Bola.com, Jakarta - Gamba Osaka adalah salah satu tim terbesar dan paling terkenal dari Liga Jepang. Sempat terpuruk, Gamba Osaka memberikan sinyal kebangkitan.
Gamba Osaka pernah menorehkan prestasi mentereng pada masa lalu. Pada periode 2002 sampai 2011, mereka hanya dua kali tak finis di posisi tiga besar klasemen.
Pada periode ini, Gamba Osaka juga jadi juara Liga Champions Asia 2008, Piala Kaisar 2008 dan 2009, serta J.League Cup 2007.
Total, mereka juga meraih dua gelar J1 League pada 2005 dan 2014.
Era 2014 jadi tahun tersukses mereka. Gamba Osaka meraih Treble Winners lokal dengan juara J1 League, J.League Cup, dan Piala Kaisar sekaligus.
Akan tetapi, kini situasinya berbeda. Apa yang terjadi?
Sempat Terseok-seok
Performa Gamba Osaka dalam tiga musim terakhir tak mencerminkan status mereka sebagai salah satu klub terbesar di Jepang.
Papan bawah klasemen seperti sudah jadi identitas baru Si Hitam Biru dari Osaka. Mereka menempati posisi ke-13, 15, dan 16 dalam tiga musim terakhir J1 League, bahkan kerap hampir terdegradasi.
Namun, semua tampak berubah 180 derajat musim ini. Hingga pekan ke-23, Gamba Osaka mampu bersaing ketat di papan atas klasemen.
Faktor Kebangkitan
Dengan torehan 44 poin, Gamba Osaka ada di tempat kedua, berselisih lima poin dari Machida Zelvia yang berada di puncak.
Kedatangan pemain-pemain baru seperti Welton, Tokuma Suzuki, hingga Shinnosuke Nakatani mungkin bisa jadi faktornya.
Atau apakah memang ini sudah saatnya Gamba Osaka kembali bangkit untuk jadi raksasa di Negeri Sakura lagi?