Kecewanya Ricky Soebagdja Lihat Pebulutangkis Indonesia Berguguran di Fase Grup Olimpiade 2024

oleh Hendry Wibowo diperbarui 01 Agu 2024, 16:15 WIB
Kasubid Pengembangan Prestasi Daerah PP PBSI, Ricky Soebagdja, memberikan keterangan saat jumpa pers di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (01/12/2022). (Bola.com/M iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Ricky Soebagdja, Kabid Binpres PP PBSI secara buka-bukaan kecewa denga fakta banyaknya pebulutangkis Indonesia yang berguguran di ajang Olimpiade 2024 Paris. 

Kini Indonesia tinggal menyisakan Gregoria Mariska Tunjung di tunggal putri dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada sektor ganda putra pada fase knockout. 

Advertisement

Sementara sisanya: Apriyani Rahayu/Siti Fadia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Jonatan Christie, dan Anthony Ginting berguguran di fase grup. 

Ricky Soebagdja pun mengatakan selain Ginting, yang lain tersingkir karena gagal memberikan permainan terbaik. 

"Dari penampilan atlet-atlet kita yaitu Rinov/Pitha, Apri/Fadia dan Jonatan juga Ginting pasti ada kekecewaan," kata Ricky. 

"Saya tahu sebagai atlet pasti tidak mau kalah tapi kita perlu lihat bagaimana permainan di lapangan, bagaimana daya juang di lapangan."

"Kecuali Ginting, saya melihat kekalahan ini karena tidak bisa mengeluarkan permainan terbaik. Sementara secara persiapan kalau saya rasa sudah benar-benar maksimal tapi secara di lapangan belum keluar secara maksimal," lanjutnya.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Ginting Sudah Keluarkan Semua Kemampuan

Sementara untuk Anthony Ginting, Ricky melihat, sebenarnya pemain asal Cimahi itu sudah mengeluarkan seluruh kemampuan.

Bahkan menurutnya Ginting jatuh bangun mengejar bola. Tapi memang lawannya, Toma Popov dengan dukungan suporter tuan rumah juga tampil sangat baik, seperti tidak ada celah.

"Disayangkan memang Ginting tidak berhasil mengatasi karena seharusnya dengan levelnya, hal seperti ini bisa dilewati dan ada beberapa kesempatan untuk mengungguli lawan," kata Ricky. 

"Inilah Olimpiade dengan semua atmosfernya, memang berbeda dengan turnamen lain. Beban dan tekanan besar akan dirasakan semua atlet."

"Siapa yang siap secara mental dan bisa mengatasi rasa takut, rasa gugup dan demam panggung itu yang akan menang. Berbicara skill dan teknis semua sudah sama," lanjutnya. 

3 dari 3 halaman

Harapan untuk Fajar/Rian dan Gregoria Mariska

Pebulutangkis Indonesia, Gregoria Mariska berfoto merayakan kemenangan atas wakil Republik Ceska, Tereza Svabikova pada laga terakhir Grup G nomor tunggal putri cabor bulutangkis Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Rabu (31/7/2024). Gregoria Mariska Tunjung menang straight-game 21-12, 21-18. (Dok. NOC Indonesia/Naif Muhammad Al'as)

Ricky pun kini punya harapan besar untuk dua wakil Indonesia yang masih berpeluang untuk memperebutkan medali. 

"Perjalanan belum usai, hari ini Fajar/Rian dan Gregoria akan berjuang di fase knockout. Pesan saya anggap lah ini sebagai laga final," tegas Ricky. 

"Lebih fokus, lebih percaya diri akan kemampuan yang dipunya. Bermain dengan tenang dan menikmati setiap poin demi poin. Berjuang sekuat tenaga dan jangan menyerah sebelum umpire mengatakan selesai," ungkapnya. 

Berita Terkait