Tradisi Medali Emas Bulutangkis Indonesia di Olimpiade Bikin Fajar / Rian Makin Termotivasi

oleh Rizki Hidayat diperbarui 26 Jul 2024, 12:45 WIB
Anthony Ginting menang 21-18 dan 21-19 atas Chou Tien Chen pada pertandingan pertama. Fajar/Rian menggandakan keunggulan Indonesia berkat kemenangan 16-21, 21-19, dan 21-18 atas pasangan Lee Yang/Wang Chi-Lin. (AP Photo/Ng Han Guan)

Bola.com, Paris - Atlet bulutangkis Indonesia kerap meraih medali emas di Olimpiade. Tradisi tersebut membuat ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto bertekad untuk mempertahankan prestasi itu pada Olimpiade 2024.

Cabang olahraga bulutangkis pertama kali dipertandingkan pada Olimpiade 1992 Barcelona. Pada edisi tersebut, Indonesia berhasil mengantongi dua medali emas yang disumbangkan Susy Susanti di sektor tunggal putri dan Alan Budikusuma di nomor tunggal putra.

Advertisement

Pada Olimpiade 1996, Rexy Mainaky/Ricky Subagja sukses merengkuh medali emas dari nomor ganda putra. Tradisi medali emas Indonesia di cabang olahraga bulutangkis berlanjut pada Olimpiade 2000, kali ini diraih pasangan Tony Gunawan/Chandra Wijaya.

Pada Olimpiade 2004 Athena, Taufik Hidayat berhasil mendapatkan medali emas. Empat tahun berselang, giliran ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan yang berhasil mengumandangkan lagu Indonesia Raya di Olimpiade 2008 Beijing.

 

2 dari 4 halaman

Terhenti pada 2012

Kontroversi terjadi. Greysia Polii/Meiliana Jauhari bersama 3 pasangan lain, 2 dari Korea dan 1 dari Cina didiskualifikasi pada laga terakhir fase grup. Mereka dianggap tidak bermain serius dan berusaha kalah untuk memanipulasi undian di babak gugur. (Foto: AFP/Adek Berry)

Sayangnya, tradisi medali emas Tim Indonesia di Olimpiade 2024 Paris terhenti pada 2012. Bahkan pada ajang yang berlangsung di London, Inggris tersebut, tim bulutangkis Indonesia dinodai kartu hitam alias diskualifikasi yang didapat ganda putri, Greysia Polii/Meiliana Jauhari.

Pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, bulutangkis Indonesia kembali merengkuh medali emas. Medali emas tersebut disumbangkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Teranyar pada Olimpiade 2020 Tokyo, Greysia Polii/Apriyani Rahayu mampu mendapatkan medali emas. Sejauh ini, Indonesia telah mengoleksi sembilan medali emas dari cabang olahraga bulutangkis Olimpiade.

 

3 dari 4 halaman

Termotivasi

Selebrasi ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto setelah meraih angka saat menghadapi pasangan Chinese Taipei pada laga babak 32 besar Daihatsu Indonesia Masters 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (23/1/2024). Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menang dua game langsung 21-16, 21-14. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Tradisi medali emas bukutangkis Indonesia di Olimpiade membuat Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto semakin termotivasi. Juara All England 2023 dan 2024 tersebut bertekad meraih medali emas, sekaligus melanjutkan tradisi tersebut.

Berdasarkan jadwal, Fajar/Rian akan menghadapi wakil Jerman, Mark Lamsfuss/Marvin Seidel, pada laga perdana Grup C Olimpiade 2024 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Sabtu (27/7/2024).

"Kami akan berdiskusi lagi dengan pelatih, menonton video permainan mereka (Mark/Marvin) untuk menyiapkan strategi yang cocok. Sekarang tinggal jaga kondisi dan jaga mental," ungkap Rian.

"Setiap Olimpiade memiliki cerita tersendiri. Perjuangan para senior terutama bulutangkis yang meraih medali emas begitu menginspirasi kami," tambah Fajar.

 

4 dari 4 halaman

Absen pada Pembukaan Olimpiade 2024

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto beraksi pada Kejuaraan Badminton Asia. (Dok. Bola.com/PBSI)

Fajar/Rian tak akan ikut serta pada de file Tim Indonesia saat pembukaan Olimpiade 2024, Jumat (26/7/2024) malam WIB. Keduanya lebih memilih fokus mempersiapkan diri melakoni laga perdana Grup C.

"Pastinya kami ingin ikut pembukaan Olimpiade. Ingin merasakan acara apalagi pembukaan Olimpiade tahun ini diselenggarakan di sungai Seine yang begitu indah dan romantis," ucap Fajar.

"Tetapi memang jadwal kami sudah main pada Sabtu (27/7) jadi kami memilih untuk fokus ke laga perdana saja. Semoga di lain kesempatan, kami bisa ikut," lanjutnya seperti dilansir situs resmi PBSI.