Bola.com, Manchester - Manchester City terancam menerima hukuman serius jika terbukti bersalah melanggar 115 aturan di Premier League.
Pada Selasa (13/8/2024) beberapa laporan mengklaim sidang Manchester City terkait 115 pelanggaran aturan finansial Premier League akan dimulai pada 16 September 2024.
Seperti diketahui, pada Februari 2023 Premier League mendakwa Man City melanggar 115 aturan finansial selama periode sembilan tahun, 2009 hingga 2018.
Dugaan pelanggaran peraturan tersebut termasuk tidak memberikan informasi keuangan yang akurat selama sembilan musim terpisah, tidak memberikan perincian lengkap gaji mantan manajer Roberto Mancini selama empat musim dari 2009 hingga 2013, dan tidak memberikan perincian lengkap tentang remunerasi pemain – termasuk yaitu mantan gelandang Yaya Toure — selama enam musim dari 2010/2011 hingga 2015/2016.
Manchester City juga didakwa tidak bekerja sama dalam penyelidikan Premier League dan tidak menyerahkan dokumen ketika diminta selama lima musim dari 2018/2019 hingga 2022/2023.
Bisa Terdegradasi?
Seperti dikutip dari Sportbible, Selasa (13/8/2024), Premier League meluncurkan penyelidikan terhadap Man City pada 2018 setelah publikasi dokumen Football Leaks oleh situs web Jerman, Der Spiegel.
Dokumen-dokumen tersebut termasuk salinan kontrak Mancini, perjanjian hak citra yang melibatkan agen Toure, dan sejumlah email yang menyarankan pemilik City membayar uang sponsor secara langsung.
City dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
Jika melihat tingkat keparahan dan kompleksitas dugaan pelanggaran, jika terbukti Man City kemungkinan akan terdegradasi dari Premier League.
Menurut The Times, hasil sidang selama 10 pekan tersebut diperkirakan keluar pada awal 2025.
Pernah Dihukum UEFA, tetapi Dibatalkan
Man City dijatuhi larangan dua tahun mengikuti kompetisi Eropa oleh UEFA pada 2020 karena dugaan pelanggaran aturan keuangan.
Larangan tersebut dibatalkan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). CAS memutuskan pembayaran sebesar 30 juta pounds yang diduga merupakan pendanaan ekuitas pemilik terselubung melalui perusahaan telekomunikasi Etisalat, tidak dapat dianggap sebagai pelanggaran aturan karena dibatasi waktu.
Dua dari tiga anggota panel CAS memutuskan tuduhan bahwa Man City menerima pendanaan ekuitas terselubung melalui Etihad Airways masih tidak berdasar.
Sumber: Sportbible