4 Bukti Bulutangkis Indonesia Berada di Masa Kelam: Harus Evaluasi Menyeluruh

oleh Hery Kurniawan diperbarui 07 Agu 2024, 11:00 WIB
Kolase - Aksi Pebulutangkis Indonesia di Paris 2024 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Bulutangkis biasanya menjadi andalan Indonesia di setiap Olimpiade. Cabang olahraga itu memang hampir selalu menjadi lumbung medali.

Harapan besar pun diberikan kepada bulutangkis di Olimpiade 2024 Paris. Bahkan, sempat ada harapan untuk meraih lebih dari satu emas.

Advertisement

Namun, harapan tinggal harapan. Yang terjadi justru sebaliknya. Tidak ada emas yang diberikan bulutangkis untuk Indonesia di Olimpiade 2024 Paris.

Bahkan, bisa dikatakan saat ini bulutangkis Indonesia sedang ada dalam masa kelam. Bola.com mencatat ada empat pencapaian yang meyakinkan hal itu.

Apa saja?

2 dari 5 halaman

Prestasi Terus Memburuk

Ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, bertanding pada 32 besar bulutangkis perseorangan Asian Games 2022, di Hangzhou, China, Senin (2/9/2023). (NOC Indonesia/Tetuko Mediantoro)

Prestasi bulutangkis Indonesia juga semakin memburuk. Hal itu diawali dari Asian Games 2022. Saat itu tidak ada medali yang bisa dibawa pulang oleh Indonesia.

Kemudian berlanjut di beberapa turnamen Super 1000. Semakin sedikit pebulutangkis Indonesia yang meraih gelar juara.

Bahkan, di Indonesia Open 2024, wakil tuan rumah sama sekali tidak meraih gelar juara. Bahkan, tidak ada satupun pebulutangkis tuan rumah yang melaju ke final.

3 dari 5 halaman

Hanya 1 Medali di Paris

Pebulu tangkis Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung berpose di atas podium dengan medali perunggu nomor tunggal putri cabor bulu tangkis Olimpiade Paris 2024 saat upacara penyerahan medali di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Senin (5/8/2024). (Dok. NOC Indonesia/Antara/Wahyu Putro A)

Harapan medali emas dari Olimpiade 2024 Paris pun pupus. Hanya satu medali perunggu yang berhasil dipersembahkan bulutangkis.

Gregoria Mariska Tunjung menjadi penyelamat wajah bulutangkis Indonesia di Olimpiade 2024 Paris. Gregoria meraih medali perunggu di ajang itu.

Gregoria Mariska Tunjung tidak harus bertanding untuk mendapatkan medali perunggu. Sebab, Carolina Marin mengalami cedera.

4 dari 5 halaman

Regenerasi Mandek

Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terhenti di perempat final Olimpiade Paris 2024. Fajar/Rian kalah dari pasangan China Liang Wei Keng/Wang Chang 22-24 dan 20-22 di Porte de la Chapelle Arena, Kamis (1/8). (foto: PBSI/Badmintonphoto/Mikael Ropars)

Regenerasi pun menjadi problem tersendiri bagi bulutangkis Indonesia belakangan ini. Di sektor ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tampak susah mencapai level terbaik mereka.

Sementara pemain pelapis mereka masih jauh dari harapan. Begitu juga di nomor lain misalnya di ganda campuran.

Rasa-rasanya belum ada lagi pasangan ganda campuran hebat yang bisa diandalkan setelah era Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad.

5 dari 5 halaman

Federasi yang Dihujani Kritik

Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang sudah memberikan izin bulu tangkis menggelar Piala Presiden untuk pertama kalinya. Turnamen ini berlangsung di GOR Nanggala, Cijantung, Jakarta Timur, 1-6 Agustus. (foto: PBSI)

PP PBSI yang menjadi federasi bulutangkis Indonesia pun terus dihujani kritik. Terutama setelah prestasi bulutangkis kian menurun sejak Asian Games 2022.

Namun, sama seperti pada institusi yang lain, tidak ada satu pun pengurus dari PP PBSI yang mengambil tanggung jawab untuk mundur dari posisinya.

Salah satu pengurus mereka bahkan maju untuk menjadi bakal calon ketua umum PBSI periode selanjutnya.

Berita Terkait