Bola.com, Manchester - Sir Jim Ratcliffe mengungkap alasan mengapa Manchester United (MU) mempertahankan Erik ten Hag di kursi manajer.
Selama musim yang buruk di Old Trafford, Ratcliffe dan perusahaan Ineos miliknya mengambil alih kendali olahraga di MU. Setelah itu, mereka memutuskan tetap mempertahankan Erik ten Hag meskipun MU tampil buruk di Liga Inggris, tetapi merayakan gelar Piala FA di akhir musim.
Ratcliffe langsung bekerja keras dalam upaya mengembalikan klub ke kejayaannya. Bahkan, ia berencana membangun kembali skuad dan fasilitas tim utama, termasuk stadion baru.
Miliarder tersebut menggambarkan proses tersebut sebagai aksi bersih-bersih. Banyak staf di belakang layar diduga meninggalkan klub atas persetujuan bersama.
Namun, aksi bersih-bersih di MU itu tidak mencakup orang yang paling bertanggung jawab di lapangan, yaitu Erik ten Hag. Sebaliknya, Ratcliffe mengungkapkan alasan bersimpati kepada mantan pelatih ajax Amsterdam itu.
Bela Ten Hag
"Kami mendapatkan beberapa orang yang sangat bagus dan beberapa wajah baru," kata Ratcliffe kepada The Times, dikutip dari The Sun, Senin (12/8/2024).
"Anda tidak bisa menyembunyikan wajah, tetapi harus menghadapi kenyataan. Klub ini butuh start yang segar, jadi itulah yang kami lakukan," imbuh Ratcliffe.
"Erik adalah pria yang baik dan telah melakukan yang terbaik, tetapi melakukannya berlebihan. Dia mencoba memilah pasukan dan memperbaiki kebocoran di atap pada saat yang bersamaan."
Sulitnya Membeli Saham MU
Dalam wawancaranya, yang dilakukan hanya 25 mil dari Lingkaran Arktik di Islandia, Ractliffe juga mengungkapkan sedang membuat video diary untuk masa depan. Nantinya video itu akan dibuat film dokumenter yang belum diberi judul.
Dia juga buka-bukaan tentang proses panjang dan sulit untuk memperoleh 27,7 persen saham di Setan Merah, membandingkannya dengan memancing ikan salmon.
"Butuh kesabaran yang luar biasa, hal ini dipertaruhkan dalam waktu yang lama," kata Ratcliffe.
“Saya mencoba dan mencoba, banyak permutasi berbeda untuk melakukan transaksi dengan keluarga Glazer. Gara-gara satu dan lain hal ada tantangan atau hambatannya masing-masing sehingga pada akhirnya kami melakukan kesepakatan yang bisa kami lakukan," imbuhnya.
Sumber: The Times, The Sun