Jadi Pahlawan Spanyol Juara Euro 2024, 2 Pemain Ini Malah Dicap Pengkhianat

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 16 Jul 2024, 20:19 WIB
Selebrasi gelandang Timnas Spanyol, Mikel Oyarzabal (kanan) bersama rekannya, Nico Williams (tengah) dan Lamine Yamal usai mencetak gol kedua timnya ke gawang Timnas Inggris pada laga final Euro 2024 di Olympiastadion, Berlin, Jerman, Minggu (14/7/2024). (AP Photo/Manu Fernandez)

Bola.com, Jakarta - Pahlawan Spanyol di Euro 2024, Mikel Oyarzabal dan Mikel Merino, mendapatkan cap pengkhianat. Penggemar sepak bola di regional Basque yang ada di Spanyol tidak suka kedua pemain itu mewakili Spanyol yang menjadi juara Euro 2024.

Mikel Oyarzabal adalah pencetak gol penentu kemenangan Spanyol di final Euro 2024. Gol tersebut membuat Spanyol unggul 2-1 dan menjuarai Euro 2024.

Advertisement

Sementara itu Mikel Merino juga memainkan peran penting dalam turnamen tersebut, terutama ketika masuk sebagai pemain pengganti dan mencetak gol saat menghadapi Jerman pada saat extra time.

Namun, aksi kedua pemain yang boleh dibilang sangat krusial membantu Spanyol melangkah jauh hingga menjadi juara Euro 2024, ternyata tidak selalu mendapat rasa cinta dari penggemarnya. Justru ada pandangan negatif dari penggemar dari Basque.

 
2 dari 3 halaman

Cap Pengkhianat

Pemain pengganti, Mikel Merino, melakukan sundulan yang sukses membobol gawang Jerman dan membuat skor berubah menjadi 2-1 untuk kemenangan Tim Matador. (AP Photo/Manu Fernandez)

Kabar dari Spanyol, yang dilansir Daily Mail, kedua pemain itu dicap pengkhianat oleh orang-orang radikal dengan graffiti swastika, termasuk di rumah ibu dari Oyarzabal. Bahkan ada juga tulisan yang mengatakan, "Tidak ada asimilasi untuk Timnas Spanyol."

Carlos Garcia, mantan anggota dewan di Elorrio, ktoa di mana grafiti itu dibuat, telah menyatakan bahwa ia telah membuat laporan pengaduan untuk kejahatan rasial.

"Saya baru saja mengajukan laporan kepada kepolisian Elorrio untuk kejahatan rasial terhadap pembuat grafiti dan spanduk yang menyedihkan ini. Terhadap terhadap tim nasional, terhadap Spanyol, dan terhadap pemain yang menjadi juara Eropa, Merino dan Oyarzabal," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Isu Politis

Pada menit ke-119, gol Mikel Merino menggetarkan jala gawang Manuel Neuer. (Tobias SCHWARZ/AFP)

Isu kemerdekaan sudah lama menjadi masalah politis di Spanyol. Bahkan ada pandangan ada negara di dalam negara, seperti kebeadaan Catalonia dan Basque. Bahkan Basque memiliki tim nasional sendiri.

Namun, Timnas Basque, yang ada sejak 1930-an, tidak terafiliasi dengan FIFA atau pun UEFA, dan hanya diperbolehkan menjalani laga persahabatan, baik dengan tim yang merupakan anggota FIFA atau pun tidak. Mereka sempat menjalani persahabtan melawan Uruguay pada Maret 2024.

Pertandingan itu berakhir dengan hasil imbang 1-1. Ada total 35.461 orang yang datang untuk pertandingan nasional pertama Baque dalam tiga tahun terakhir.

Terbukti ada orang-orang di wilayah tersebut yang merasa seolah-olah Oyarzabal dan Merino telah mengkhianati Basque dengan bermain untuk Timnas Spanyol, sehingga muncul grafiti tersebut.

Sumber: Give Me Sport