Bola.com, Sleman - Sudah jatuh tertimpa tangga. Begitu kira-kira pribahasa yang tepat untuk menggambarkan kondisi PSS Sleman saat ini.
Klub berjulukan Super Elang Jawa itu baru saja menelan kekalahan perdana di BRI Liga 1 2024/2025. Mereka keok 0-1 dari Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (11/8/2024) malam WIB.
Sudah begitu, PSS Sleman juga harus legawa mendapat sanksi pengurangan tiga poin dan Rp150 juta setelah Komite Disiplin (Komdis) PSSI menyatakan mereka bersalah atas kasus match fixing yang terjadi di Liga 2 musim 2018.
Tim Elang Jawa terbukti melakukan penyuapan perangkat pertandingan di Liga 2 2018 yang dilakukan oleh Vigit Waluyo. Ada tujuh orang yang menjadi tersangka dalam kasus ini.
7 Tersangka
Selain Vigit Waluyo yang bertindak sebagai perantara atau runner, adapula Kartiko Mustikaningtiyas (mantan Liaison Officer PSS), Antonius Rumadi (mantan Direktur Operasional PSS), dan Dewanto Rahatmoyo (mantan asisten Direktur Utama PSS). Ketiganya merupakan pihak pemberi suap kepada wasit Khairudin, Reza Pahlevi, Agung Setiawan, dan Ratawi.
Soal sanksi tersebut, manajemen PSS Sleman masih belum memberikan komentar. "Ditunggu ya, belum mendapat izin untuk share soal kasus ini," ujar Media Officer PSS Sleman, Juan Tirta Abditama kepada wartawan, Senin (12/8/2024) siang.
Dasar Klasemen
Sanksi ini membuat PSS Sleman harus minus tiga dan berada di dasar klasemen sementara atau peringkat ke-18 BRI Liga 1 2024/2025.
Selanjutnya, Tim Elang Jawa akan menghadapi partai kedua melawan Persik Kediri. Duel kedua tim bakal tersaji di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah, Senin(19/8/2024) sore WIB.
Reaksi Warganet
Hukuman yang diterima PSS Sleman mendapat reaksi pecinta sepak bola Indonesia. Simak beragam komentar warganet di bawah ini.
"Cuma tiga poin? Suap mah harusnya degradasi atau mungkin karena banyak klub yang suap-suapan jadi para bapak panitia sanksi main aman juga?," tulis @giin** di akun Instagram Pengamat Sepakbola
"Bersyukurlah sanksinya masih pengurangan poin dan hanya tiga poin, gimana jadinya jika langsung Liga 2 atau pengurangan 15 poin, semoga PSS Sleman segera baik dan membaik, Ewako Ale," ujar @highlightps**.
"Sanksi tiga poin, itupun nunggu enam tahun hehhee," kata januarherwan**.
"Degradasi saja langsung, kasihan kalau tiap main nanti di minus-minusin terus," tulis @yoga_rizmaw**.
"Sanksinya terlalu ringan membuat pelaku lainnya enggak kuat," kata @90menit_bo**.
"Juventus saja dulu gelarnya dicabut dan degradasi ke serie B lo," papar @gatol_**.
Singgung Tragedi Kanjuruhan
"Yang memakan korban hingga 135 kok lolos," tulis @aarysrw**.
"Arema gimana di usut tidak? Masak cuma PSS saja masalah uang, ya masalah nyawa gimana min?," ujar @silvester_**
"Apa kabar 135?," kata @iqbalpengestu**.
"Yang 135 nyawa melayang, masih melenggang kok klubnya," papar @gendutnever_di**.
Baca Juga
Hasil BRI Liga 1: PSM Comeback dan Bungkam Barito Putera, Malut United Curi 3 Poin di Markas PSIS
Pelatih Persija Sedih Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Berharap Dony Tri dan Muhammad Ferarri Ikut Away ke Malut United
Sudah Lewati 5 Laga Bersama Persis, Ong Kim Swee Kecewa Belum Bisa Persembahkan Kemenangan Pertama