Insiden Rasisme Pemain Como dalam Laga Uji Coba, Pelatih Wolves: Sangat Disayangkan, Tidak Bisa Dibiarkan Begitu Saja

oleh Aryo Atmaja diperbarui 17 Jul 2024, 14:52 WIB
Pemain Wolverhampton Wanderers, Hwang Hee-chan, berusaha melewati pemain Chelsea, Ian Maatsen, pada laga pekan ke-18 Liga Inggris di Stadion Molineux, Minggu (24/12/2023). Wolves memastikan kemenangan di paruh kedua lewat aksi Mario Lemina dan Matt Doherty. Chelsea sempat memperkecil skor berkat gol Christopher Nkunku. (AP Photo/Rui Vieira)

Bola.com, Jakarta - Pelatih Wolverhampton atau Wolves, Gary O'Neil angkat bicara saat pemain Wolves Daniel Podence dikeluarkan dari lapangan karena meninju pemain Como 1907 dalam pertikaian rasisme. Wolves dan Como berduel dalam uji coba pramusim 2024/2025.

Wolves mengalahkan tim Italia Como 1907 1-0 dalam pertandingan persahabatan pra-musim di Spanyol pada hari Senin (15/7/2024) waktu setempat, namun pertandingan tersebut dibayangi oleh sebuah insiden di babak kedua.

Advertisement

Striker Korea Selatan Hwang Hee-chan dilecehkan secara rasial oleh pemain Como selama pertandingan. Hal ini mengakibatkan pemain dari kedua belah pihak bentrok pada menit ke-68, dengan penyerang Wolves Daniel Podence langsung mendapat kartu merah karena melakukan pukulan.

Para pemain dan pelatih dari kedua belah pihak berdiskusi selama beberapa menit, dan permainan dilanjutkan setelah Hwang mengatakan dia ingin pertandingan dilanjutkan.

2 dari 4 halaman

Kecewa

Gary O'Neil dipercaya oleh Bournemouth mengisi kursi pelatih kepala klub mereka. Ia sebelumnya merupakan asisten pelatih yang kemudian ditunjuk untuk menggantikan Scott Parker setelah The Cherries kekalahan telak 9-0 dari Liverpool. Hingga pekan kesembilan, O'Neil berhasil membawa klubnya menempati urutan kedelan dengan raihan 12 poin. Pria kelahiran Beckenham ini untuk sementara berhasil memenuhi ekspektasi penggemar dan pemilik klub. (Twitter/@afcbournemouth)

Manajer Wolves Gary O'Neil angkat bicara setelah Daniel Podence dikeluarkan dari lapangan karena meninju lawannya karena perselisihan rasisme. Berbicara kepada tim media internal Wolves, O'Neil menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Hwang Hee-chan mendengar komentar rasis, yang membuatnya sangat kecewa. Saya berbicara dengannya tentang hal itu, mengetahuo apakah dia mau diganti atau tetap bermain. Dia masih ingin bermain," terang Gary O'Neil.

“Tapi yang jelas itu sangat mengecewakan, mengecewakan karena kita harus membicarakannya, kecewa karena hal itu terjadi, mengecewakan karena berdampak pada permainan. Tidak ideal untuk pertandingan persahabatan pramusim, hal seperti itu tidak boleh terjadi," lanjut sang pelatih Wolves.

“Dia tahu ini adalah perjalanan pramusim dan dia ingin para pemain bekerja keras dan mendapatkan menit bermain mereka, meskipun dia mengalami sesuatu yang menurutnya sangat menyinggung."

"Channy akan baik-baik saja, dia akan mendapat dukungan penuh dari kita."

3 dari 4 halaman

Tidak Dapat Diterima

Striker Wolverhampton Wanderers, Hwang Hee-chan akan memperkuat Timnas Korea Selatan di Piala Asia 2023 yang menjadi edisi keduanya di Piala Asia setelah sebelumnya juga masuk skuad Korea Selatan pada Piala Asia 2019. Bersama Timnas Korea Selatan, ia telah mengoleksi 59 caps dengan torehan 12 gol dan 10 assist sejak melakukan debut pada 1 September 2016. (AFP/Glyn Kirk)

Menyusul insiden tersebut, Wolves mengeluarkan pernyataan. "Rasisme atau diskriminasi dalam bentuk apa pun sama sekali tidak dapat diterima dan tidak boleh dibiarkan begitu saja," tulis informasi dari klub yang punya ciri khas warna oranye itu.

Klub menambahkan bahwa mereka akan mengajukan laporan resmi kepada UEFA mengenai insiden tersebut.

Hwang sebelumnya menjadi sasaran pelecehan rasis. Pada tahun 2022, Wolves mengatakan mereka sangat kecewa ketika Hwang mengalami “pelecehan diskriminatif dari penggemar SC Farense dalam pertandingan persahabatan pramusim.

4 dari 4 halaman

Klarifikasi Como 1907

Como 1907 - Ilustrasi Logo Como 1907 (Bola.com/Rosa Anggraeni)

Sementara itu, pihak klub Como merilis pernyataan sebagai bentuk dari klarifikasi atas tudingan kepada pemainnya yang berbuntut pada insiden dalam pertandingan.

“Klub kami tidak menoleransi rasisme dan mengutuk segala bentuk rasisme dengan cara yang paling keras," tulis Como.

"Kami berbicara dengan bek tersebut untuk memahami apa yang dikatakan. Dia telah memberi tahu kami bahwa komentar yang dia buat, kepada rekan beknya, adalah 'abaikan dia, dia mengira dia adalah Jackie Chan'.

“Setelah berbicara panjang lebar dengan pemain kami, kami yakin ini mengacu pada nama pemain tersebut, dan referensi konstan ‘Channy’ yang dibuat oleh rekan satu timnya di lapangan.

“Sejauh menyangkut klub kami, pemain kami tidak mengatakan apa pun yang menghina. Kami kecewa karena reaksi beberapa pemain Wolves yang melihat insiden tersebut tidak proporsional.”

Sumber: Sportbible

Berita Terkait