Bola.com, Paris - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung buka suara terkait pencapaian tim bulutangkis Indonesia di Olimpiade 2024 Paris.
Untuk pertama kalinya sejak 2012, tim bulutangkis Indonesia gagal meraih medali emas. Bahkan parahnya, hanya medali perunggu yang bisa didapatkan di Olimpiade 2024.
Gregoria menjadi satu-satunya pebutulangkis Indonesia yang bisa mempersembahkan medali di Olimpiade 2024. Jorji, panggilannya, dikalungi medali perunggu.
"Sejujurnya mungkin secara hasil, sangat disayangkan. Tapi karena saya melihat banget selama tur terakhir di World Tour, sebelum Olimpiade 2024," ujar Gregoria.
Penilaian Gregoria Mariska Tunjung
"Kakak-kakak senior, semuanya, persiapan sangat hebat. Kami latihan dalam sehari itu bisa tiga kali, yang biasanya kami terkadang latihan dua kali dan jamnya kami putar-putar."
"Terkadang bisa latihan pada malam hari, terkadang pada pagi hari. Terkadang yang biasanya pada siang kami tidur, ini kami latihan. Sebab, menyesuaikan karena kami tidak tahu bermain jam berapa di Olimpiade 2024."
"Semua sektor dari tunggal putri, tunggal putra, ganda campuran, ganda putri, dan ganda putra persiapannya sangat baik sejujurnya," imbuh pebulutangkis berusia 24 tahun ini.
Banyak yang Rontok di Penyihan Grup
"Cuma mungkin ada faktor-faktor, ada ketegangan atau ada pressure yang mereka harus leawan. Jadi, mungkin itu sih," ungkap Gregoria.
"Tapi, saya sangat mengapresiasi juga dengan kerja keras yang sudah dilalui oleh kakak-kakak semuanya," ucap Gregoria, yang mendapatkan medali perunggu Olimpiade 2024 setelah Carolina Marin mengundurkan diri.
Mayoritas pebulutangkis Indonesia di Olimpiade Paris bahkan rontok di penyisihan grup. Anthony Ginting, Jonatan Christie, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Pitha Haningtyas Mentari/Rinov Rivaldy harus tersingkir lebih awal.