Bola.com, Jakarta - Penampilan Hugo Samir pada laga perdana Persik kontra Bali United tak lepas dari pengamatan Jacksen Tiago. Tanggung jawab sebagai ayah mengharuskan Jacksen menyaksikan debut sang anak di pentas BRI Liga 1 2024/2025 yang disiarkan langsung Indosiar dan streaming di Vidio.com tersebut. Saat ini Jacksen menjabat Direktur Teknik dan Akademi di Borneo FC.
"Sebagai orangtua yang baik harus dukung anaknya. Tapi Hugo masih kelihatan sangat kaku dan was was dalam bermain. Masa lalu sebagai bad boy, kelihatan sangat menghantui dia," kata Jacksen kepada Bola.com usai pertandingan lewat pesan WhatsApp.
Awal perjalanan karir Hugo Samir memang penuh kontroversi. Dia pernah dijatuhi sanksi skorsing Komdis PSSI, karena terlibat keributan dengan wasit. Ketika itu dia bermain untuk tim EPA U-18 Bhayangkara FC melawan Persebaya U-18.
Namun usai menjalani hukuman skorsing, pemain berusia 19 tahun itu pada Januari 2023, dipanggil ke pusat pelatihan Indonesia U-20 untuk persiapan Piala Asia AFC U-20 2023.
Progres Positif
Kepercayaan mengenakan jersey berlambang Garuda di dada berlanjut pada September 2023. Hugo dipilih Indra Sjafri masuk Timnas Indonesia U-23 untuk tampil di Asian Games 2022. Pada 19 September 2023, ia melakukan debut untuk tim U-23 dan mencetak gol melawan Kyrgyzstan dengan kemenangan 2-0.
Label sebagai bad boy itulah yang masih sedikit melekat pada diri Hugo Samir. Namun Jacksen yakin pelan-pelan sang buah hati akan mampu melepaskan. Sejak bergabung dengan Persik untuk mengisi slot pemain U-21, Hugo telah dua kali tampil. Sebelum laga resmi Liga 1 yang dimenangkan Bali United 1-3 di Kediri, sayap kanan ini juga turun pada laga pra-musim melawan Persebaya.
"Dua kali tampil partai besar, sebagai pemain inti dan tidak dapat kartu sama sekali sudah menjadi sebuah progres yang sangat signifikan bagi Hugo. Saya percaya dia akan menjadi kebanggaan masyarakat Kediri. Dia sedang jalankan pendekatan psikologis yang akan mengantar dia ke sana," tutur Jacksen.
Berusaha Memperbaiki
Usai pertandingan lawan Bali United, Hugo sempat mengungkapkan memang ada sedikit beban masa lalunya di permainan. "Saya sedang berusaha memperbaikinya. Saya mohon dukungan semua pihak untuk tidak lagi mengungkit masa lalu itu. Sebagai pemain muda, masa depan saya masih panjang dan banyak waktu untuk lebih baik," ucapnya.
Bergabung dengan Persik bagi putra Nadirah, wanita asal Surabaya ini, merupakan berkah luar biasa. "Alhamdulillah semua orang di Persik membantu saya. Pelatih dan pemain banyak memberi dukungan. Terutama pemain senior, dimana saya belajar dan banyak masukan yang positif," jelasnya.