Bola.com, Semarang - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapinya untuk menghadapi Liga 1 2024/2025. Karena perubahan komposisi pemain, Mahesa Jenar berpotensi mengusung sistem permainan yang berbeda.
Sebagai informasi, PSIS Semarang menjadi salah satu kontestan yang paling banyak kehilangan pemain pentingnya. Mereka tak hanya kehilangan beberapa amunisi lokal, tetapi juga sejumlah pemain impornya.
Setidaknya ada tiga pemain lokal yang angkat kaki, yakni Wahyu Prasetyo (Malut United), Fredyan Wahyu (Malut United), dan Giovani Numberi (Persis Solo). Lalu ada dua amunisi impor, Lucas Gama (Barito Putera), dan Taisei Marukawa (Dewa United).
Hal ini sangat berpengaruh pada kekuatan Mahesa Jenar di BRI Liga 1 2024/2025. Sebab, mereka berlima merupakan langganan starter musim lalu. Perubahan ini pun mendesak Gilbert Agius untuk memutar otak secara lebih keras.
Tantangan Baru
Gilbert Agius mengakui, Mahesa Jenar tampil dengan wajah yang terhitung baru karena perubahan komposisi ini. Menurutnya, ini menjadi tantangan tersendiri karena karakter pemain yang direkrut berbeda dari musim lalu.
“Sekarang kami punya pemain-pemain baru yang berbeda. Jadi, kami akan mencoba membantu para pemain baru ini dan saya akan mencoba yang terbaik untuk PSIS,” kata Gilbert dikutip dari PSIS TV.
“Sekarang, kami punya pemain baru, pemain yang beda. Kami tidak bisa berkata musim lalu di posisi tersebut kami memiliki pemain tersebut. Karena mereka adalah pemain yang berbeda, dengan karakteristik yang berbeda,” imbuhnya.
Siapkan Perubahan
Pelatih asal Malta itu tak menampik kemungkinan adanya perubahan gaya bermain yang bakal diusung Mahesa Jenar pada musim depan. Musim lalu, PSIS mencoba bermain konstruktif dengan membangun serangan dari lini pertama.
Pada mulanya, Gilbert menangkap bahwa sistem ini tak menyenangkan banyak fans. Namun, seiring berjalannya waktu, suporter mulai senang dengan cara bermain Mahesa Jenar yang mulai terlihat di atas lapangan.
“Mungkin saya akan mengubah sistem permainan PSIS. Mungkin juga saya akan mengubah game plan. Yang mana, ketika awal musim lalu, kami mencoba build-up dari kiper, bermain dari belakang,” ujarnya.
Efek Regulasi
Selain itu, ada pula efek regulasi yang mempengaruhi rencana PSIS. Menurut Gilbert, ketentuan penggunaan pemain U-22 sebagai starter juga menjadi tantangan tersendiri yang harus diperhitungkan tim pelatih.
Pasalnya, Mahesa Jenar harus memiliki sejumlah stok pemain muda di setiap posisi untuk mengantisipasi regulasi ini. Dia memastikan, PSIS akan berusaha menyesuaikan diri sebaik mungkin, termasuk dengan regulasi pemain asing.
“Mungkin saja musim ini kami akan mengubah beberapa hal. Kami mendatangkan pemain berbeda, di posisi yang berbeda. Kami juga akan menyesuaikan dengan regulasi,” ujar pelatih 50 tahun itu.