Bola.com, Paris - Argentina angkat koper dari persaingan Olimpiade 2024 cabang olahraga sepak bola. Albiceleste kalah 0-1 dari tuan rumah Prancis pada babak perempat final di Nouveau Stade de Bordeaux, Sabtu (3/8/2024) dini hari WIB.
Gol semata wayang Prancis dihasilkan oleh Jean-Philippe Mateta pada menit ke-5. Pertandingan ini berjalan panas.
Terutama memasuki injury time babak kedua yang berlangsung sampai 11 menit lamanya. Ketika wasit mengakhiri laga, pemain Prancis yang sedang melakukan selebrasi terlibat keributan dengan pemain Timnas Argentina.
Hasil ini membuat Argentina pulang lebih cepat, sementara Prancis menghadapi Mesir di semifinal. Semifinal lain mempertemukan Maroko kontra Spanyol.
Kegagalan mendulang medali di Olimpiade 2024 membuat mereka gagal menyamai prestasi tim senior. Lionel Messi dkk. tampil sebagai juara Piala Dunia 2022 dan mengawinkannya dengan Copa America 2024.
Sulit di Awal Laga
Pelatih Argentina, Javier Mascherano berbicara dengan TyC Sports setelah kekecewaannya tersingkir dari Olimpiade 2024 oleh Prancis. Ia menyoroti upaya tim untuk membalikkan kekalahan, terutama setelah kebobolan di awal permainan.
"Sulit untuk menarik kesimpulan di tengah situasi yang panas, saya pikir kami gagal mencetak gol. Kenyataannya adalah mungkin 15 menit pertama pertandingan terasa sulit bagi kami, terutama dengan gol yang terjadi begitu awal, namun kemudian tim mulai bermain," tutur Mascherano.
"Kami mencoba mengatasi rasa gugup dan kemudian semuanya terulang kembali. Sulit untuk memahami permainan seperti hari ini di mana mereka hanya mendapat sedikit atau tidak ada apa-apa dan kami memiliki beberapa peluang untuk menyamakan kedudukan,” keluhnya.
“Babak pertama dari 20 hingga 45 adalah yang terbaik, tapi di babak kedua kami juga mengendalikannya sepenuhnya,” tambahnya.
Sudah Berusaha
Mascherano melakukan perubahan pada starting line-up melawan Prancis. Mereka mengandalikan dua penyerang dengan bantuan dari bek sayap. Bruno Amione bermain maksimal dan Julio Soler harus ditarik keluar karena kelelahan.
Kevin Zenon, Thiago Almada dan Julian Alvarez juga sudah memainkan perannya dengan baik.
"Kami memainkan setiap pertandingan sebagai protagonis, bahkan pertandingan pertama melawan Maroko. Di semua pertandingan kami menciptakan lebih banyak peluang dibandingkan lawan kami, namun sepak bola tidak memahami manfaatnya, itulah kenyataannya, dan hari ini giliran kami untuk pulang," lanjut Mascherano.
"Apa yang saya alami hari ini bukanlah hal baru. Ketika melakukan segalanya untuk menang dan setidaknya kami berbuat cukup banyak untuk tidak kalah, pada akhirnya kami pulang dengan tangan kosong. Ini sangat berkaitan dengan olahraga ini, yang terkadang begitu indah dan terkadang menyakitkan."
Masa Depan Mascherano
Setelah gagal meraih medali di Olimpiade 2024 dan semakin dekatnya Piala Dunia U-20 2025 di Chile, patut dipertanyakan apakah sang pelatih akan melanjutkan proyeknya untuk menghadapi tantangan selanjutnya.
"Sekarang saya akan pergi ke hotel dan mencoba mencerna kekalahan ini, tidak lebih. Saya mencernanya secara berbeda karena seseorang terus membenturkan kepalanya ke dinding beberapa kali. Faktanya adalah kami sangat bersemangat, kondisinya tepat dan tim membuat kami merasa bahwa kami akan melangkah jauh," beber eks gelandang Barcelona.
“Sebenarnya itu sangat menyakitkan karena kami punya harapan tim ini bisa melangkah jauh,” tegasnya memungkasi.
Sumber: TyC Sports