BRI Liga 1: Persis Digebuk PSIS, Milomir Seslija Singgung soal Rasa Takut hingga Keberuntungan

oleh Radifa Arsa diperbarui 17 Agu 2024, 23:24 WIB
Pemain Persis Solo, Giovani Numberi, saat berusaha melepaskan kawalan gelandang PSIS Semarang, Boubakary Diarra, dalam duel Derbi Jawa Tengah di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (17/8/2024). (Bola.com/Radifa Arsa)

Bola.com, Solo - Pelatih Persis Solo, Milomir Seslija, mengungkapkan sejumlah faktor krusial di balik kekalahan anak asuhnya dari PSIS Semarang dengan skor 0-1 dalam laga bertajuk Derbi Jawa Tengah pada pekan kedua BRI Liga 1 2024/2025.

Dalam duel yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (17/8/2024) malam itu, Milomir Seslija mengakui bahwa Persis Solo kesulitan membongkar pertahanan PSIS Semarang yang tampil solid dengan menumpuk pemain di belakang.

Advertisement

Pada awal laga, kata Milo, anak asuhnya seperti takut untuk memainkan sepak bola yang diinginkan. Hal inilah yang membuat Laskar Sambernyawa kesulitan untuk bisa menghasilkan peluang yang matang.

“Kami membuka laga ini dengan kesulitan menciptakan peluang selama 45 menit awal. Kami seperti takut memainkan sepak bola kami. Kami hanya berlari-lari saja,” ujar Milomir Seslija dalam konferensi pers, Sabtu (17/8/2024).

“Mereka bermain sangat terorganisasi karena menaruh sekitar sembilan pemain di pertahanan. Kami tidak bisa menciptakan peluang berbahaya. Mereka pun juga tidak bisa membuat peluang,” imbuhnya.

2 dari 4 halaman

Pemain Tidak Disiplin

Ilustrasi derbi Jateng antara Persis Solo Vs PSIS Semarang. (Bola.com/Adreanus Titus)

Juru taktik asal Bosnia-Herzegovina itu mengakui, para pemainnya tak mampu menjaga kedisiplinan. Ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terciptanya gol Alfeandra Dewangga pada akhir babak pertama.

“Penyebab kebobolan kami lewat sepak pojok tak terlepas dari faktor kedisiplinan. Kesuksesan itu datang dari kedisiplinan. Satu kesalahan saja untuk membuat semuanya berantakan,” ujarnya.

“Jika ingin sukses, para pemain harus melakukan tugasnya dengan baik, tentu dengan kerja keras. Memasuki babak kedua, setelah 1-0, kami baru bisa bermain secara semestinya,” tambahnya.

3 dari 4 halaman

Tidak Beruntung

Selain menyinggung soal keberuntungan, pelatih berusia 60 tahun itu juga melihat adanya kendala dalam penciptaan peluang. Penyebabnya ialah minimnya kreativitas Laskar Sambernyawa saat menghadapi kebuntuan.

“Hari ini, keberuntungan tidak bersama kami. Kami tidak bisa melakukan banyak hal meskipun berjuang habis-habisan untuk mencetak gol. Kami hanya bisa memaksimalkan skema bola mati,” tutur Milo.

“Kami tidak bisa mencetak gol. Ini tak terlepas dari kokohnya pertahanan lawan yang sulit dibongkar. Kami juga sangat kekurangan kreativitas sehingga kesulitan menghasilkan peluang,” ia menambahkan.

4 dari 4 halaman

Harus Bangkit

Sementara itu, pemain Persis, Sutanto Tan, mengungkapkan kendala yang dihadapi timnya untuk mengejar defisit gol. Padahal, hal itu sangat penting untuk mengembalikan keadaan ketika tertinggal.

“Mereka bermain dengan sangat solid. Ketika kami kebobolan, kami harus bisa membalikkan keadaan. Itu yang harus kami lihat ke depannya kalau kami ingin meraih tiga poin pada laga berikutnya,” ujarnya.

Ya, tidak akan mudah. Namun, saya punya harapan positif terhadap tim ini. Saya harap ke depannya kami bisa tampil jauh lebih baik dibandingkan hari ini,” ia menambahkan.

Berita Terkait