Jude Bellingham Ternyata Memendam Amarah kepada Southgate, Telat Ganti Pemain di Final Euro 2024

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 17 Jul 2024, 18:45 WIB
Kiper Spanyol Unai Simon memberikan Jude Bellingham semangat usai Inggris kandas 1-2 pada partai final Euro 2024 hari Senin (15/07/2024) dini hari WIB. (Adrian DENNIS / AFP)

Bola.com, Jakarta Bintang Timnas Inggris, Jude Bellingham terlibat kemarahan dengan manajer Gareth Southgate di final Euro 2024.

The Three Lions dikalahkan Spanyol dengan skor 1-2. Menurut ESPN, Bellingham kesal dengan Southgate selama pertandingan tersebut karena tidak melakukan perubahan dengan cukup cepat.

Advertisement

Inggris menggantikan Harry Kane dengan Ollie Watkins setelah satu jam berlalu, sementara Cole Palmer masuk sepuluh menit kemudian dan mencetak gol.

“Ini benar-benar mengecewakan karena pada titik tertentu kami memang harus memberikan hasil, namun ada pengalaman dan ada hal yang bisa kami ambil dari turnamen ini ke depan,” kata Bellingham.

"Saya kira jika Anda melihat semuanya secara negatif, tidak akan ada yang berubah. Jadi, penting bagi kita untuk menyatukan sisi positif dan negatifnya dan menemukan cara untuk suatu hari nanti bisa membawa Inggris melewati batas. Saya datang ke sini untuk menang. Kami datang ke sini untuk menang. Seperti yang saya katakan, ada pengalaman yang bisa kita ambil untuk menghadapi yang berikutnya."

2 dari 4 halaman

Mundur

Gareth Southgate. Pelatih berusia 51 tahun yang masih menjabat sebagai pelatih Timnas Inggris ini sukses membawa Three Lions menjadi runner-up di ajang Euro 2020 lalu. Sebelumnya, ia pernah membesut Middlesbrough pada 2006 hingga 2009 dan Inggris U-21 pada 2013 hingga 2016. (AFP/Pool/Frank Augstein)

Gareth Southgate memutuskan mundur dari posisi pelatih kepala Timnas Inggris. Padahal, Southgate baru saja membawa Tiga Singa berlaga di final Euro 2024.

Final Euro 2024 adalah final kedua Timnas Inggris pada ajang itu secara beruntun. Mereka juga melaju ke final pada edisi 2020. Sayangnya, pada kedua final itu tim asuhan Gareth Southgate kalah dalam dua laga final itu.

Kepastian mundurnya Gareth Southgate diumumkan langsung oleh akun media sosial Timnas Inggris. Southgate mundur setelah menjalani lebih dari 100 laga bersama Tiga Singa.

"Setelah 102 pertandingan dan hampir delapan tahun bertugas, Gareth Southgate mengumumkan akan meninggalkan perannya sebagai manajer," begitu bunyi unggahan dari akun media sosial resmi Timnas Inggris.

3 dari 4 halaman

2 Kali Final Kandas

Catatan terbaik Gareth Southgate saat menukangi Timnas Inggris adalah mencapai semifinal Piala Dunia 2018 dan runner up Euro 2020. Dengan banyaknya pemain bintang di Skuad The Three Lions, ia diharapkan mampu berbicara lebih di Piala Dunia 2022 Qatar nanti. Southgate diketahui merupakan salah satu pelatih dengan gaji paling mahal di perhelatan terbesar di dunia itu. Ia tercatat menerima upah sebesar 4,9 juta pound per tahun. (AFP/Paul Ellis)

Timnas Inggris asuhan Gareth Southgate mampu melakukan hal yang sudah lama tidak bisa mereka lakukan. Southgate mampu membawa Tiga Singa dua kali berlaga di final Euro.

Selain itu di Piala Dunia, Timnas Inggris juga mampu melaju ke semifinal Piala Dunia 2018. Saat itu mereka hanya kalah dari Timnas Kroasia.

Timnas Inggris di era kepelatihan Gareth Southgate bisa dikatakan memiliki performa yang cukup baik di berbagai turnamen internasional yang mereka ikuti.

Namun, era kepelatihan Gareth Southgate di Timnas Inggris juga tak luput dari kritik. Bahkan, kritik pedas itu banyak yang datang justru dari dalam negeri.

Beberapa keputusan Gareth Southgate pun mendapatkan hujatan. Misalnya keputusannya hanya membawa satu bek kiri asli di skuad yang berlaga di Euro 2024.

4 dari 4 halaman

Siapa Penggantinya?

Dengan hasil mengecewakan di Euro 2024, banyak spekulasi mulai beredar tentang masa depan Southgate sebagai manajer Inggris. Banyak pihak yang merasa ini adalah waktu yang tepat baginya untuk mundur setelah delapan tahun masa baktinya.

Laporan terbaru menunjukkan bahwa FA ingin mempertahankan bosnya tersebut setelah kontraknya saat ini berakhir pada bulan Desember. Meski begitu, ia bisa saja tetap angkat kaki dengan kemauan sendiri.

Dengan demikian, federasi sepak bola Inggris atau FA harus siap menyeleksi calon penggantinya. Menurut The Telegraph, mereka saat ini memiliki tujuh nama berbeda yang sedang mempertimbangkan siapa yang akan mereka tunjuk untuk menggantikannya jika memang diperlukan.

Berita Terkait