Kuartet Madura United yang Bisa Bikin Bali United Sengsara di Piala Presiden 2024: Pemain Lokal Tak Kalah, Ekspatriat Menentukan

oleh Wahyu Pratama diperbarui 24 Jul 2024, 08:15 WIB
Piala Presiden 2024 - Ilustrasi Pelatih dan Pemain Madura United (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Gianyar - Madura United menatap serius laga kedua Grup B Piala Presiden 2024 kontra Bali United. Kemenangan jadi sebuah keharusan jika tak ingin tersingkir lebih awal.

Kekalahan di laga pertama kontra Persija Jakarta menguak beberapa kelemahan Laskar Sape Kerrap (julukan Madura United). Dengan skuad yang sepenuhnya baru, mereka masih perlu waktu membangun chemistry antar pemain.

Advertisement

Walau begitu, beberapa nama tampil cukup memikat. Mereka mampu beradaptasi secara cepat dengan rekan-rekan barunya dan berpotensi menyulitkan Bali United.

Lantas, siapa saja yang bakal merepotkan tuan tumah Bali United pada pertandingan yang bakal berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (24/7/2024) malam WIB?

2 dari 5 halaman

Ilhamsyah

Gelandang Persija Jakarta, Hanif Sjahbandi menguasai bola di depan gelandang Madura United, Ilhamsyah pada laga Grup B Piala Presiden 2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (21/7/2024). (Dok. Persija)

Ilhamsyah tampil cukup impresif di laga pertama. Eks penggawa RANS Nusantara FC itu mampu menjaga kedalaman lapangan tengah Madura United.

Walau sendirian tampil sebagai pivot, ia tampak nyaman menguasai lini kedua. Beberapa kali serangan lawan berhasil dipatahkannya.

Tak hanya itu, pemuda berusia 25 tahun tersebut juga cukup berani membawa bola ke depan. Beberapa kali itu membantu progresi serangan timnya.

3 dari 5 halaman

Lulinha

Tendangan yang dilesatkan Reva mengenai tiang gawang dan kemudian disambar oleh Lulinha yang tak terkawal. Namun, wasit terlanjur mengakhiri laga sebelum Lulinha menendang bola ke gawang kosong. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Lulinha membuktikan alasan mengapa Madura United masih membutuhkannya. Walau berperan sebagai winger, pria asal Brasil itu selalu tersedia di ruang-ruang kosong.

Beberapa kali aksinya mampu menjadi sumber kreativitas timnya. Gol Haudi Abdillah ke gawang Persija Jakarta juga tak lepas dari aksinya di kotak penalti.

Ban kapten yang terlilit di lengannya, menujukkan rasa hormat tim kepadanya. Era baru Madura United akan bergerak di sekeliling jebolan Timnas Brasil U-17 tersebut.

4 dari 5 halaman

Nurdiansyah

Nurdiansyah tampil kokoh sebagai tembok pertahanan Madura United. Walau tak memiliki postur ideal, eks PSS Sleman itu mengompensasinya dengan kelincahannya.

Pemain berusia 25 tahun itu bisa tiba-tiba menyelinap mencuri bola. Nurdiansyah juga mampu melakukan tekel-tekel tepat untuk membendung aksi penyerang lawan.

Tak heran bila ia pantas dianggap pemain terbaik meski kalah atas Persija. Nurdianyah tentu layak mendapatkan kesempatan lebih banyak di jantung pertahanan timnya.

5 dari 5 halaman

Iran Junior

Madura United mungkin akan kesulitan mencari pengganti Jaja. Tetapi klub asal Pulau Garam itu jelas telah menemukan pengganti Francisco Rivera sebagai pengatur serangan.

Iran Junior mampu bermain baik sebagai gelandang serang. Aksinya berhasil menarik dua hingga tiga pemain bertahan sehingga memberikan ruang bagi rekannya yang lain.

Walau dia terkadang belum bisa memahami arah gerak rekan-rekannya. Pria asal Brasil itu memiliki potensi untuk jadi perusak pertahanan lawan-lawan Madura United.