Bola.com, Paris - Penyelenggaraan Olimpiade 2024 Paris kembali mendapat sorotan tajam karena penuh kontroversi. Kali ini terjadi pada pertandingan cabang olahraga bola basket.
Panitia penyelenggara baru-baru ini salah memutar lagu kebangsaan di laga Puerto Riko melawan Sudan Selatan. Sudan Selatan berhadapan dengan Puerto Riko di pertandingan pertama cabor basket putra Olimpiade 2024.
Pertandingan yang digelar di Pierre Mauroy Stadium ini dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan masing-masing negara. Namun panpel membuat kekeliruan besar karena lagu yang diputar pada saat Sudan Selatan bukan lagu kebangsaan mereka, melainkan lagu kebangsaan Sudan.
Panitia penyelenggara salah memutar lagu kebangsaan di momen spesial bagi Sudan Selatan yang untuk pertama kalinya tampil di cabor bola basket Olimpiade.
Momen tersebut terjadi di laga perdana Sudan Selatan melawan Puerto Riko, Minggu (28/72024). Sebelum pertandingan dimulai, penyelenggara memainkan lagu kebangsaan Sudan, bukan Sudan Selatan sebagai tim yang akan bertanding saat itu.
Sejarah buat Sudan Selatan
Sudah Selatan memerdekakan diri dari Sudan pada tahun 2011 setelah menjalani serangkaian perang sipil. Negara ini pertama kali lolos ke Olimpiade pada edisi tahun 2016 silam.
Sementara di edisi tahun 2024 ini, Sudan Selatan berhasil meloloskan tim basket mereka untuk kali pertama ke Olimpiade. Sehingga ini menjadi momen yang bersejarah bagi Sudan Selatan.
Namun momen bersejarah itu berubah jadi momen kontroversial. Pasalnya panitia pelaksana salah memutar lagu kebangsaan Sudan Selatan.
Fatal
Pemain Sudah Selatan, Majok Deng mengaku tidak habis pikir dengan perbuatan panita pelaksana yang salah memutar lagu kebangsaan negaranya yang berjudul 'South Sudan Oyee!'. Menurutnya, kesalahan fatal seperti ini tidak boleh terjadi di event sebesar Olimpiade.
“Penyelenggara harus lebih baik karena ini panggung terbesar, dan Anda tahu Sudan Selatan yang bermain,” kata Majok Deng dikutip dari BBC.
"Tidak mungkin Anda melakukan kesalahan dengan memainkan lagu yang berbeda. Itu tidak sopan," lanjut dia.
"Jelas, tidak ada orang yang sempurna. Mereka melakukan kesalahan. Mereka akhirnya memainkannya, dan kami terus maju," jelasnya.
Sumber: BBC