Bola.com, Denpasar - Arema FC akan memulai perjuangan di Grup B Piala Presiden 2024, Minggu (21/7/2024). Mereka langsung bertemu dengan lawan berat di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Yakni tuan rumah Bali United.
Arema FC memang berstatus sebagai juara bertahan di Piala Presiden. Namun prestasinya di Liga 1 musim lalu membuat mereka kurang diunggulkan. Karena tim berjuluk Singo Edan itu nyaris terdegradasi. Sedangkan Bali United masih stabil di papan atas.
Kendati demikian, Arema tak bisa dipandang sebelah mata. Setelah menunjuk pelatih baru dari Brasil, Joel Cornelli, bakal ada perubahan yang diperlihatkan. Tentunya dari sisi materi pemain.
Ada lima pemain import baru yang dikontrak. Dalberto Loan Belo, Lucas Frigeri, Wiliam Marcilio, Thales Lira dan Choi Bo-kyung.
Meski dari sisi pemain lokal tidak ada rekrutan mentereng, mereka bisa menutupinya dengan pemain lama. Seperti Jayus Hariono, Arkhan Kaka dan lainnya. Pastinya, Singo Edan sudah menyiapkan para pemain kunci yang bisa mempermalukan Bali United.
Berikut 4 pemain kunci Arema FC versi Bola.com yang bisa memberi kejutan bagi tuan rumah.
Charles Lokolingoy
Penyerang asal Australia ini sudah membela Arema sejak musim lalu. Lokolingoy kini disiapkan mengisi dua posisi. Sebagai penyerang utama maupun sayap.
Besar kemungkinan dia ditugaskan jadi penyerang utama lebih dulu. Karena targetman lain, Dalberto, baru gabung sepekan terakhir.
Jadi, dari segi fisik, Lokolingoy lebih bugar. Kecepatan dan skill pemain ini diprediksi membuat pertahanan Bali United goyah. Hanya saja, selama ini Lokolingoy belum pernah mencetak gol ke gawang Bali United.
Musim lalu, dia mengemas 10 gol. Tapi, mayoritas gol itu dicetak ke gawang tim papan tengah dan bawah. Seperti Persikabo, Bhayangkara, Rans, Persita dan lainnya. Tentu ini jadi pelecut semangat baginya. Apalagi sekarang dia lebih paham dengan karkater permainan rekannya.
Selain itu, pelatih baru membuat Arema ingin tampil lebih menyerang. Artinya, Lokolingoy bisa dapat suplai bola lebih banyak. Berbanding terbalik dari musim lalu.
Di mana Arema lebih sering jadi bulan-bulanan lawan. Mereka baru bisa memberi perlawanan di pengujung musim untuk lolos dari degradasi. Dan Lokolingoy baru on fire di putaran kedua Liga 1 waktu itu.
Julian Guevara
Musim lalu dia lebih sering bertugas jadi pemain belakang. Karena Arema tidak punya banyak stok stoper waktu itu. Setelah stok pemain belakang ditambah, kali ini Julian bakal menempati posisi aslinya sebagai gelandang.
Pemain asal Kolombia ini punya ketenangan dalam mengatur tempo permainan. Selain itu, dia punya umpan-umpan terobosan yang bisa membuat serangan Arema lebih tajam.
Musim lalu, dia didatangkan Arema para paruh musim. Keberadaan pemain 32 tahun ini bisa dibilang berhasil mengangkat performa tim.
Julian mencetak tiga gol penting musim lalu. Kali ini, dia bakal tetap jadi pemain kunci Singo Edan. Selain itu, dia juga salah satu eksekutor tendangan bebas.
Dalam sesi latihan, beberapa kali eksekusinya berhasil membuahkan gol. Saat lawan Bali United, jika serangan Arema buntu, tendangan bebas Julian bisa jadi solusinya.
Wiliam Marcilio
Gelandang plontos ini merupakan rekrutan baru Arema. Dia berada di usia emas, 27 tahun dan sudah memperlihatkan skillnya selama persiapan. Marcilio akan jadi gelandang serang utama Arema musim ini.
Bali United bakal jadi lawan pertama yang dihadapinya. Karena dalam dua ujicoba yang dijalani Arema sebelum Piala Presiden, Marcilio tidak pernah diturunkan.
Lantaran kondisinya belum siap. Jadi, Bali United tentunya tidak bisa menebak seperti apa performa Marcilio di Arema. Mereka hanya bisa melihat rekaman vidio di klub lamanya.
Selama persiapan, Marcilio ditempatkan dalam dua posisi. Selain gelandang serang, dia ditugaskan sebagai winger. Selain punya skill individu bagus, dia juga punya tendangan jarak jauh yang akurat.
Beberapa kali Marcilio memperlihatkannya dalam sesi latihan. Senjata itu bisa membuat kiper Bali United, Adilson Maringa bakal kerepotan.
Achmad Maulana
Bintang muda yang satu ini tampil luar biasa sejak musim lalu. Dia berhasil bertansformasi dari gelandang bertahan menjadi bek kanan. Stamina yang bagu membuatnya mampu membantu pertahanan sekaligus maju membantu serangan.
Tak jarang dia membuat pemain sayap lawan frustasi. Karena Achmad selalu bisa mengimbanginya. Pelatih Arema sekarang juga menyukai karakter bermainnya.
Dalam persiapan, Achmad masih ditempatkan sebagai bek kanan. Tapi sesekali dia dikembalikan sebagai gelandang bertahan.
Sebenarnya, didua posisi itu karakter bermain Achmad yang ngotot tetap terlihat. Dia tak hanya garang saat memburu bola, tapi juga agresif saat menguasai bola.
Selain itu, pemain 21 tahun ini punya mental bagus. Achmad tak segan berduel dengan lawan yang lebih senior maupun pemain asing yang punya nama besar.