4 Catatan Fenomenal Rizki Juniansyah: Pecah Rekor Olimpiade, Tuntaskan Penantian Panjang Angkat Besi

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 09 Agu 2024, 05:02 WIB
Para peraih medali kelas 73 kg putra cabor angkat besi Olimpiade Paris 2024 (dari kiri) Weeraphon Wichuma (perak/Thailand), Rizki Juniansyah (emas/Indonesia) dan Dimitrov Bozhidar Andreev (perunggu/Bulgaria) berfoto di atas podium usai upacara penyerahan medali di Paris Expo Porte de Versailles, Paris, Kamis (8/8/2024). (AP Photo/Kin Cheung)

Bola.com, Jakarta - Angkat topi setinggi-tingginya untuk Rizki Juniansyah. Lifter andalan Indonesia tersebut sukses mempersembahkan medali emas di Olimpiade Paris 2024, Jumat (9/8/2024) dini hari WIB. 

Rizki Juniansyah merebut medali emas setelah membukukan total angkatan 354 kg. Perinciannya untuk angkatan snatch 155 kg, dan clean and jerk 199 kg.  

Advertisement

Total angkatan Rizki tersebut mengalahkan pesaing-pesaingnya. Medali perak direbut atlet Thailand Wichuna Weeraphon. 

Atlet Thailand tersebut membukukan total angkatan 346 kg, perinciannya snatch 148 kg dan clean & jerk 199 kg. 

Medali perunggu menjadi milik lifter Bulgaria, Andreev Bozhidar Dimitrov, yang mencatatkan total angkatan 344 kg. Perinciannya snatch 154 kg dan clean & jerk 190 kg. 

Kemenangan Rizki Juniansyah di Olimpiade Paris 2024 tersebut diiringi beberapa catatan fenomenal. Simak yuk. 

2 dari 5 halaman

1. Pecah Rekor Olimpiade

Selebrasi atlet angkat besi Indonesia, Rizki Juniansyah setelah berhasil mengangkat beban seberat 199 kg pada angkatan clean and jerk sekaligus memastikan merebut medali emas saat berlomba pada kelas 73 kg putra cabor angkat besi Olimpiade Paris 2024 di Paris Expo Porte de Versailles, Paris, Kamis (8/8/2024). (AP Photo/Dita Alangkara)

Pada angkatan clean and jerk, Rizki Juniansyah memulainya dari angkatan 191 kg. Atlet kelahiran Serang ini pun berhasil melakukan angkatan pertama dengan sangat baik dan menempatkannya di posisi teratas untuk angkatan total 346 kg pada percobaan pertama.

Langkah Rizki Juniansyah untuk mendapatkan medali terbuka setelah Shi Zhiyong dari China sama sekali gagal melakukan angkatan clean and jerk dalam tiga percobaan di angka 191 kg, membuat atlet asal China itu langsung tersingkir.

Namun, lifter Thailand, Weeraphon Wichuma berhasil membuat angkatan 198 yang membuatnya juga memiliki catatan total 346 kg, sehingga membuat Rizki Juniansyah harus membuat catatan lebih baik dari 191 kg di clean and jerk untuk bisa mendapatkan medali emas.

Rizki pun menuntaskannya dengan manis. Dalam debutnya di Olimpiade, Rizki membuat catatan 199 kg di clean and jerk yang membuat total angkatannya mencapai 354 kg dan tak lagi bisa dikejar oleh rival-rivalnya.

Tak hanya memastikan medali emas di nomor 73 kg putra, Rizki Juniansyah juga mencatatkan rekor olimpiade untuk angkatan clean and jerk untuk angkatan 199 kg. Sebuah debut yang luar biasa untuk Rizki Juniansyah. 

3 dari 5 halaman

2. Emas Pertama dari Angkat Besi

Atlet angkat besi Indonesia peraih medali emas kelas 73 kg putra cabor angkat besi Olimpiade Paris 2024, Rizki Juniansyah memberi hormat sambil menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya saat upacara penyerahan medali di Paris Expo Porte de Versailles, Paris, Kamis (8/8/2024). (AP Photo/Kin Cheung)

Tim angkat besi menjadi salah satu cabang yang rutin menyumbangkan medali buat Indonesia di Olimpiade. Namun, sebelum Rizki, angkat besi belum pernah menyumbang medali emas. 

Rizki mengakhiri penantian panjang tim angkat besi untuk mempersembahkan medali emas di Olimpiade. Ya, dia lifter pertama yang melakukannya. 

Angkat besi mulai menyumbangkan medali pada Olimpiade 2000 (1 perak, 2 perunggu). Setelah itu, Olimpiade 2004 menyumbang satu perak. 

Pada Olimpiade 2008, angkat besi menyabet 3 medali perunggu, kemudian pada Olimpiade London 2012 merengkuh 2 perak dan satu perunggu. 

Tradisi medali angkat besi berlanjut pada Olimpiade 2016, dengan torehan 2 perak. Setelah itu, angkat besi menyumbang 1 perak dan dua perunggu pada Olimpiade 2020. 

Penantian panjang tim angkat besi untuk menyabet medali emas akhirnya tercapai pada 2024 melalui Rizki Juniansyah. 

4 dari 5 halaman

3. Debut Spektakuler

Selebrasi atlet angkat besi Indonesia, Rizki Juniansyah setelah berhasil mengangkat beban seberat 199 kg pada angkatan clean and jerk sekaligus memastikan merebut medali emas saat berlomba pada kelas 73 kg putra cabor angkat besi Olimpiade Paris 2024 di Paris Expo Porte de Versailles, Paris, Kamis (8/8/2024). (AP Photo/Kin Cheung)

Keberhasilan Rizki Juniansyah meraih medali emas di Olimpiade 2024 bisa dibilang spektakuler. Tak sembarang atlet bisa melakukannya. 

Bayangkan saja, Rizki langsung merebut medali emas pada penampilan debutnya di Olimpiade. Dia tampil apik dan tampak percaya diri. Semua itu terbayar lunas dengan raihan medali emas. 

5 dari 5 halaman

4. Ulangi Pencapaian di Olimpiade Barcelona 1992

Selebrasi atlet angkat besi Indonesia, Rizki Juniansyah setelah berhasil mengangkat beban seberat 199 kg pada angkatan clean and jerk sekaligus memastikan merebut medali emas saat berlomba pada kelas 73 kg putra cabor angkat besi Olimpiade Paris 2024 di Paris Expo Porte de Versailles, Paris, Kamis (8/8/2024). (AP Photo/Dita Alangkara)

Torehan Rizki Juniansyah ini menjadi medali emas kedua bagi Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Sebelumnya, pundi-pundi medali emas Tim Merah Putih dibuka oleh atlet panjang tebing, Veddriq Leonardo, yang memenangi nomor speed putra. 

Keberhasilan Rizki Juniansyah dan Veddriq Leonardo ini mengulangi rekor yang dicatatkan Indonesia di Olimpiade Barcelona 1992. Ya, untuk kali kedua Tim Merah Putih bisa menyabet dua medali emas dalam satu edisi Olimpiade. 

Pada Olimpiade 1992, Indonesia juga menyabet dua medali emas, semuanya dari cabang bulutangkis. Medali emas dipersembahkan oleh Susy Susanti (tunggal putri) dan Alan Budikusuma (tunggal putra). 

Setelah itu, Indonesia hanya mampu membawa pulang satu medali emas saja di Olimpiade 1996, 2000, 2004, 2008, 2016, dan 2020. Bahkan, pada 2012 tak ada medali emas yang dibawa pulang ke Tanah Air.