Cerita Rizki Juniansyah yang Super Tegang Saksikan Lifter China 3 Kali Gagal saat Clean & Jerk Olimpiade 2024 Paris

oleh Hery Kurniawan diperbarui 10 Agu 2024, 13:15 WIB
Selebrasi atlet angkat besi Indonesia, Rizki Juniansyah setelah berhasil mengangkat beban seberat 199 kg pada angkatan clean and jerk sekaligus memastikan merebut medali emas saat berlomba pada kelas 73 kg putra cabor angkat besi Olimpiade Paris 2024 di Paris Expo Porte de Versailles, Paris, Kamis (8/8/2024). (AP Photo/Kin Cheung)

Bola.com, Jakarta - Rizki Juniansyah mampu meraih medali emas di Olimpiade 2024 Paris. Rizki menjadi lifter Indonesia pertama yang mampu melakukan itu di ajang selevel Olimpiade.

Rizki Juniansyah mencatatkan total angkatan 354 kg. Di posisi kedua ada atlet Thailand, Weeraphon Wichuma dan ada Dimitrov Bozhidar Andreev di posisi ketiga.

Advertisement

Rizki Juniansyah menceritakan proses dirinya meraih medali emas di Olimpiade 2024 Paris. Sosok berusia 21 tahun itu mengaku sangat tegang.

Terutama setelah lifter andalan China, Shi Zhiyong tiga kali gagal melakukan angkatan saat clean and jerk. Shi gagal tiga kali mengangkat beban seberat 191 kg.

"Yang paling tegang itu Shi Zhiyong tidak bisa angkat tiga kali, itu membuat saya deg degan," ungkap Rizki Juniansyah.

2 dari 3 halaman

Sempat Tertinggal

Lifter China, Shi Zhiyong di Olimpiade 2024 Paris (AFP/Miguel Medina)

Shi Zhiyong sebenarnya sempat di atas angin. Lifter berusia 30 tahun itu unggul 10 kg di atas Rizki Juniansyah setelah snatch.

Kondisi itu tak membuat Rizki Juniansyah panik. Sosok kelahiran Banten itu tetap fokus dan tampil sempurna di clean and jerk.

"Menimbulkan semangat baru buat saya untukmengangkat beban saya. Karena saya kalah total di snatch, dia unggul 10 kg," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Sempat Mau Angkat 202 kg

Keberhasilan Rizki Juniansyah meraih medali emas di Olimpiade 2024 bisa dibilang spektakuler. Tak sembarang atlet bisa melakukannya. Bayangkan saja, Rizki langsung merebut medali emas pada penampilan debutnya di Olimpiade. (AFP/Miguel Medina)

Rizki Juniansyah awalnya ingin langsung mengangkat 202 kg di clean and jerk. Hal itu ditujukan untuk memberikan tekanan kepada Shi Zhiyong.

Namun, setelah Shi Zhiyong gagal, Rizki Juniansyah memutuskan hanya mengangkat beban 199 kg. Medali emas pun sukses diraih oleh Rizki.

"Saya bicara dengan coach, kita ambil amannya untuk perak dulu, kita awalnya mau angkat 202 kg saya sebenarnya sanggup. Tapi setelah Shi gagal saya putuskan legowo untuk angkat 199 kg saja, dan itu hanya untuk mengamankan medali emas untuk Indonesia," tandasnya.