Tiket Duel Persik Vs Bali United Laku 4.190 Lembar, Panpel Kediri Masih Bersyukur

oleh Gatot Sumitro diperbarui 13 Agu 2024, 13:00 WIB
BRI Liga 1 - Persik Kediri Vs Bali United (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Kediri - Animo penonton yang menyaksikan laga kandang Persik Kediri di Stadion Brawijaya, Kediri, Minggu (11/8/2024), tergolong lumayan meski masih jauh di bawah ekspektasi.

Berdasarkan data dari LOC Kediri, jumlah tiket pertandingan perdana Persik Kediri kontra Bali United yang masuk kategori big match BRI Liga 1 2024/2025 laku sebanyak 4.190 lembar.

Advertisement

Panpel Kediri sendiri mencetak 6.000 tiket untuk kategori VIP, utama, dan ekonomi.

"Berdasarkan assessment dan verifikasi PT LIB, kami hanya dapat kuota 6.000 penonton atau 50 persen dari total kapasitas stadion. Ada banyak item jika kami ingin dapat jatah banyak. Namun, ada beberapa item yang belum bisa kami penuhi," ujar Tri Widodo, Ketua Panpel Persik Kediri.

 

 
2 dari 4 halaman

Masih di Atas Prediksi

Liga 1 - Ilustrasi Logo Persik Kediri BRI Liga 1 (Bola.com/Adreanus Titus)

Namun, Widodo masih bersyukur tiket yang terjual mencapai sekitar 60 persen. Jumlah itu dianggap telah melampaui prediksi. Padahal mulai musim ini panpel menaikkan harga tiket pertandingan kandang Persik Kediri seharga Rp10 ribu untuk semua kelas.

Tiket ekonomi naik dari Rp65 ribu menjadi Rp75 ribu. Begitu pun tiket kelas utama dan VIP yang dibanderol Rp110 ribu dan Rp135 ribu, setelah awalnya dijual dengan harga Rp100 ribu dan Rp125 ribu.

"Kenaikan itu disesuaikan biaya operasional Persik. Kami berterima kasih kepada penonton, khususnya Persikmania, tetap antusias membeli. Padahal jika tiket laku 50 persen saja, saya menilai sudah bagus," tuturnya.

Widodo juga menjelaskan fenomena menurunya animo penonton sepak bola yang tidak hanya dialami oleh Persik Kediri.

"Saya berkomunikasi dengan teman-teman panpel klub lain. Semua merasakan penurunan tersebut. Musim lalu, kalau tidak salah hanya Persib yang dapat pemasukan tiket paling bagus," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Banyak Faktor Penurunan Kehadiran Suporter

Mantan penyiar radio ini menyebut beberapa kendala menjadi penyebab penonton enggan datang ke stadion mendukung tim kebanggaannya.

"Penyebab utama pandemi COVID-19 dan peristiwa Kanjuruhan. Sebelum pandemi, dua tiket pertandingan kandang Persik melawan Bhayangkara FC dan Persiraja laku keras," ujar Widodo.

"Namun, setelah COVID-19 dan tragedi Kanjuruhan, publik masih banyak pertimbangan untuk menyaksikannya di stadion," ungkapnya.

Widodo juga menambahkan ada faktor biaya hidup yang terus melambung tinggi sebagai alasan penggemar sepak bola di Indonesia punya skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Setelah tragedi Kanjuruhan, sepak bola Indonesia masih dalam pengawasan FIFA. Saya kira kemeriahan kompetisi akan normal lagi jika kita berhasil masa ujian ini," ujarnya.

4 dari 4 halaman

Persaingan di BRI Liga 1

Berita Terkait