Bola.com, Jakarta - Banyak pemain dari berbagai belahan dunia bermimpi bisa bermain di Barcelona. Bagaimana pun, Barca merupakan salah satu klub top dunia yang kaya sejarah.
Banyak pemain-pemain hebat pernah berkarier di Barcelona. Sebut saja Lionel Messi hingga Ronaldinho.
Namun, tidak semua pemain yang gabung Barcelona bisa mendulang kesuksesan. Kenyataan terkadang tak seindah impian.
Meskipun klub bersejarah, Barcelona masih jauh dari sempurna. Ketika seorang pesepak bola bermimpi pindah ke klub ikonik tersebut, tidak ada jaminan kesuksesan akan datang.
Bintang Athletic Bilbao, Nico Williams, menjadi pemain terbaru yang dikaitkan dengan kepindahan ke Camp Nou. Berikut ini lima pemain yang transfer impian ke Barcelona dengan cepat berubah menjadi mimpi buruk.
1. Philippe Coutinho
Coutinho berkembang menjadi pemain terbaik di Premier League saat itu dan salah satu yang paling gigih di Eropa. Tidak banyak yang bisa dilakukan Liverpool ketika Barcelona merekrut Coutinho pada musim panas 2017.
Liverpool berhasil mempertahankannya pada musim panas itu. Namun, The Reds akhirnya menjual playmaker Brasil itu pada pertengahan musim 2017/2018 ketika Barcelona mengajukan tawaran awal sebesar 105 juta pounds, yang kemudian meningkat menjadi 142 juta pounds dengan tambahan.
Kepindahan itu rampung dan Coutinho mendapatkan transfer yang selama ini ia dambakan. Cedera paha yang ditemukan dalam pemeriksaan medisnya mungkin seharusnya menjadi peringatan.
Kariernya di Barcelona berubah menjadi mimpi buruk. Ia tidak pernah menjadi level kesuksesan seperti saat masih di Liverpool.
Coutinho kesulitan menunjukkan performa terbaiknya di musim 2018/2019, sehingga memicu kritik dari penggemar. Ia dipinjamkan ke Bayern Munchen pada 2019/2020, membuat klub induknya tersingkir dari Liga Champions dalam perjalanannya memenangkan treble.
Dia hengkang secara permanen ke Aston Villa pada 2022, setelah mencatatkan lebih dari 100 penampilan untuk Barcelona, mencetak 25 gol.
2. Antoine Griezmann
Setelah hampir gabung dengan Manchester United pada 2017 tetapi berbalik arah dan tetap setia kepada Atletico Madrid, Griezmann melepaskan kesetiaan itu pada musim panas 2019. Ia menandatangani kontrak dengan Barcelona.
Namun, kepindahan playmaker Prancis ini tampaknya terlambat. Ia tidak pernah benar-benar klop di klub raksasa Catalan dan kembali ke Atleti setelah dua tahun.
Kontribusi golnya lebih baik daripada Coutinho. Coutinho mencetak 10 gol lebih banyak dalam jumlah pertandingan yang kurang lebih sama, namun Griezmann tidak pernah mencintai Barca dan mereka tidak pernah mencintainya. Ia terbukti tidak berguna di tim yang masih memiliki Lionel Messi yang menjadi pemain utama.
Dia kemudian mengakui kepindahan ke Barca adalah sebuah kesalahan. Coutinho menebusnya dengan bekerja tanpa kenal lelah sejak kembali ke Atletico dengan kontrak permanen untuk menjadi bintang mereka sekali lagi. Ia menyelesaikan musim 2023/2024 dengan 16 gol dan enam assist dari 33 pertandingan La Liga.
3. Ousmane Dembele
Setelah menjual Neymar dengan memecahkan rekor dunia 200 juta pounds pada musim panas 2017, Barcelona memiliki uang tunai yang tak terduga dan lubang besar yang harus diisi di lini depan. Barca akhirnya merekrut Dembele dari Borussia Dortmund seharga 135 juta pounds.
Pemain asal Prancis ini bergabung setelah menjalani musim yang luar biasa bersama Dortmund. Namun, saat itu ia masih berusia 20 tahun dan baru menyelesaikan satu musim di Dortmund.
Cedera mendominasi musim pertamanya bersama Barcelona. Itu menjadi tema yang berulang selama ia di Camp Nou.
Penampilan terbaiknya yang memukau sering kali terganggu oleh cedera. Alhasil, ia kemudian kehilangan performa terbaiknya.
Dembele menikmati musim 2018/2019 yang gereget ketika Barcelona menjuarai La Liga, tetapi kegagalan lebih dominan. Ia hengkang ke Paris Saint-Germain pada 2023, ironisnya menggantikan Neymar lagi. Ia juga lagi-lagi tampil inkonsistens.
4. Arda Turan
Arda Turan dianggap sebagai salah satu pesepak bola terbaik di Eropa sebelum pindah ke Barcelona. Ia masuk Tim Terbaik UEFA 2014 saat berada di Atletico Madrid dan mendapatkan transfer impian setelah empat tahun.
La Blaurgana mengontrak Turan pada musim panas 2015, meski harus menunggu hingga Januari berikutnya untuk melakukan debutnya karena larangan transfer, dengan memakai nomor punggung tujuh.
Awal yang tertunda terbukti menyusahkan. Tetapi ia bangkit kembali pada musim 2016/2017 dengan hat-trick melawan Borussia Monchengladbach dan Hercules.
Namun, cedera dan pergantian manajer kembali membuat playmaker asal Turki itu kehilangan performa.
Dia tidak bermain satu menit pun di bawah pelatih Ernesto Valverde, mengalami masalah kebugaran dan akhirnya kembali ke Turki dengan status pinjaman. Kariernya di Barcelona sebagian besar gagal – dan merupakan sebuah kejutan.
Untungnya, dia bangkit kembali dan sekarang memulai karier yang tampaknya menjanjikan di bidang manajemen.
5. Zlatan Ibrahimovic
Selama tiga tahun di Italia bersama Inter Milan, Ibrahimovic menjadi pencetak gol terbanyak Serie A dan meraih Scudetto tiga kali. Ia kemudian hijrah ke Barcelona, yang membayar 40 juta pounds dan Samuel Eto'o untuk memboyong penyerang Swedia itu ke klub.
Ibrahimovic merampungkan musim pertama di Barca dengan 21 gol dan 13 assist di semua kompetisi. Namun, sudah mulai bertengkar dengan Pep Guardiola dan secara kejam mengonfrontasi manajernya di ruang ganti setelah mereka tersingkir dari semifinal Liga Champions melawan Inter Milan.
Segalanya tidak pernah pulih setelah itu. Ketika Guardiola sudah muak mengubah timnya untuk mengakomodasi Ibrahimovic, ia malah mulai memainkan Ibrahimovic melebar untuk mengakomodasi Lionel Messi sebagai penyerang tengah.
Tentu saja, Ibra meledak marah dan kembali ke Italia pada musim panas 2010 bersama AC Milan.
Sumber: Planet Football