Persaingan Sulit tapi Tidak Mustahil Eko Yuli Irawan Meraih Emas Nomor 61Kg Putra di Olimpiade 2024

oleh Hendry Wibowo diperbarui 07 Agu 2024, 13:00 WIB
Atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan berkompetisi pada nomor angkat besi putra 61 kg SEA Games 2023 di Taekwondo Hall Olympic Complex, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (13/05/2023). (Bola.com/Abdul Aziz)

Bola.com, Jakarta - Rabu (07/08/2024) malam pukul 20.00 WIB bakal jadi momen spesial untuk atlet Indonesia, Eko Yuli Irawan di ajang Olimpiade 2024 Paris.

Pasalnya atlet berusia 35 tahun itu akan turun bertanding di nomor spesialisasinya 61kg putra. Harapan publik Indonesia melihat untuk meraih medali emas sangat besar.

Advertisement

Maklum empat Olimpiade terakhir berturut-turut, lifter kelahiran Metro Lampung ini selalu meraih medali, meski belum pernah emas.

"Kami sudah berada di perkampungan atlet sejak Minggu. Hari ini (kemarin), rencananya mencoba venue pertandingan," ujar Eko Yuli Irawan mengutip keterangan tim media Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang dibagikan pada Selasa (06/08/2024) malam WIB.

Lantas jika bicara peluang di atas kertas, seberapa besar kans Eko Yuli Irawan meraih emas nomor 61kg pada Olimpiade 2024?

Untuk kawasan Asia Tenggara, Eko Yuli memang tidak ada lawan. Dia merupakan peraih emas pada tujuh edisi SEA Games. 

 

2 dari 3 halaman

Persaingan Sulit Kelas 61kg

Atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan (kiri) memberikan obor kepada atlet tembak, Fathur Gustafian saat acara peresmian Aice sebagai es krim ofisial Tim Indonesia di Olimpiade 2024 di Djakarta Theater XXI, Jakarta, Jumat (05/07/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Namun tentu persaingan level Olimpiade lebih berat ketimbang SEA Games. Di Olimpiade 2024, Eko Yuli Irawan kembali bertemu musuh bebuyutannya di kelas 61kg yaitu lifter China, Li Fabin. 

Li Fabin adalah peraih emas kelas 61kg di Olimpiade 2020 Tokyo atau sosok yang membuat Eko Yuli harus puas meraih perak saat itu. 

Li Fabin saat ini turut memegang rekor Olimpiade untuk angkatan Clean n Jerk, 172 kg dan total angkatan 313 kg. 

Persaingan nomor 61kg semakin sulit buat Eko Yuli. Karena muncul bakat baru asal Amerika Serikat Hampton Morris.

Hampton Morris adalah lifter termuda Amerika Serikat yang mentas di Olimpiade pada usia 20 tahun setelah Cheryl Haworth di Olimpiade 2000. 

Prestasi Morris di usia muda sangat luar biasa. Dia sudah meraih medali perak di Kejuaraan Dunia 2024.

Sebagai perbandingan, pada Kejuaraan Dunia 2024, emas sampai perunggu kelas 61kg diraih Li Fabin, Morris dan atlet Korea Utara, Pak Myong-jin.  

 

3 dari 3 halaman

Tidak Mustahil

Namun apapun masih bisa terjadi pada persaingan di ajang Olimpiade 2024. Karena faktor mental dan psikologis kadang lebih penting ketimbang skill. 

Karena sejatinya skill semua atlet yang mentas di Olimpiade memang sudah sangat fantastis. Nah aspek mental dan psikologis inilah jadi unggulan Eko Yuli. 

Karena Eko Yuli sudah mentas di lima Olimpiade, bandingkan dengan Li Fabin baru dua kali dan Morris yang bahkan baru debut.