Bola.com, Paris - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, melaju ke 16 besar Olimpiade Paris 2024. Menurutnya, teriakan menambah semangat bertanding wakil andalan Indonesia itu selama pertandingan.
Gregoria Mariska Tunjung lolos ke perempat final Olimpiade Paris 2024 cabor bulutangkis nomor tunggal putri setelah mengalahkan wakil Republik Ceska, Tereza Svabikova, di Port de la Chapelle Arena, Rabu (31/7/2024).
Lagi-lagi Gregoria Mariska Tunjung merasakan beberapa kali nervous, terutama setelah gagal mencegah kesalahan saat bertanding. Namun, ia menemukan cara untuk kembali mengendalikan atau mengontrol diri.
"Teriak deh kayaknya, tadi aku beberapa kali mencoba melepas tegang dengan teriak sih. Jujur pasti ada pengaruh, karena dari seluruh GOR yang gede ini, ada teriak nama Indonesia, pastinya buat aku merasa enggak sendiri kan," kata Gregoria Mariska Tunjung.
"Aku main tunggal enggak punya partner, punya pelatih di belakang juga, enggak bisa ngobrol, pastinya dengan teriakan itu membuat aku lebih semangat dan merasa ada yang bantu aku juga sih, karena mereka selalu teriak mau aku dapat poin atau enggak, pastinya sangat membantu."
Terharu dengan Teriakan Penonton yang Kehabisan Tiket
Selain itu, Gregoria Mariska Tunjung juga mendapatkan suntikan semangat dari penonton yang tidak bisa menyaksikan langsung. Ya, beberapa suporter Indonesia terpaksa mendukung dari luar venue dengan berteriak karena kehabisan tiket.
Jorji, sapaan karibnya, berharap pada kesempatan lain para suporter Indonesia tidak menjumpai situasi serupa agar bisa mendukung langsung atlet-atlet Tanah Air.
"Terima kasih sudah hadir di arena walaupun enggak bisa nonton, semoga besok-besok bisa kebagian, mau nonton di manapun pasti dukungannya sangat berharga buat aku dan seluruh pemain Indonesia yang bertanding."
Tegang
Lebih lanjut, Jorji berjanji akan lebih baik lagi dalam mengatasi ketegangan kala bertanding. Sebab ia mengakui masih kesulitan mengontrolnya.
"Kalau boleh jujur secara permainan aku nyaman, tapi secara mental dan tegang itu belum gitu loh, masih menyesuaikan, kemarin aku main sekali terus libur dua hari, itu cukup berpengaruh, kayak kemarin sudah mulai panas tapi dua hari off aku enggak merasakan atmosfer si stadium ini lagi, jadi kaya off lagi."
"Tetapi, itu bukan jadi alasan, di Olimpiade ini jadwalnya seperti ini kan beda dengan world tour, pastinya ini adalah tantangan yang harus aku lewati juga, semoga hari ini main, nextnya juga."
"Pastinya crowd sih, tapi maksudnya bukan yang kalau Indonesia gemuruh banget, cuman dia kan rame tapi masih agak tenang gitu, mungkin itu sih salah satu yang diingat, terus posisi-posisi tertekan gitu sering aku visualisasikan juga, karena itu pengaruh. Kira-kira kalau aku lagi tegang apa sih yang aku visualisasikan, atau lakukan juga kalau lagi main."