An Se-young Marah-marah ke Asosiasi Bulutangkis Korea Setelah Sabet Emas Olimpiade 2024, Ancam Hengkang dari Timnas

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 06 Agu 2024, 05:10 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Korea Selatan, An Se-young (kiri) dan lawannya, wakil Indonesia Gregoria Mariska Tunjung memberi aplaus kepada penonton usai berakhirnya laga semifinal nomor tunggal putri cabor bulu tangkis Olimpiade Paris 2024 di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Minggu (4/8/2024). An Se-young menang rubber-game 11-21, 21-13 dan 21-16 dan melaju ke final. (AP Photo/Kin Cheung)

Bola.com, Paris - Tunggal putri Korea Selatan, An Se-young, membuat kejutan besar setelah menyabet medali emas bulutangkis di Olimpiade Paris 2024, Senin (6/8/2025). Dia marah besar kepada Asosiasi Bulutangkis Korea Selatan (BKA), bahkan mengancam mundur dari tim nasional. 

Kemarahan An Se-young tersebut disulut buruknya sikap Asosiasi Bulutangkis Korea Selatan dalam menangani cedera lututnya. Pebulutangkis berusia 22 tahun itu mengungkapkan kemarahan pada sesi konferensi pers setelah penyerahan medali tunggal putri bulutangkis. 

Advertisement

Seperti diketahui, An Se-young merengkuh medali emas setelah pada final menaklukkan pemain China, He Bingjiao 21-13, 21-16, di Porte de La Chapelle Arena di Paris. Medali prestisius tersebut datang 10 bulan setelah ia mengalami cedera ligamen di lutut kanan saat bermain di final tunggal putri Asian Games di China. 

An Se-young kembali beraksi sekitar sebulan kemudian pada November 2024, tetapi mengalami masa naik turun menjelang Olimpiade Paris 2024. Setelah meraih medali emas, An menuding staf timnas awalnya tidak menganggap serius cederanya.

 

2 dari 4 halaman

Kode Keras

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung sukses menyumbang medali pertama bagi kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Medali perunggu yang didapatnya tanpa harus bertanding menghadapi Carolina Marin yang mundur akibat cedera di semifinal, dirayakan Jorji di atas podium juara dengan berswafoto dengan peraih medali emas, An Se-young dan peraih medali perak, He Bing Jiao saat upacara penyerahan medali di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Senin (5/8/2024). (AP Photo/Kin Cheung)

"Cedera saya ternyata lebih serius dari perkiraan awal dan butuh waktu cukup lama untuk pulih. Namun tim nasional menganggap enteng hal tersebut dan saya tidak bisa melupakan betapa kecewanya saya dengan itu," kata An, seperti dikutip dari Yonhap News Agency

An Se-young benar-benar kecewa. Dia bahkan menebar kode keras akan hengkang dari timnas bulutangkis Korea Selatan. 

“Mulai saat ini, saya bahkan berpikir akan sulit bagi saya untuk terus bermain di tim nasional," imbuh dia. 

 

3 dari 4 halaman

Salah Diagnosis

Selebrasi pebulu tangkis tunggal putri Korea Selatan, An Se-young setelah mengalahkan wakil Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung pada laga semifinal nomor tunggal putri cabor bulu tangkis Olimpiade Paris 2024 di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Minggu (4/8/2024). An Se-young menang rubber-game 11-21, 21-13 dan 21-16 dan melaju ke final. (AP Photo/Kin Cheung)

An Se-young mengklaim pelatih pribadinya di tim nasional bekerja keras untuk membantun mewujudkan impiannya tampil di Olimpiade, sambil juga berusaha tidak mengacaukan tim nasional.

Dia mengatakan ada kesalahan diagnosis terhadap kondisinya. An harus terus bermain meski kesakitan. Tepat setelah Asian Games pada Oktober 2023, tim nasional mengatakan An hanya membutuhkan dua hingga lima pekan rehabilitasi.

Ketika An menjalani tes lebih lanjut di akhir tahun, situasinya menjadi jauh lebih serius. Sampai-sampai An kemungkina harus bermain dengan rasa sakit di Olimpiade.

 

4 dari 4 halaman

Ancaman Tak Bisa Tampil di Olimpiade Berikutnya

Pebulu tangkis tunggal putri Korea Selatan, An Se-young menjatuhkan diri untuk menjangkau bola di depan net saat menghadapi wakil Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung pada laga semifinal nomor tunggal putri cabor bulu tangkis Olimpiade Paris 2024 di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Minggu (4/8/2024). An Se-young menang rubber-game 11-21, 21-13 dan 21-16. (AP Photo/Kin Cheung)

Ketika ditanya apakah dia pensiun dari tim nasional, An menjawab tegas.

"Saya ingin terus maju demi kebaikan bulutangkis di Korea dan untuk pencapaian saya sendiri. Tapi saya tidak tahu apa yang akan dilakukan federasi. Selama ini karena saya bisa bermain bulutangkis, saya merasa bisa bertahan dalam situasi apa pun," tukas An Se-young. 

Bagi pebulutangkis Korea, tidak masuk timnas ada konsekuensi serius. Ia tidak akan memiliki kesempatan bertanding di Olimpiade berikutnya. 

"Akan sangat tidak berperasaan jika mereka melarang pemainnya berkompetisi di Olimpiade hanya karena tidak masuk tim nasional," sergah An. 

Sumber: Yonhap