Bola.com, Jakarta - Piala Presiden. Ungkapan pertama yang terbesit dalam pikiran mengenai turnamen ini ialah tombol restart sepak bola Indonesia.
Piala Presiden yang sudah hampir satu dekade adalah obat pelipur lara sepak bola Indonesia. Ya, sepak bola Tanah Air pernah terkubur sementara karena sanksi FIFA pada medio 2015.
Kompetisi nasional terhenti, insan yang menggantungkan hidup di sepak bola pun merintih. Tak ada pemasukan, para pemain sepak bola banting setir berjualan,.
Saat itulah, Piala Presiden hadir. Presiden RI, Joko Widodo memberi mandat turnamen untuk mengisi kekosongan kompetisi.
Hanya tiga bulan setelah FIFA mengetuk palu sanksi untuk Indonesia, Piala Presiden 2015 atau episode pertama, bergulir.
Presiden Jokowi hadir dalam acara pembukaan yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
"Saya senang sekali pertandingan bola akhirnya bisa bergulir lagi. Sekali lagi saya tegaskan, kebangkitan sepak bola Indonesia dan perbaikan total adalah pilihan yang kita ambil demi memperbaiki sepak bola ke depannya," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya di hadapan sekitar 40 ribu penonton.
Tahun demi tahun berganti, Piala Presiden tetap menunjukkan konsistensi. Hingga edisi keenam, turnamen ini menjadi pemain tunggal pembuka kompetisi nasional.
Piala Presiden 2024 telah berakhir. Arema FC mencatat sejarah dengan merebut gelar keempat setelah mengalahkan Borneo FC lewat drama adu penalti 5-4 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (4/8/2024).
Sembilan tahun berlalu, Presiden Jokowi bersyukur turnamen ini konsisten.
"Makin banyak kompetisi, makin baik untuk tim. Ada kompetisi Liga 1, Liga 2, amatir, SSB, AFF, AFC, dan FIFA. Sekarang saya melihat semuanya berjalan dengan baik, ditambah lagi dengan Piala Presiden. Ini akan makin banyak kompetisi, makin baik," tegas Presiden Jokowi dalam acara pembukaan Piala Presiden 2024 di Bandung, Jumat (19/7/2024).
Sembilan tahun, inilah momen-momen terbaik, manis dari kebaikan-kebaikan yang mengalir selama Piala Presiden bergulir.
Episode Pertama: Momen Tegang di GBK, Manis di Istana Negara
Tegang di GBK, manis di Istana Negara. Begitulah Bola.com merangkum edisi perdana Piala Presiden.
Persib Bandung keluar sebagai juara setelah mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0 pada laga final di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (18/10/2015).
Di lapangan, Piala Presiden 2025 menjadi fenomena. Jalanan di sekitar senayan sepi, semua mata tertuju pada SUGBK. Puluhan ribu bobotoh hadir di Jakarta, menandakan sepak bola Indonesia baik-baik saja jika dikelola dengan maksimal.
Momen langka dan mahal yang jarang terjadi berikutnya ialah para pemain yang akhirnya merasakan kebahagiaan setelah sepak bola hidup lagi, bercengkerama dengan Presiden Jokowi.
Bintang Persib Bandung saat itu, Zulham Zamrun langsung duduk di deret terdepan begitu masuk Istana Negara, Jakarta, Senin (19/10/2015). Usut punya usut, peraih gelar Top Scorer dan Pemain Terbaik Piala Presiden itu ingin melihat lebih dekat Presiden Joko Widodo.
Bukan itu saja, Zulham sudah mengincar foto bareng dengan Jokowi. Saat penyerahan trofi Piala Presiden, Zulham memang tidak sempat berfoto dengan Jokowi.
"Mau selfie dong, ini pertama kali saya diundang ke Istana Negara," kata Zulham kepada Bola.com di Istana Negara kala itu.
Sebagai jurnalis sepak bola, melihat langsung pemain di Istana Negara merupakan momen langka. Ada pemain yang tegang, malu-malu saat makan, tegang melewati zona pemeriksaan, sibuk foto, hingga menyiapkan outfit yang tak biasa bagi mereka: batik, celana resmi, dan sepatu kulit.
Momen makan siang di Istana Negara menutup Piala Presiden 2015 dengan manis dan tak terlupakan, sampai sekarang.
