3 Pesepak Bola Terkenal yang Absen di Olimpiade: Momen Emas yang Terlewat!

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 14 Agu 2024, 11:05 WIB
Andres Iniesta, sang maestro sepak bola. Meskipun berhasil meraih gelar Euro 2012 bersama Timnas Spanyol dan menjadi pemain terbaik dalam turnamen tersebut, namun takdir berkata lain untuknya dalam perburuan Ballon d'Or 2012. Ia harus puas menempati posisi ketiga, dan gelar yang begitu dekat jatuh dari genggamannya.

Bola.com, Jakarta - Sepak bola Olimpiade memiliki atmosfer yang sedikit aneh namun tetap memikat. Turnamen ini dirancang khusus untuk para pemain muda di bawah usia 23 tahun, namun juga melibatkan para pemain veteran kelas dunia yang telah berpengalaman.

Sepak bola Olimpiade memberikan kesempatan bagi para pemain muda untuk belajar dari para veteran yang hebat. Meskipun Piala Dunia lebih populer, banyak pesepak bola yang dengan serius berusaha untuk meraih medali emas di Olimpiade.

Advertisement

Namun, ada beberapa nama besar dalam dunia sepak bola yang tidak pernah bermain di Olimpiade. Ada berbagai alasan di balik hal ini. Salah satunya adalah Kylian Mbappe.

Meskipun berniat untuk tampil dalam pesta sepak bola terbesar di kota kelahirannya, Paris, pada 2024, ia tidak mendapat izin dari klub barunya, Real Madrid.

Berikut ini adalah lima pesepak bola terkenal yang tidak pernah merasakan pengalaman bermain di Olimpiade.

2 dari 4 halaman

1. Pele

Pele dikenal sebagai salah satu ikon legendaris dalam sejarah sepak bola. Ia menjadi satu-satunya pemain yang berhasil memenangkan tiga kali gelar juara Piala Dunia. Prestasi tersebut menjadikan Pele sebagai sosok yang luar biasa dalam dunia sepak bola. Tidak hanya itu, Pele juga mencatatkan berbagai rekor yang mengesankan.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) dulunya begitu keras melarang pesepak bola profesional untuk berlaga di Olimpiade. Namun, pada tahun 1984, kebijakan ini akhirnya berubah.

Sayangnya saat itu Pele sudah menginjak usia 43 tahun dan telah pensiun. Sehingga, Pele tidak bisa lagi merasakan manisnya bermain di Olimpiade.

Namun, ada satu kebijakan khusus yang semakin membuat Pele merasa kecewa. Negara-negara dari UEFA dan CONMEBOL hanya diizinkan menurunkan pemain yang belum pernah berpartisipasi di Piala Dunia.

Tentu saja, Pele adalah salah satu pemain yang sering kali bermain di Piala Dunia. Bagi Pele, Piala Dunia adalah ajang yang sangat ia sukai dan cintai.

Oleh karena itu, rasanya sangat tidak adil bagi Pele bahwa ia tidak pernah diberikan kesempatan untuk merasakan sensasi bermain di Olimpiade.

Bagaimana mungkin seorang legenda sepak bola seperti Pele tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk meraih medali emas di Olimpiade? Pertanyaan ini terus menghantui pikiran banyak penggemar sepak bola.

Namun, ada satu hal yang mungkin bisa menghibur Pele. Pada tahun 1999, IOC mengangkat Pele sebagai Atlet Abad Ini. Penghargaan ini tentu saja menjadi kejutan besar bagi Pele.

Setidaknya, meskipun ia tidak pernah bermain di Olimpiade, Pele masih diakui sebagai salah satu atlet terbesar dalam sejarah olahraga.

Kisah Pele adalah bukti bahwa kebijakan dan aturan tidak selalu adil bagi semua orang. Namun, kebesaran seorang atlet tidak bisa diukur hanya dari medali yang ia raih.

Pele adalah bukti hidup bahwa ketangguhan, bakat, dan dedikasi seorang atlet bisa menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia.

3 dari 4 halaman

2. Kaka

Ricardo Kaka, sang megabintang Brasil, mengumumkan bahwa ia akan mengakhiri perjalanan gemilangnya di dunia sepak bola pada tanggal 15 Oktober 2017, ketika usianya telah melampaui 35 tahun. Sebelum sang maestro ini memutuskan untuk melangkah ke arah baru, ia telah memberikan penampilan yang luar biasa di lapangan hijau.

