Bola.com, Jakarta - Dua tim terluka, Persis Solo dan Persija Jakarta saling berhadapan untuk memperebutkan tempat ketiga Piala Presiden 2024. Siapa pemenangnya?
Sebuah jawaban yang tidak mudah dijawab, mengingat kedua tim sama-sama punya kans guna memenangkan duel yang rencananya akan mentas di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (3/7/2024) pukul 19.30 WIB.
Baik Persis maupun Persija sama-sama menenggak kekalahan di semifinal Piala Presiden 2024. Macan Kemayoran takluk dari Borneo FC dengan skor 1-2.
Sempat unggul 1-0 lewat gol cepat Firza Andika pada menit ke-15, Tim Ibu Kota akhirnya tumbang menyusul dua gol balasan Pesut Etam via aksi Christophe Nduwarugira jelang turun minum serta Gavin Kwan Adsit hanya beberapa saat sebelum big match berakhir.
Sementara Persis Solo tak bisa berbuat banyak kala berhadapan dengan salah satu raksasa Jawa Timur, Arema FC. Laskar Sambernyawa menyerah dua gol tanpa balas.
Persis dan Persija tentunya tak ingin larut dalam kekecewaan. Saatnya bangkit dan mengobati kekecewaan fans dengan status sebagai peringkat ketiga serta membawa pulang cuan sebesar Rp 1,75 miliar. Wow!
Bicara di atas kertas, Persija sedikit lebih diunggulkan. Dalam empat pertemuan terakhir, Macan Kemayoran mengantongi dua kemenangan, sekali kalah, dan satu duel lagi berujung sama kuat.
Namun, Riko Simanjuntak dan kawan-kawan tak boleh terlalu jemawa, sebab di atas rumput semua bisa terjadi. Apalagi, Persis yang dimotori striker muda Timnas Indonesia, Ramadhan Sananta, bermain di depan publik sendiri.
Tak hanya pemain, menang atau tidaknya kedua tim di laga perebutan tempat ketiga Piala Presiden 2024 ini akan sangat ditentukan oleh strategi kedua pelatih di pinggir lapangan.
Carlos Pena Bawa Perubahan Formasi ke Persija
Juru taktik berKTP Spanyol ini merupakan pelatih anyar Persija Jakarta. Usianya juga belum terlalu tua, 41 tahun. Pada masa mudanya, Carlos Pena punya reputasi cukup mentereng. Ia pernah memperkuat Barcelona C, Barcelona B, Valladolid, dan Getafe.
Sebelum menukangi Persija menggantikan Thomas Doll, Carlos Pena melatih klub Thailand, Ratchaburi. Piala Presiden 2024 merupakan pemanasan bagi mantan bek jelang bergulirnya musim 2024/2025.
Sejauh ini, kinerja Carlos Pena cukup oke. Formasi 4-2-3-1 yang kerap ia terapkan setidaknya sukses membawa Persija ke semifinal Piala Presiden. Formasi ini berbeda dari pelatih sebelumnya, di mana Thomas Doll lebih doyan memakai skema klasik 3-4-3.
Meredam sekaligus menghancurkan Persis Solo, besar kemungkinan Carlos Pena masih mengusung formasi 4-2-3-1 dengan mengandalkan kekuatan serta kecepatan Marko Simic sebagai predator utama.
Carlos Pena hakulyakin bisa mengatasi Persis karena pasukannya terus mengalami peningkatan performa, walau gagal merangsek ke final Piala Presiden 2204.
"Selama turnamen kami telah meningkat. Ini jelas sangat berguna buat saya dan buat tim. Kami terus berkembang," kata Carlos Pena.
Milomir Seslija Tidak Kaku dengan Skema Permainan
Pergi untuk kembali lagi, begitulah sepenggal kisah Milomir Seslija di Persis Solo. Sebelum didapuk menukangi Laskar Sambernyawa di Piala Presiden 2024 dan jelang bergulirnya musim 2024/2025, juru taktik berpaspor Bosnia dan Herzegovina sempat menakhodai Persis paruh kedua musim 2023/2024.
Gagal ke final tentunya membuat Milomir Seslija kecewa. Namun, biar bagaimana pun, dunia belum kiamat. Persis masih punya kesempatan satu kali lagi untuk mengobati kekecewaan.
Mengalahkan Persija dan naik ke podium ketiga tak ubahnya Oasis di padang gurun.
Milomir Seslija punya banyak pengalaman, baik sebagai pemain maupun pelatih. Pria 60 tahun, selain di kampung halamannya, juga pernaih bermain di Liga Malaysia bareng Kuala Lumpur FA dan Sabah FA.
Di Indonesia, nama Milomir Seslija cukup berkibar. Sebelum mudik ke Solo, ia pernah menukangi Arema Indonesia, Arema Cronus, PSM Makassar, serta Borneo FC.
Milomir Seslija tipe juru taktik yang tak terlalu kaku terkait pola permainan. Artinya, skema permainan melihat lawan yang akan dihadapi.
Meladeni Persija, tak menutup kemungkinan Milomir Seslija menerapkan formasi 4-3-3 dengan trisula andalannya yakni Moussa Sidibé - Ramadhan Sananta - Karim Rossi.
Melihat kedua pelatih sama-sama menyukai permainan terbuka alias menyerang, bisa dipastikan bentrok Persija Jakarta versus Persis Solo bakal berlangsung sengit tak ubahnya partai final.
Baca Juga
Media Negeri Jiran Panaskan Rumor Pelatih Karismatik Malaysia Jadi Arsitek Gres Persis di BRI Liga 1
Persis Pastikan Pelatih Asing Barunya Tiba Pekan Depan, Langsung Pimpin Persiapan Kontra Lawan Barito Putera
BRI Liga 1: Transisi Bertahannya Lemah, Persis Dibuat Tak Berdaya oleh Dua Winger Timnas Indonesia