Tersingkir dari Olimpiade 2024 Tanpa Kemenangan, Apriyani Rahayu Berharap Bisa Lolos Los Angeles 2028

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 30 Jul 2024, 21:35 WIB
Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti saat berlaga di Olimpiade Paris 2024. (foto: PBSI/Badmintonphoto/Yohan Nonotte)

Bola.com, Paris - Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, tersingkir dari bulutangkis Olimpiade 2024 setelah tanpa kemenangan dalam tiga laga di fase grup. Apriyani Rahayu berharap dirinya bisa bangkit dan menemukan jalan untuk lolos ke Olimpiade 2028 yang akan digelar di Los Angeles.

Apriyani/Siti Fadia menutup kiprahnya di Olimpiade 2024 dengan menelan kekalahan ketiga saat menghadapi ganda putri Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, dengan skor 18-21 dan 9-21.

Advertisement

Kekalahan ini membuat Apriyani/Siti Fadia tersingkir tanpa kemenangan di Olimpiade 2024. Dalam dua laga sebelumnya, Apriyani/Siti Fadia kalah dari pasangan Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, dengan skor 22-24 dan 15-21, dan kemudian kalah 12-21 dan 22-24 dari pasangan China, Chen Qingchen/Jia Yifan.

Harus tersingkir begitu cepat dengan catatan yang buruk di Olimpiade 2024, Apriyani Rahayu jelas merasa kecewa.

Atlet yang berhasil meraih medali emas Olimpiade 2020 Tokyo bersama Greysia Polii itu berharap bisa bangkit dan kembali tampil di Olimpiade pada 2028 yang akan digelar di Los Angeles, Amerika Serikat.

"Sekiranya kami bisa punya kesempatan lagi di Olimpiade 2028," ujar Apriyani Rahayu dalam keterangannya setelah kekalahan dari ganda putri Malaysia di laga terakhir Grup A Olimpiade 2024.

2 dari 3 halaman

Sedih Tersingkir Cepat

Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti gagal lolos dari babak penyisihan grup Olimpiade Paris 2024. (foto: PBSI/Badmintonphoto/Yohan Nonotte)

Sementara itu, Siti Fadia tak bisa menutupi rasa sedihnya karena harus melewati tiga pertandingan di Olimpiade 2024 tanpa sekali pun meraih kemenangan.

Dengan usia yang masih muda, Siti Fadia pun berharap bisa kembali tampil di Olimpiade suatu saat nanti.

"Pastinya kami sedih. Rasanya sedih dan kecewa, karena dalam tiga pertandingan, kami kalah semua. Namun, saya juga bersyukur bisa tampil di Olimpiade. Saya akan terus berproses untuk ke depannya," ujar Siti Fadia.

"Pelajaran yang paling berharga banget untuk saya, terutama karena ini Olimpiade pertama saya. Perjalanan ke sini tidak mudah, sempat naik dan turun, sempat cedera, banyak perjuangan yang kami lewati dan pastinya pembelajaran paling berharga untuk terus berproses," lanjutnya.

 

 
3 dari 3 halaman

Semuanya Berbeda dengan 2020

Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti berjalan meninggalkan lapangan setelah dikalahkan wakil Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan pada laga Grup A Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Selasa (30/7/2024). Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah 18-21, 9-21. (Dok. NOC Indonesia/Naif Muhammad Al'as)

Tersingkir begitu cepat dari Olimpiade 2024 di Paris, padahal berstatus peraih medali emas di Olimpiade 2020, Apriyani Rahayu menegaskan semua hal berbeda dalam dua edisi ini.

Bahkan ketika memulai kiprah di Paris 2024, Apriyani sudah termotivasi untuk tidak memikirkan keberhasilan pada 2020.

"Saya pribadi sudah tidak mau lagi membawa apa yang saya raih di Tokyo. Saya main dengan partner baru, harus berubah secara mentalitas. Itu motivasi saya," ujar Apriyani.

"Semua jelas berbeda, partner berbeda, pola yang berbeda, dengan perjalanan kami yang sangat berbeda. Kami sedih banget hari ini, kecewa hari ini, banyak pelajaran yang kami ambil dan petik untuk ke depannya," lanjutnya.