Bola.com, Jakarta - Dulu Timnas Indonesia pernah dihuni oleh banyak pemain naturalisasi dari Belanda. Nama-nama seperti Jhon van Beukering hingga Diego Michiels bisa dibilang angkatan pertama. Bagaimana nasibnya?
Mundur jauh ke belakang, pemain naturalisasi Indonesia pertama sebenarnya berposisi sebagai penjaga gawang, yakni Arnold van der Vin. Sejarah mencatat bahwa Van der Vin merupakan pemain kelahiran Semarang dan pernah membela Excelsior 1939 hingga 1948, salah satu klub terkemuka dalam kompetisi khusus etnis Eropa di Surabaya pada masa itu.
Van der Vin bahkan sempat berseragam Persija Jakarta dan meraih juara Perserikatan. Sayang, kondisi politik pada era 1950-an membuatnya harus meninggalkan Indonesia, di mana ia memilih Belanda sebagai destinasi dan melanjutkan kariernya sebagai pemain Fortuna '54, cikal bakal Fortuna Sittard.
Setelah situasi politis di Indonesia mulai mereda, Van der Vin kembali ke Tanah Air, bergabung dengan PSMS Medan selama beberapa tahun. Ia kemudian ke Malaysia dan membela Penang FA.
Penampilannya membuat Van der Vin dipanggil ke Timnas Indonesia. Menurut catatan sejarah, ia menjadi kiper utama saat menghadapi Yugoslavia B di Stadion Ikada, Jakarta, pada tanggal 26 Agustus 1953, yang mana gawangnya kebobolan dua kali oleh Veselinovic.
Gaung naturalisasi baru kembali berembus pada era 2000-an. Tonnie Cusell, Sergio van Dijk, Raphael Maitimo, dan Jhon van Beukering adalah beberapa nama yang sempat terpanggil ke Timnas Indonesia. Bagaimana kabarnya?
Tonnie Cusell
Nasib gelandang asal Belanda ini juga sama. Masuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2012 dan hanya membukukan tiga penampilan saja. Semuanya dilakoninya hanya pada ajang tersebut, tak ada panggilan lagi setelah itu.
Cusell lebih banyak menghabiskan kariernya di Belanda. Pada 2011-2012, dia sempat membela Barito Putera, namun tak banyak kontribusinya bersama klub asal Banjarmasin tersebut.
Saat ini ia kabarnya menjadi pelatih di tim Ajax U-13.
Sergio van Dijk
Pada 2013, PSSI mengumumkan Van Dijk akan dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Dunia 2014. Pada 4 Maret 2013, dia lantas dipanggil untuk kali pertama tampil di Kualifikasi Piala Asia 2015.
Van Dijk melakukan debutnya melawan Arab Saudi pada 23 Maret 2013. Sebulan sebelum menjalani debut untuk Tim Merah-Putih, dia menandatangani kontrak dengan Persib Bandung.
Sergio van Dijk bermain di Indonesia Super League (ISL) 2013 dengan seragam Tim Maung Bandung. Dari 29 pertandingan yang dijalani, Van Dijk mencetak 21 gol dan 10 assist. Dia hanya tertinggal dua gol dari Boaz Solossa selaku peraih Sepatu Emas.
Sayangnya, akibat masalah non teknis terkait bisnis dan marketing, Sergio van Dijk hanya bertahan semusim di Persib. Dia meninggalkan Indonesia untuk bermain di Iran dan Thailand sebelum kembali membela Maung Bandung pada 2016/2017.
Setelah tampil kurang maksimal pada kesempatan kedua berseragam Persib, Van Dijk kembali ke Belanda. Sempat bermain di klub amatir VV-Pelikaan-S, sang pemain akhirnya pensiun.
Tidak butuh waktu lama, dia langsung beralih profesi menjadi agen pemain. Van Dijk bergabung dengan Tevreden Group. Selama memperkuat Timnas Indonesia, Sergio van Dijk hanya tampil dalam enam laga dan mencetak satu gol.
Raphael Maitimo
Sosok gelandang satu ini sempat diharapkan bisa menjadi tumpuan Timnas Indonesia. Raphael Maitimo tercatat pernah membela Timnas Belanda U-15, U-16, dan U-17. Dia kemudian memilih jadi WNI pada 2012.
Namanya kemudian masuk ke Timnas Indonesia yang tampil di Piala AFF 2012. Sayangnya, karier Maitimo tidak berlangsung lama dengan hanya sampai 2015 saja. Dia membukukan 21 penampilan dan menyumbang empat gol.
Raphael Maitimo tercatat sempat membela klub Belanda sebelum mencoba peruntungan bersama Bali Devata pada 2011-2012. Saat Piala AFF 2012, dia tercatat sebagai membela klub Belanda, Capelle.
Baru mulai 2013, Maitimo lebih memilih berkarier di Indonesia dengan 11 klub yang berbeda sampai memutuskan pensiun pada 2022.
Di antaranya adalah Mitra Kukar, Sriwijaya FC, Persija Jakarta, Arema Cronus, Persib Bandung, Madura United, Persebaya Surabaya, PSIM Yogyakarta, PSM Makassar, Persita Tangerang, dan Barito Putera.
Raphael Maitimo baru-baru ini kembali ke Indonesia, namun bersama tim Kanada U-17 yang berlaga di Piala Dunia U-17 tahun lalu. Raphael Maitimo menjabat sebagai manajer tim dan koordinator Timnas Kanada U-17 yang ditugaskan untuk mempersiapkan segala kebutuhan tim tersebut selama Piala Dunia.
Jhon van Beukering
Jhonny van Beukering sebenarnya punya karier yang tak buruk di Liga Belanda. Secara keseluruhania bahkan tampil 173 kali di Eredivisie dan Eerste Divisie Belanda. Ia juga pernah dua kali menjadi juara di liga kasta kedua Belanda.
Berbarengan ketika ia dinaturalisasi, Van Beukering memperkuat klub Pelita Jaya yang saat itu berkompetisi di Indonesian Super League (ISL). Namun, ia tercatat hanya tampil dua kali.
Setelah sempat kembali bermain di Belanda, Van Beukering pensiun pada 2016 lalu. Namun, ia kembali dan sempat memperkuat beberapa klub sebelum benar-benar pensiun pada 2019.
Kehidupan Jhonny van Beukering pun semakin tidak jelas hingga pada akhirnya ia mengalami kesulitan finansial dan sempat dinyatakan bangkrut di Belanda.
Kini, Van Beukering berusaha kembali bangkit dari keterpurukan dengan bekerja sebagai petugas keamanan atau satpam setiap akhir pekan di sebuah klub striptis yang berlokasi di De Nacht, Tilburg.
“Kehidupan saya berubah dari surga menjadi neraka. Orang-orang tidak tahu betapa dalam saya terjatuh,” ujar Van Beukering dikutip media Belanda, Algemeen Dagblad.
“Saya kehilangan segalanya. Benar-benar segalanya. Kami harus hidup dengan keluarga dengan penghasilan 50 euro per pekan,” tambah pria 38 tahun tersebut.
Van Beukering kini mengaku sudah bersikap nothing to lose terhadap hidupnya. Bahkan, ia mengaku sangat menikmati profesi menjadi penjaga pintu klub striptis.
“Pekerjaan sebagai penjaga pintu di klub striptis sangat menyenangkan," tutur Van Beukering.
"Bisa melihat dada wanita berjam-jam. Siapa yang tidak menginginkannya. Sejauh ini, ini adalah klub terbaik dalam karier saya,” pungkasnya.