Episode Kedua: Rezeki Piala Presiden, Bokap dan Nyokap Naik Haji
Setelah Indonesia terbebas dari sanksi FIFA pada 2016, PSSI ketika itu tetap menggagendakan Piala Presiden sebagai turnamen sepak bola Indonesia. Namun, penyelenggaraannya diubah menjadi turnamen pramusim pada tahun berikutnya.
Edisi 2017, giliran Arema yang naik podium utama.
Kisah manis di episode ini ialah Adam Alis yang saat itu menjadi gelandang andalan Singo Edan.
Adam Alis meraih gelar pemain terbaik Piala Presiden 2017. Adam alis mengalahkan sembilan kandidat lain, termasuk dua seniornya di tim saat itu, Cristian Gonzales dan Esteban Vizcarra.
Adam Alis mendapat hadiah uang tunai Rp150 juta. Dengan uang tersebut, pemain kelahiran Jakarta, 19 Desember 1993, memberangkatkan kedua orang tuanya ke Tanah Suci.
"Memberangkatkan orang tua naik haji dengan hadiah ini. Saya juga sedang membangun rumah jadi sebagian mungkin untuk keperluan bangunan," kata Adam Alis kepada Bola.com.
Episode Ketiga: Persija Juara, Bobotoh Berbagi Kebahagiaan
Setiap cerita ada aktor utama. Di Piala Presiden 2018, Persija Jakarta aktor utamanya.
Bintang Persija, Marko Simic mempunyai kesan tersendiri terhadap Presiden Joko Widodo pada momen penyerahan medali juara Piala Presiden 2018.
Presiden menjadi saksi sejarah Persija mengakhiri paceklik gelar di SUGBK. Pada Sabtu (17/2/2018) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Macan Kemayoran meraih juara Piala Presiden, setelah mengalahkan Bali United dengan skor 3-0.
Presiden memberikan medali dan piala kepada seluruh pemain Persija. Pada momen tersebut, Marko Simic mengaku sempat gugup ketika akan bersalaman dengan orang nomor satu di Republik Indonesia itu.
"Presiden orang yang menyenangkan dan sangat santai. Saya sempat tegang sebelum bersalaman dengan beliau. Akan tetapi, akhirnya bisa rileks. Turnamen ini seperti Piala Dunia dan menyenangkan bisa memenanginya," ujar pemain berpaspor Kroasia itu yang menjadi pemain terbaik dan top scorer.
Di penjuru lain, ada kisah kebaikan suporter Persib Bandung. Bobotoh mendapatkan penghargaan menjadi suporter terbaik Piala Presiden 2018. Ini merupakan kali ketiga secara berturut-turut yang didapatkan bobotoh pada turnamen pramusim tahunan tersebut.
Bobotoh, melalui Viking Persib Club, menyumbangkan uang hadiah penghargaan itu senilai Rp100 juta.
"Sejak awal, kami tidak ada niatan menjadi suporter terbaik. Penghargaan ini sebuah rezeki, maka kami akan berikan rezeki kami kepada yang membutuhkan yakni anak-anak Yatim Piatu dan menggelar Tabligh Akbar," tutur perwakilan VPC, Yana Umar.
Episode Keempat: Cerita Medali Pertama Striker Arema, Syukuran bersama Keluarga
Piala Presiden untuk keempat kalinya digelar. Tanpa menggunakan dana pemerintah, Piala Presiden yang digelar untuk keempat kalinya, langsung menyedot sejumlah sponsor besar.
Emtek Group, yang menjadi official broadcaster Piala Presiden 2019, tidak ragu untuk mengeluarkan Rp40 miliar sebagai dana sponsorship untuk mendukung pergelaran turnamen persiapan menuju Liga 1 2019 itu.
"Tidak menggunakan uang negara satu rupiah pun, murni kerja sama dengan swasta. Selama gelaran ini mengutamakan transparansi dengan mengumumkan jumlah penonton, pedagang kaki lima, pedagang asongan, dan hasil penjualan tiket," ujar Ketua SC Piala Presiden, Maruarar Sirait.
Kebahagian kecil ada di striker Arema, yang pertama kali merasakan gelar dalam kariernya, Ahmad Nur Hadiyanto.
"Baru sekarang bisa mengangkat trofi juara. Tentu senang rasanya," katanya.
Namun, dia tidak memiliki nazar apapun. Syukuran prestasi ini dilakukan hanya dengan keluarganya saja. Medali juara Piala Presiden 2019 akan dibingkai serapi mungkin dan selalu diingatnya sampai kapanpun.