Legenda AC Milan yang tak tergoyahkan telah mencatatkan namanya di dunia sepak bola. Ia berhasil meraih berbagai gelar bergengsi seperti Piala Dunia, Ballon d'Or, Liga Champions, La Liga, dan Serie A.

Namun, ada satu hal yang cukup mengejutkan, bahwa ia tidak pernah berkesempatan bermain di Olimpiade maupun tampil di Copa America.

Pada setiap edisi Olimpiade, setiap negara diperbolehkan untuk memilih hingga tiga pemain yang berusia di atas 23 tahun. Pada tahun 2008, Brasil hanya membawa dua pemain senior ke Olimpiade, yaitu Ronaldinho dan Thiago Silva.

Namun, takdir berkata lain bagi Kaka, yang tidak dipanggil untuk bergabung. Keputusan tersebut menjadi sebuah misteri bagi banyak orang. Mengingat reputasinya yang gemilang, Kaka seharusnya menjadi pilihan utama bagi timnas Brasil.

Alasan di balik ketidakhadirannya tetap menjadi teka-teki yang belum terpecahkan. Sayangnya, keputusan tersebut tampaknya berdampak pada performa timnas Brasil. Mereka mengalami kekalahan telak 0-3 dari Argentina di babak semifinal.

Tanpa kehadiran Kaka, timnas Brasil terlihat kurang bertenaga dan tak mampu mengimbangi permainan lawan. Meskipun kehadiran Kaka di Olimpiade dan Copa America masih menjadi tanda tanya besar, prestasinya sebagai seorang pemain tetap tak terbantahkan. Ia akan selalu diingat sebagai salah satu legenda AC Milan yang telah membawa kejayaan bagi klub dan negaranya.

 
4 dari 4 halaman

3. Andres Iniesta

Andres Iniesta, sang gelandang hebat dari Timnas Spanyol, mengumumkan pensiunnya dari timnas pada tanggal 1 Juli 2018. Selama karirnya bersama La Furia Roja, Iniesta berhasil mengumpulkan total 131 caps dengan mencetak 14 gol. Namun, ironisnya, tak sekalipun gol yang berhasil ia lesakkan.

Andres Iniesta, pemain brilian yang bergabung dengan Barcelona pada usia yang sangat muda, sayangnya tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi di Olimpiade.

Fakta ini sungguh mengejutkan mengingat bakat dan kemampuannya yang luar biasa. Banyak yang mungkin bertanya-tanya, mengapa Iniesta tidak pernah dipanggil untuk mewakili Spanyol di Olimpiade?

Apa yang sebenarnya terjadi di balik layar yang membuatnya melewatkan kesempatan emas ini?

Andres Iniesta, dengan segala prestasinya di dunia sepak bola, tidak pernah mendapatkan panggilan untuk mewakili negaranya di ajang Olimpiade, meskipun ia telah membuktikan kemampuannya sejak usia yang sangat muda.

Saat bergabung dengan Barcelona pada usia 18 tahun, Iniesta telah menunjukkan bakatnya yang luar biasa dan menjadi salah satu pemain terbaik dalam sejarah klub tersebut.

Namun, mengapa ia tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk berlaga di Olimpiade? Mungkin ada faktor-faktor yang tidak kita ketahui.

Apakah ada perselisihan di antara pihak-pihak terkait? Atau mungkin ada alasan lain yang membuatnya tidak dipanggil untuk mewakili negaranya? Meskipun demikian, tidak ada yang bisa meragukan kemampuan dan dedikasi Iniesta sebagai seorang pemain sepak bola.

Ia telah membuktikan dirinya di level klub dengan meraih berbagai gelar bergengsi, termasuk Piala Dunia dan Piala Eropa bersama timnas Spanyol.

Andres Iniesta adalah contoh nyata bahwa keberhasilan seseorang di dunia sepak bola tidak selalu tergantung pada partisipasi dalam Olimpiade.

Meski ia melewatkan kesempatan itu, Iniesta tetap menjadi salah satu pemain terbaik generasinya dan ikon Barcelona yang tak tergantikan.

Kisah Iniesta yang tidak pernah berkompetisi di Olimpiade ini mungkin akan selalu menjadi misteri bagi kita. Namun, satu hal yang pasti, prestasinya dalam sepak bola telah mengukir namanya di hati para penggemar dan memberikan inspirasi bagi generasi pemain muda yang bermimpi untuk menjadi seperti dia.

Berita Terkait