Bola.com, Gianyar - Beberapa musim terakhir, jersey Arema FC dipenuhi sponsor. Baik bagian depan, lengan maupun belakang. Namun, di Piala Presiden 2024, Ahmad Alfarizi dkk tampil dengan jersey yang sponsornya masih minim. Bahkan tidak ada sponsor utama yang menempel di bagian depan.
Saat ini, hanya ada tiga brand yang menempel, yakni Lee Minerale, Pertamina dan Extra Joss. Tiga brand itu bisa dibilang bukan sponsor utama karena menempel di bagian belakang dan ada yang berukuran kecil di dada.
Apakah Arema FC sudah tidak diminati sponsor lagi?
Sejak Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober lalu, tim berjulukan Singo Edan ini harus bermain di luar Malang, sehingga aktivitas marketing yang dilakukan sponsor tidak berjalan maksimal. Apalagi sejak musim lalu, hanya segelintir penonton yang datang ke homebase musim lalu, Stadion I Wayan Dipta, Gianyar.
Sponsor Tetap Ada Kok
Manajer Bisnis Arema FC, Munif Bagaskara Wakid menegaskan jika timnya suda punya sponsor utama musim depan. Hanya saja, kerjasama itu dimulai pada Liga 1 2024/2025. “Sponsor utama ada. Tapi deal untuk Liga 1,” kata Munif.
Musim lalu, Arema mendapatkan sponsor utama Indomie. Tapi, kontrak dengan brand mie instan itu kini sudah berakhir. Arema sempat melakukan pembicaraan dengan berapa brand besar. Salah satunya berasal dari Korea,” lanjutnya.
Sebenarnya, saat ini Arema butuh dana besar sponsor untuk mengarungi kompetisi. Karena mereka tidak bisa memaksimalkan pemasukan dari tiket pertandingan kandang. Apalagi saat ini Singo Edan belum menentukan homebase di Liga 1.
Rencana menggunakan Stadion Supriyadi, Blitar masih belum bisa terealisasi karena tidak dapat persetujuan dari pemerintah setempat. Namun, manajemen Arema mengupayakan bisa berkandang di Jawa Timur. Sedangkan di pengujung tahun, mereka akan berupaya kembali ke Stadion Kanjuruhan jika renovasinya sudah rampung.
Pernah Punya Tiga Sponsor Utama
Mundur ke belakang, Arema sempat jadi primadona perusahaan besar. Musim 2022/2023, mereka masih punya tiga sponsor utama. Yakni The Legion, MS Glow dan Indomie. Ketiganya menempel dengan ukuran yang sama besarnya dibagian depan jersey. Tapi, kerjasama tiga brand itu kini sudah berakhir.
Perlu diketahui, sejak musim lalu sebenarnya finansial Arema mulai goyah. Tidak adanya pemasukan dari tiket pertandingan membuat manajemen memutar otak untuk mencari dana. Untungnya, sampai detik ini mereka masih bisa eksis.
Kabarnya, jajaran bos Arema harus menggelontorkan dana pribadinya untuk menutupi kekurangan finansial. Itu juga yang membuat Arema tidak jor-joran di bursa transfer. Bahkan mereka melepas beberapa pemain kunci. Salah satunya Gustavo Almeida yang dilepas pertengahan musim lalu ketika masih berstatus sebagai top skorer Liga 1.