Bola.com, Jakarta Banyak pesepakbola yang berkarier di Eropa, tapi hanya segelintir yang layak menyandang gelar legenda. Menjadi legenda memang tak mudah karena data dan fakta tak bisa berdusta.
Virgil van Dijk misalnya. Bek jangkung asal Belanda ini layak disebut legenda, sebab loyalitas dan totalitasnya bersama Liverpool sejak diboyong dari Southampton pada 2018.
Entah sudah berapa banyak gelar yang dipersembahkan tembok 33 tahun bagi The Reds, baik di kompetisi domestik maupun zona Eropa. Tak hanya itu, Virgil van Dijk juga dipercaya sebagai kapten Gank Anfield.
Dengan semua apa yang sudah diberikan Virgil van Dijk, kelahiran 8 Juli 1991 selamanya akan dikenal dan dikenang sebagai legenda.
Sebaliknya, Darwin Nunez, penyerang Liverpool yang juga rekan setim Virgil van Dijk bisa dipastikan tak akan menja legenda. Soalnya, sejauh ini, tombak Uruguay tersebut gagal tampil konsisten sejak diangkut Benfica pada 2022.
Status legenda inilah yang berpotensi digondol tiga pilar Timnas Indonesia yang tengah berkarir di Benua Biru. Kans terbuka lebar, mengingat ketiganya telah memberikan kontribusi yang tak secuil bagi timnya masing-masing.
Dengan kata lain, sukses tim musim lalu tak bisa dilepaskan dari kerja keras ketiganya. Peran krusial mereka di musim 2024/2025 juga sangat dibutuhkan.
Lantas, siapa ketiganya?
Jay Idzes
Bagi Jay Idzes, apa yang tak mungkin kini sudah berada di genggaman tangan. Yes! Musim 2024/2025, tukang jagal Timnas Indonesia bakal mengarungi ketatnya Serie A. Ia akan bersaing dengan bek-bek top dari seluruh dunia yang bertebaran di kasta tertinggi Italia.
Musim lalu, Jay Idzes menjadi salah satu pahlawan di balik kesuksesan Venezia promosi ke Serie A musim ini. Pemain 24 tahun tak pernah alpa dalam 23 laga dengan torehan dwigol.
Bermain di Serie A pastinya membuat Jay Idzes semakin tertantang untuk mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya. Tak hanya untuk eksistensi Venezia, tapi sekaligus pembuktian kualitas Jay Idzes.
Untuk menjadi juara pastinya berat. Namun, jika saja Venezia mampu bertahan di kasta tertinggi maka Jay Idzes layak disebut legenda I Leoni Ałati sepanjang masa. Apalagi kalau mereka sampai juara atau paling tidak suskes mengamankan satu tempat di Liga Champions musim depan. Wew!
Calvin Verdonk
Dari Liga Belanda, jagoan Timnas Indonesia lainnya yang juga berpotensi menjadi legenda Eredivisie adalah Calvin Verdonk. Fullback 27 tahun ini merupakan "nyawa" NEC Nijmegen.
Ia awalnya pemain pinjaman dari Famalicão, Portugis, pada 2021. Melihat performanya yang terus meroket, NEC Nijmegen mempermanenkan kontraknya setahun kemudia. Jika ditotal, Calvin Verdonk sudah tampil dalam 72 laga.
Keputusan NEC Nijmegen memperpanjang kontranya membuktikan kualitas Calvin Verdonk tak perlu lagi diragukan.
Kini, manajemen serta fans NEC Nijmegen berdoa dan berharap Calvin Verdonk bisa memberikan kontribusi lebih besar sepanjang musim Eredivisie 2024/2025. Musim lalu, NEC Nijmegen finis di posisi kesembilan.
Jadi, bila Calvin Verdonk bisa membawa timnya ke papan atas bukankah ia kelak layak disebut sebagai legenda?
Rafael Struick
Meski belum sebeken Calvin Verdonk dan Jay Idzes, tapi dari penampilan di lapangan Rafael Struick tak kalah mengilap. Di Timnas Indonesia, ketiganya sama pentingnya bagi pelatih Shin Tae-yong.
Kalau di klub, Rafael Struick memang tak seeksis Calvin Verdonk dan Jay Idzes. Penyerang yang masih berusia 21 tahu ini tak melulu jadi starter. Persaingan yang ketat di lini depan membuat Rafael Struick harus lebih panjang sabar untuk mendapat kesempatan masuk starting XI.
Kabar gembiranya, di Belanda, Rafael Struick bisa dibilang pemain keturunan yang berbakat. Ibarat bom waktu, si lincah tak banyak cakap itu hanya menunggu momen yang pas untuk meledak.
Jika itu sampai terjadi maka Rafael Struick berpeluang pamer skill dan, seperti Calvin Verdonk serta Jay Idzes, anak muda kebangaan rakyat Indonesia bakal dikenang sebagai legenda.