3 Fakta Sejarah Perolehan Medali Emas Kontingen Indonesia di Olimpiade: Sejarah 32 Tahun

oleh Hery Kurniawan diperbarui 11 Agu 2024, 05:30 WIB
Pebulutangkis tunggal putra, Alan Budi Kusuma berhasil meraih medali emas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Uniknya, dipartai final dirinya bertarung melawan rekan sesama Indonesia yaitu Ardy Wiranata. (Foto: AFP/Alberto Martin)

Bola.com, Jakarta - Kontingen Indonesia langganan mengikuti Olimpiade sejak edisi 1952 yang digelar di Helsinki, Finlandia.

Pencapaian Kontingen Indonesia di ajang Olimpiade pun beragam. Di Olimpiade 2024 Paris, ada tiga medali yang diraih.

Advertisement

Dua medali emas datang dari cabang olahraga angkat besi dan panjat tebing. Sementara satu medali perunggu berasal dari tunggal putri bulutangkis.

Peluang kontingen Indonesia meraih medali di Olimpiade Paris 2024 masih terbuka. Sebab pada Minggu (11/8/2024), Nurul Akmal masih akan turun di angkat besi.

Bola.com memiliki tiga fakta mengenai torehan medali kontingen Indonesia di Olimpiade sejauh ini. Apa saja fakta-fakta tersebut?

2 dari 4 halaman

Berulang setelah 32 Tahun

Meski gagal mengangkat beban seberat 155 kg pada percobaan angkatan pertama snatch, Rizki Juniansyah bangkit dan berhasil sukses mengangkat beban seberat 155 kg pada angkatan kedua. Di clean and jerk, Juniansyah langsung berhasil melakukan angkatan pertamanya seberat 191 kg. (Miguel MEDINA/AFP)

Kontingen Indonesia sejauh ini memiliki dua medali emas di Olimpiade 2024 Paris. Menariknya, dua medali emas itu menjadi ulangan apa yang terjadi 32 tahun lalu.

Di Olimpiade 1992 Barcelona, kontingen Indonesia juga meraih dua medali emas. Satu oleh Susi Susanti di tunggal putri bulutangkis. Satu emas yang lain dipersembahkan oleh Alan Budikusuma di nomor tunggal putra.

Menariknya, Susi dan Alan menikah tak lama setelah momen bersejarah itu. Keduanya pun dikenal dengan Pasangan Emas sampai saat ini.

3 dari 4 halaman

Masih Terbanyak

Pasangan ganda campuran, Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad menjadi peraih medali emas Olimpiade Rio De Janeiro 2016 setelah kalahkan pebulutangkis Malaysia, Liu Ying Goh dan Peng Soon Chan. Mereka berhasil menghentikan puasa gelar pada ajang Olimpiade sebelumnya. (Foto: AFP/Goh Chai Hin)

Bulutangkis memang hanya memberikan satu medali perunggu untuk kontingen Indonesia di Olimpiade 2024 Paris. Namun, mereka tetap menjadi penyumbang medali emas terbanyak sejauh ini.

Bulutangkis sudah menyumbangkan delapan medali emas untuk Indonesia di ajang Olimpiade. Selain itu ada pula enam medali perak dan delapan perunggu yang diberikan cabang olahraga tepok bulu tersebut.

4 dari 4 halaman

Pernah Mampet

Pertama kali tampil di Olimpiade adalah saat Olimpiade London 2012, Inggris. Greysia Polii saat itu berpasangan dengan Meiliana Jauhari yang mulai dipasangkan sejak Januari 2010. (Foto: AFP/Adek Berry)

Tradisi medali emas Indonesia di ajang Olimpiade sempat berlangsung dalam waktu yang lama. Namun, tradisi emas itu mampet juga di Olimpiade 2012 London.

Saat itu tak ada medali emas yang diraih atlet-atlet Indonesia. Bulutangkis yang menjadi tulang punggung pun tampil kurang memuaskan saat itu.