Pelatih Panjat Tebing Indonesia soal Kans Dapat 2 Medali Emas di Olimpiade 2024: Secara Probability dan Kualitas Kita Punya!

oleh Hendry Wibowo diperbarui 17 Jul 2024, 08:09 WIB
Atlet panjat tebing Indonesia, Rahmad Adi Mulyono berpose di depan fotografer saat pelatihan nasional (Pelatnas) panjat tebing untuk Olimpiade 2024 di area parkir Hotel Santika Premiere Kota Harapan Indah, Kota Bekasi, Selasa (05/03/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Publik punya ekspektasi tinggi untuk kontingen Indonesia meraih emas di cabang olahraga panjat tebing pada Olimpiade 2024 Paris.

Pasalnya dari empat atlet panjat tebing Indonesia yang mentas di Olimpiade 2024, semuanya punya prestasi menakjubkan.

Advertisement

Keempatnya adalah Rajiah Salsabillah, Desak Made Rita Kusuma Dewi, Veddriq Leonardo, dan Rahmad Adi Mulyono. Rajiah dan Desak Made merupakan andalan di nomor speed putri.

Sementara Veddriq dan Rahmat Adi tumpuan untuk nomor speed putra. Dua nomor ini melahirkan harapan, Indonesia maksimal bisa meraih dua emas dari cabor panjat tebing Olimpiade 2024.

"Saya tidak akan bicara soal berapa kemungkinan medali emas yang kita raih," kata Hendra Basir selaku pelatih panjat tebing Indonesia saat dihubungi Bola.com pada Rabu (17/07/2024) pagi WIB.

"Namun secara probability kita ada di jalur persaingan emas di dua nomor itu. Karena kita punya kualitas untuk meraihnya," tambahnya. 

2 dari 3 halaman

Kesalahan Kecil Bisa Dibayar Mahal

Atlet panjat tebing Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi berpose di depan fotografer saat pelatihan nasional (Pelatnas) panjat tebing untuk Olimpiade 2024 di area parkir Hotel Santika Premiere Kota Harapan Indah, Kota Bekasi, Selasa (05/03/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Namun Hendra Basir mengingatkan pada olahraga panjat tebing, kesalahan kecil saja bisa dibayar mahal. Apalagi tekanan persaingan di Olimpiade 2024 bakal sangat tinggi.

"Secara hitung-hitungan kita, ada tujuh atlet yang punya kans meraih medali emas di nomor speed putri, sementara sembilan untuk speed putra," kata Hendra Basir.

"Namun empat atlet kita sama-sama masuk kategori untuk persaingan medali emas," tambahnya.

 

3 dari 3 halaman

Catatan Waktu

Sebagai gambaran persaingan, untuk kategori speed putri, rekor catatan waktu dipegang oleh atlet Polandia, 6,24 detik. 

Sementara atlet Indonesia, Desak Made punya personal best 6,33 detik. Adapun rekor untuk speed putra milik atlet Amerika Serikat, 4,79 detik. 

Nah Veddriq punya personal best 4,83 detik. "Saat Olimpiade, angka-angka ini sudah tidak jadi patokan. Nanti tinggal di pertandingan bakal seperti apa," kata Hendra Basir. 

"Kesalahan kecil bisa fatal, goyang tumpuan saja bisa mengurangi sepersekian detik," lanjutnya. 

 

Berita Terkait