Cerita Arthur Irawan, Ternyata Lebih Sibuk ketika Menjadi Manajemen Tim ketimbang Pemain

oleh Choki Sihotang diperbarui 28 Jul 2024, 20:30 WIB
Ekspresi pemain Persik Kediri, Arthur Daniel Irawan, saat pertandingan pekan keempat BRI Liga 1 2023/2024 melawan Dewa United yang berlangsung di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Jumat (21/7/2023). (Bola.com/Ikhwan Yanuar)

 

Bola.com, Jakarta - Berawal dari Lytham Town, Inggris, berakhir di Persik Kediri, kisah perjalanan karier Arthur Irawan menarik ditelisik.

Advertisement

Kini, setelah memutuskan gantung sepatu diusia 31 tahun, Arthur Irawan tertarik membantu manajemen Macan Putih, tim yang dibelanya sejak 2021.

Lewat kanal YouTube GamePlan, Arthur Irawan mengunkapkan alasan penguduran dirinya secara blak-blakan dan mengapa memilih masuk ke dalam struktur manajemen Persik.

"Jujur, lebih sibuk sekarang dari pada waktu masih main bola. Karena sekarang kan bagian dari manajemen tim dan menurut saya cukup banyak kerjaan, apalagi sebelum mulai musim baru," katanya mengawali perbincangan.

"Jadi habis pensiun itu enggak ada waktu rest, karena kita langsung kerja mempersiapkan tim," imbuhnya.

 

2 dari 4 halaman

Terkait Keputusan Gantung Sepatu

Terkait keputusannya gantung sepatu di usianya yang sebenarnya masih belum terlalua tua, Arthur Irawan mengatakan kalau dirinya sudah memikirkan dengan matang dan penuh pertimbangan.

"Kalau saya mau melakukan sesuatu, itu pasti 100 persen. Artinya, saya akan memberikan 100 persen kemampuan," katanya.

"Beberapa tahun ini saya mikir mau pensiun karena, apalagi musim lalu, saya merasa setiap latihan dan diberi kepercayaan pelatih untuk bermain saya pasti selau fight." 

"Saya merasa waktu latihan di luar tim lebih fokus di manajemen. Jadi hal-hal kecil ketika tambahan gym, tambahah recovery, maupun hal-hal yang selalu saya lakukan selama berkarier itu waktunya enggak dapat lagi." 

"Dan pastinya motivasi saya pastinya jadi beda, karena saya juga di manajemen dan tanggung jawab saya juga sangat besar," imbuhnya.

 

3 dari 4 halaman

Gunakan Pemain Naturalisasi?

Musim lalu, Persik finis di posisi kesembilan BRI Liga 1 2023/2024 dengan torehan 48 poin. Soal target di musim 2024/2025, ini kata Arthur Irawan. "Kalau bisa juara kenapa tidak. Kita aminkan." 

"Kita kan nggak boleh bilang nggak mungkin. Mungkin gue lebih suka game by game, karena kita pun belum mulai pramusim. Yang pasti, kita ingin lebih baik dari musim sebelumnya," kata Arthur Irawan.

Beratnya persaingan musim baru membuat Persik terus berbenah. Selain merektrut pemain Timnas Indonesia, Evan Dimas, Macan Putih juga sudah merekrut sejumlah pemain asing.

Infomasi terkini menyebutkan, Persik sudah mendapatkan Fransisco Carneiro, Majed Osman, Brendon Lucas, Ramiro Fergonzi, Leonardo Navacchio, dan Ousmane Fane.

Yang layak ditunggu, manajemen juga berminat memakai jasa pemain naturalisasi yang kini bertebaran di Timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong. Hal tersebut dibenarkan Arthur Irawan.

"Kalau ada pemain naturalisi kenapa tidak," ujar Arthur Irawan sembari menambahkan kalau skuad Persik sedikitnya sudah kedatangan semmbilan darah segar, gabungan pemain lokal dan dan legiun asing.

 

4 dari 4 halaman

Rekam Jejak Karier

Dua pemain Persik Kediri, Renan Silva dan Arthur Irawan. (Instagram Arthur Irawan).

Kisah perjalanan karier Arthur Irawan boleh dibilang sangat menarik. Sebelum memutuskan terjun ke manajemen Persik, ia pernah membela sejumlah klub, bahkan kenyang pengalaman di negeri orang.

Tak seperti kebanyakan pemain muda Indonesia di eranya, Arthur Irawan memilih Lytham Town sebagai candradimuka menempa bakat dan telenta sepak bolanya, dari 2010 hingga 2011. Saat itu, kelahiran Surabaya, Jawa Timur, masih terbilang muda, 17 tahun.

Setahun di negara David Beckham, Arthur Irawan terbang ke Spanyol. Di sana, ia kembali berguru sepak bola modern di Akademi RCD Espanyol. Setahun berselang, tepatnya pada 2012, ia naik pangkat ke RCD Espanyol B.

Masih di Negeri Matador, selepas dari RCD Espanyol B, Arthur Irawan selanjutnya berlabuh ke Malaga B. Di sini, pemain yang beroperasi sebagai bek dan gelandang bertahan iu juga bertahan setahun sebelum akhirnya pidah ke klub Belgia, Waasland-Beveren, pada 2014.

Malang melintang di luar negeri, Arthur Irawan kemudian memutuskan mudik ke Indonesia. Ia pernah memperkuat Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, Badak Lampung, PSS Sleman, dan terakhir Persik Kediri. Di Persik pula ia memutuskan gantung sepatu pada April lalu.

Berita Terkait