Episode Kelima: Akhirnya Suporter Nyetadion Lagi
Piala Presiden 2022 adalah kebahagiaan yang sempurna bagi insan sepak bola. Ya, setelah tak ada aktivitas di stadion lantaran pandemi COVID-19, para suporter akhirnya bisa nyetadion lagi.
Piala Presiden 2022 menjadi penanda sepak bola Indonesia kembali semarak dengan kehadiran suporter.
Pada tahun lalu, turnamen pramusim dengan titel Piala Menpora digelar tanpa kehadiran penonton. Alhasil, saat pertandingan berlangsung stadion tampak kosong melompong hanya pemain kedua tim, official tim, perangkat pertandingan serta personil panpel saja yang terlihat.
Arema FC keluar sebagai juara turnamen tersebut setelah mengalahkan Borneo FC Samarinda dalam laga final yang berlangsung dua leg.
Pada leg pertama, Arema FC unggul 1-0 atas Borneo FC. Sementara pada laga leg kedua yang berlangsung, Minggu (17/7/2022), Singo Edan tetap perkasa dan menahan imbang Borneo dengan skor 0-0.
Dari laga pertama fase grup, stadion selalu dipenuhi oleh para suporter. Meski ada beberapa hal yang perlu dievaluasi dengan sagat ketat, termasuk syarat maksimal 75 persen dari kapasitas stadion
Episode Keenam: Kesetiaan Itu Bernama Penonton
Sembilan tahun telah berlalu, Piala Presiden telah memasuki seri keenam. Kebahagiaan terus mengalir dalam turnamen yang menunjukkan konsistensi baik dari sisi prestasi, bisnis, maupun rakyat yang menggantungkan hidup mereka di sepak bola.
Kali ini, Piala Presiden mendulang feedback positif hasil dari konsistensi yang dibangun bertahun-tahun. Buktinya, jumlah penonton yang menyaksikan ajang Piala Presiden 2024 melalui layar kaca memecahkan rekor.
Deputy Director Programming Indosiar, Ekin Gabriel Subakty, menyebut, Piala Presiden 2024 menjadi primadona.
“Tanggal 29 Agustus, kami sudah melihat bahwa performa Piala Presiden 2024 sangat luar biasa. Ini merupakan yang terbaik sepanjang ini Ketika semifinal, kalau kita lihat persaingannya sangat ketat,” kata Ekin, Jumat (2/8/2024).
"Pada saat yang bersamaan, ada laga badminton di Olimpiade 2024 dan juga voli. Namun, dari segi rating, ini paling tinggi selama penyelenggaraan, yakni 4,6% dan share-nya 18,9,” imbuhnya.
Angka 4,6% itu merupakan persentase dari penonton suatu acara dibandingkan total populasi. Sementara itu, share adalah persentase jumlah pemirsa dibandingkan total pemirsa di semua kanal televisi.
Edisi kali ini, Arema berhasil mempertahankan takhta mereka. Sah, empat kali juara.
2024 dan Seterusnya: Dari Tombol Restart Jadi Tradisi Kuat dan Brand
Piala Presiden adalah tombol restart sepak bola Indonesia. Dari menangis hingga memiliki asa lagi, vakum lagi karena pandemi, sampai hidup lagi hingga mengukuhkan konsistensi.
Sembilan tahun berjalan, dinamika sepak bola Indonesia begitu luar biasa. Piala Presiden, menjadi wujud sinergi unsur sepak bola Indonesia, mulai klub, pemerintah, perusahaan, suporter, dan masyarakat.
Maruarar Sirait, yang tetap menjadi garda terdepan turnamen ini, meyakini Piala Presiden akan terus eksis. Bertahun-tahun hadir, Piala Presiden sudah menjadi sebuah brand, yang tentunya akan makin menarik minat sponsor.
"Tahun ini, selama penyelenggaraan, sponsor mencapai Rp79 miliar. Itu bukti kepercayaan sponsor luar biasa," katanya.
Harapannya tentu, Piala Presiden akan terus bergulir, melahirkan generasi-generasi baru di sepak bola Indonesia.
Sebagai penulis dan peliput ajang ini, saya juga mengucapkan terima kasih. Bersyukur dan beruntung menjadi saksi momen-momen indah para pesepak bola dalam panggung Piala Presiden.