Bola.com, Paris - Carolina Marin, peraih medali emas bulu tangkis Olimpiade 2016, menangis tersedu-sedu setelah pertandingannya di Olimpiade Paris 2024 berakhir dengan tragis.
Marin mundur di semifinal saat melawan wakil China, He Bing Jiao setelah mengalami cedera lutut serius.
Atlet Spanyol itu unggul atas Bing Jiao dengan skor 21-14, 10-5 dan tampak akan melaju ke final ketika ia jatuh saat reli setelah mendarat dengan posisi yang tidak pas.
Atlet berusia 31 tahun itu, yang tidak berkesempatan mempertahankan gelarnya di Tokyo setelah ACL di lutut kanannya robek pada tahun 2021, tergeletak di lapangan saat pelatih dan staf medis bergegas menolongnya.
Marin dengan berani berjuang dan mencoba untuk melanjutkan pertandingan dengan kakinya yang diperban, tetapi ia kembali terkulai, jatuh ke tanah karena frustrasi dan terpaksa menyerah.
Lawan Menangis
Kekalahannya yang tiba-tiba dan menyakitkan disambut dengan tepuk tangan meriah dari para penonton di Porte de La Chapelle Arena. Marin terdengar menangis di belakang lapangan.
Bintang bulu tangkis itu tidak berbicara kepada wartawan saat meninggalkan arena menuju rumah sakit.
Sementara, lawannya, Bing Jiao, menangis saat diwawancara.
Menurut Bing Jiao, Marin memberikan semangat kepadanya untuk pertandingan final.
Menunggu 8 Tahun
Marin menunggu 8 tahun untuk tampil di panggung Olimpiade. Setelah mengamankan emas di Brasil, Marin absen di Tokyo karena cedera.
Bertahun-tahun ia memulihkan kondisi hingga sering absen di turnamen, Marin kembali ke Olimpiade dan berharap meraih medali. Besar kemungkinan, ini menjadi Olimpiade terakhir.
Ungkapan Gregoria
Gregoria Mariska Tunjung, yang mendapat medali perunggu setelah Marin retired, tak tahu harus berkata apa.
Grego merasa ini bukan jalan terbaik untuk naik podium.
"Berat, saya tidak mau dengan cara seperti ini. Untuk saat ini saya berharap Marin segera pulih," katanya.