Bola.com, Jakarta PSS Sleman dijatuhi sanksi pengurangan tiga poin dan denda materi Rp150 juta setelah Komite Disiplin (Komdis) PSSI menyatakan mereka bersalah atas kasus match fixing yang terjadi di Liga 2 musim 2018 lalu.
Para pelaku yang terlibat pengaturan skor pun telah divonis hukuman menurut undang-undang Pemerintah melalui pengadilan publik.
Mereka antara lain Vigit Waluyo (perantara), Kartiko Mustikaningtiyas (mantan Liaison Officer PSS), Antonius Rumadi (mantan Direktur Operasional PSS), dan Dewanto Rahatmoyo (mantan asisten Direktur Utama PSS Sleman). Ketiganya merupakan pihak pemberi suap kepada wasit Khairudin, Reza Pahlevi, Agung Setiawan, dan Ratawi.
Kasus pengurangan poin juga pernah terjadi di sepak bola Indonesia. Saat itu masalah itu menimpa tujuh klub sekaligus yang kala itu berkiprah di Liga 1 dan Liga 2. Klub-klub tersebut antara lain Madura United, Persegres GU (Liga 1), PSMS, PSIM, Persiwa, Persik, dan Persepam Madura United (Liga 2).
Gaji Pemain Asing
Namun akar masalah tujuh klub itu berbeda dengan yang dialami PSS. Poin mereka dikurangi karena kasus pengemplangan gaji pemain asing. Para legiuner asing yang menjadi korban pun melapor ke FIFA.
Pada 2018 Joko Driyono yang menjabat Plt Ketum PSSI. Dalam nota hasil sidang sengketa yang dikirimkan FIFA, PSSI sebagai Federasi Sepakbola Indonesia membayar total Rp427 juta atas ulah klub anggotanya.
Saat itu, Joko Driyono menjelaskan PSSI didenda karena gagal menjalankan hukuman dari FIFA terkait pengurangan poin. Pangkal masalahnya adalah karena klub-klub tersebut gagal menggaji pemain.
Persiwa Paling Ngenes
Madura United yang di akhir musim 2017 bertengger di peringkat kelima dengan poin 60 harus rela menyerahkan posisinya kepada Persipura. Sedangkan Persegres GU yang terdegradasi makin terpuruk, karena poin akhir mereka tinggal tujuh angka setelah dikurangi tiga.
PSMS, PSIM, Persik, dan Persepam Madura United juga mendapat pengurangan tiga poin. Yang paling ngenes adalah Persiwa, karena klub asal Papua ini diganjar pengurangan enam poin karena kasusnya lebih berat.
Persik Bangkit
Persik yang berjuang di Liga 3 2018 harus memulai kompetisi dengan minus tiga poin, seperti dialami PSS sekarang. Namun hukuman ini malah jadi motivasi besar bagi Persik yang akhirnya menjuarai Liga 3 sekaligus naik kasta lagi ke Liga 2.
Hebatnya lagi, pada Liga 2 2019 Macan Putih jadi kampiun dan memastikan satu tiket promosi ke Liga 1 2020 yang dihentikan akibat Pandemi COVID-19.