Tim Ad Hoc PBSI: Persiapan Bulutangkis untuk Olimpiade LA 2028 Harus Dimulai Sekarang

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 09 Agu 2024, 21:12 WIB
Setelah penyalaan obor Olimpiade Paris 2024, sang Diva tampil di Menara Eiffel yang kilau cahaya dan berhias logo Olimpiade. (Loic VENANCE / POOL / AFP)

Bola.com, Jakarta - Perwakilan Hubungan Masyarakat Tim Ad Hoc PBSI, Yuni Kartika, menyatakan persiapan atlet bulutangkis untuk menghadapi Olimpiade Los Angeles 2028 harus dimulai dari sekarang.

Seperti diketahui, pada Olimpiade 2024, PBSI banyak mendapat kritikan karena gagal menyumbangkan medali emas. Tim bulutangkis hanya menyumbang medali perunggu melalui Gregoria Mariska Tunjung di nomor tunggal putri. 

Advertisement

Ini kali kedua bulutangkis gagal mempersembahkan medali emas di Olimpiade. Sebelumnya, momen serupa terjadi pada Olimpiade London 2012. 

“Pastinya harus diteruskan karena ini adalah pattern yang positif, walaupun secara waktu mepet (dengan Olimpiade Paris 2024). Tapi setelah Munas dan adanya kepengurusan baru, rekomendasi ini akan kami sampaikan,” kata Yuni saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (9/8/2024).

“Ini pattern yang baik untuk diteruskan, dan idealnya sudah mulai dilakukan dari sekarang, karena di tahun 2028, mungkin saja bukan pemain-pemain yang ini,” ujarnya.

 

2 dari 3 halaman

Siapkan Talenta Baru

Mantan pemain tunggal putri itu mengatakan bahwa pekerjaan rumah lainnya yang harus dipersiapkan oleh federasi dan tim adalah menyiapkan talenta-talenta baru yang bisa didorong untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi.

“Ada faktor umur (bagi pemain senior) di tahun 2028, dan ini menjadi PR besar buat kami mencari untuk 2028 secara realistis, baik dari umur dan pencapaiannya,” kata Yuni.

 

3 dari 3 halaman

Evaluasi Ganda Putra dan Tunggal Putra

Para atlet bulu tangkis Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade Paris 2024 (dari kiri) Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Gregoria Mariska Tunjung, Apriyani Rahayu, Pitha Haningtyas Mentari, Siti Fadia Silva Ramadhanti, Rinov Rivaldy, Muhammad Rian Ardianto dan Fajar Alfian berfoto bersama usai acara doa bersama untuk kesuksesan skuad bulu tangkis Indonesia menuju Olimpiade Paris 2024 di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Saat disinggung mengenai evaluasi keseluruhan dari cabang olahraga bulutangkis di Olimpiade Paris 2024, Yuni mengatakan sorotan utama ada di sektor tunggal dan ganda putra yang sedari awal diharapkan untuk menyumbangkan medali bagi Indonesia.

Adapun tunggal putra Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting terhenti di fase grup, sementara ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tersingkir di perempat final.

Satu-satunya medali yang dibawa pulang dari cabang olahraga tepok bulu adalah dari tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung dengan medali perunggu.

“Kalau dari hasil, tidak ada evaluasi untuk Gregoria karena ini memang hasil baik dan melewati target yang ditentukan. Ke depannya pun semakin yakin bahwa akan banyak pemain senior dunia yang pensiun setelah Olimpiade, sehingga harapan Gregoria untuk masuk ke Top 5 dan Top 3 terbuka, dan semoga dia lebih fit dan jangan sampai cedera,” jelas Yuni.

“Kami akan evaluasi per sektor, terutama fokus ke tunggal dan ganda putra yang memang diharapkan bisa meraih medali,” ujarnya menambahkan.