3 Penyebab Arema FC Babak Belur di Tangan Borneo FC, Baru Juara Pramusim Langsung Melempem di BRI Liga 1

oleh Iwan Setiawan diperbarui 17 Agu 2024, 20:15 WIB
Arema FC menelan kekalahan pertama di BRI Liga 1 2024/2025. Mereka takluk 0-2 dari Borneo FC di Stadion Soepriadi, Kota Blitar, Sabtu (17/8/2024). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Blitar - Arema FC menelan kekalahan pertama di BRI Liga 1 2024/2025. Mereka takluk 0-2 dari Borneo FC di Stadion Soepriadi, Kota Blitar, Sabtu (17/8/2024). Padahal, Borneo berhasil ditaklukkan Arema di final Piala Presiden 2024 lalu lewat adu penalti.

Bisa dibilang performa Arema menurun dibandingkan Piala Presiden. Sebaliknya, Borneo tampil lebih greget. Ketika pemain Arema menguasai bola, Kei Hirose dkk memberikan pressing ketat. Sehingga pemain Arema sering melakukan kesalahan sendiri.

Advertisement

Tapi, pelatih Arema, Joel Cornelli menyebut jika anak buahnya memberikan perlawanan bagus. Sayangnya, itu hanya terjadi di babak petama. Pada babak kedua mereka keteteran dan kemasukan dua gol.

“Babak pertama, Arema luar biasa bagus. Banyak kesempatan emas yang dibuat. Sayang, tidak membuahkan gol,” keluh pelatih asal Brasil tersebut.

Striker, Charles Lokolingoy mendapat beberapa peluang di babak pertama. Tapi, tidak ada yang menemui sasaran. Begitu juga dengan tembakan Wiliam Marcilio. Pada babak kedua, Singo Edan ingin bermain lebih menyerang. Namun, itu justru membuat celah di lini belakang.

“Kami coba bermain lebih menyerang babak kedua. Tapi, setelah kemasukan dua gol, itu membuat situasi lebih sulit,” jelasnya.

Dari pantauan Bola.com, berikut faktor yang membuat Singo Edan takluk di kandangnya.

2 dari 4 halaman

Tiga Pemain Inti Cedera

BRI Liga 1 - Arema FC Vs Borneo FC (Bola.com/Adreanus Titus)

Arema melakukan perubahan komposisi pemain dibandingkan dengan pekan pertama. Maklum, mereka kehilangan tiga pemain inti. Choi Bo-kyung, Julian Guevara dan Salim Tuharea.

Kehilangan ketiganya sangat terasa karena penggantinya masih belum bisa memberikan kontribusi sepadan. Maklum, Choi, Julian dan Salim merupakan pemain kunci Arema di Piala Presiden. Sehingga pemain pengganti masih belum dapat menit bermain yang cukup selama persiapan.

M. Rafli, Syaeful Anwar dan Pablo Oliveira yang dapat kesempatan jadi starter untuk kali pertama di Liga 1 tampak belum nyetel.

“Kami kehilangan Choi, Julian dan Salim sehingga harus ada perubahan komposisi pemain. Ini yang membuat kami agak sulit menemukan ritme permainan,” tegas Joel.

3 dari 4 halaman

Tak Bisa Lepas dari Pressing Borneo FC

Borneo FC menekuk Arema FC di Stadion Soepriadi, Kota Blitar, Senin (17/8/2024) dua gol tanpa balas. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Ketika Arema tidak bisa tampil dengan skuat lengkap, situasi berbeda terjadi di Borneo FC. Mereka bisa menurunkan skuat terbaik. Bahkan di bench, mereka masih punya pemain sekelas Hendro Siswanto, Komang Teguh, Diego Micheils, Lucas Salinas, Gabriel Furtado, dan Mariano Peralta.

Hal ini membuat kepercayaan diri Borneo FC tampak lebih bagus di pertandingan. Pergantian pemain yang dilakukan pelatih Pieter Huistra juga berhasil. Karena permainan Borneo konsisten selama 90 menit. Mereka memberikan pressing ketat sejak di lini tengah.

Hal itu diakui pelatih Arema, Joel Cornelli.

“Lawan memberikan pressing sejak di daerah kami. Itu yang membuat kami agak kesulitan. Tapi, sebenarnya Arema juga punya tim yang bagus. Kami akan berkembang di laga selanjutnya,” tegas pelatih asal Brasil itu.

4 dari 4 halaman

Strategi Pergantian Pemain Tidak Jalan

Performa Arema di babak kedua makin menurun. Itu tak lepas dari strategi yang tidak berjalan karena pemain penggati yang diturunkan tidak bisa menghadapi tekanan yang diberikan Borneo. Bahkan Flabio Soares yang baru masuk di babak kedua harus ditarik kembali.

Selain itu, Joel tidak punya banyak pilihan. Karena di bangku cadangan, pilihan pemainnya terbatas. Tidak ada yang punya kemampuan mengubah situasi. Samuel Balinsa, Tito Hamzah, Anwar Rifai, Dedik Setiawan yang masuk seakan kesulitan mengangkat performa tim.      

Berita Terkait