Bola.com, Jakarta Laga-laga berat langsung menanti Maarten Paes, kiper kebangaan Timnas Indonesia. Kiper berusia 26 tahun siap beraksi di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Maarten Paes yang baru saja dipastikan bisa memperkuat Timnas Indonesia kemungkinan besar akan menjadi kiper utama menggantikan Ernando Ari.
Indonesia akan melakoni laga pertama pada 5 September mendatang kontra Arab Saudi di King Abdullah Sport City. Jelas bukan laga yang enteng, mengingat tuan rumah merupakan salah satu negara Asia yang sudah beberapa kali tampil di putaran final Piala Dunia.
Selain itu, dalam 11 pertemuan terakhir, Tim Garuda hanya mampu meraih satu kali hasil imbang. Sedangkan 10 laga lagi berakhir dengan kekalahan.
Berkaca dari hasil minor itulah, pasukan Shin Tae-yong siap menyudahi kekalahan dengan meraih kemenangan di King Abdullah Sport City.
Hasil positif dari Arab Saudi akan sangat bermakna guna melakoni laga selanjutnya melawan Jepang, Australia, Bahrain, dan China yang juga berada di grup yang sama.
Kehadiran Maarten Paes pastinya membuat para penggawa Indonesia kian percaya diri, mengingat Maarten Paes salah satu kiper yang tampil gemilang di pentas Major League Soccer (MLS), Amerika Serikat, bersama timnya FC Dallas.
Sejak diboyong pada Januari 2022, sejauh ini ia sudah hadir dalam 87 laga di semua ajang kompetisi.
Dalam tiga musim, total ia mencatatkan 20 clean sheet dengan persentase penyelamatan 73,7 persen. Maarten Paes juga banjir sanjugan terkait penyemalatan gemilang sebanyak 85 kali. Akurasi umpan panjangnya juga oke, mencapai 35,67 persen.
Kini, bersama Maarten Paes, Timnas Indonesia siap merealisasikan target besar menuju pentas terakbar empat tahunan besutan FIFA yang akan berlangsung di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Meski begitu, Maarten Paes bukan tanpa pekerjaan rumah (PR) yang enteng. Soalnya, sederet striker mengerikan di Grup C siap menjebol gawang kiper jangkung kelahiran 14 Mei 1998.
Siapa saja? Berikut empat di antaranya:
Firas Al-Buraikan (Arab Saudi)
Mengerikan, tombak 24 tahun ini mengemas tiga gol dalam lima laga di ronde kedua kualifikasi lalu. Dikenal lincah dengan gocekan maut plus tembakan jitu, Firas Al-Buraikan merupakan striker kesayangan pelatih Roberto Mancini.
Monster 181 cm ini kepunyaan Al-Fateh ibarat hantu yang bisa bergerak ke semua arah, bahkan terkadang sulit terdeteksi bek-bek lawan.
Kontra Indonesia, bisa dipastikan Firas Al-Buraikan akan masuk starting XI. Tak ada alasan, Maarten Paes harus bisa menjaga keperawanan gawangnya dari teror Feras Al Brikan.
Ayase Ueda (Jepang)
Jepang gudangnya penyerang-penyerang rakus gol. Salah satunya yang wajib diwaspadai adalah Ayase Ueda.
Silet 25 tahun ini sudah membuktikan ketajamannya di ronde kedua, dimana ia sukses mendulang tiga gol yang sekaligus membawa Jepang juara Grup B tanpa terkalahkan dalam lima duel.
Ayase Ueda memang mengerikan. Di timnas, mesin gol Feyenoord, Belanda, tak pernah absen dalam 26 pertandingan sejak 2019 dengan tuaian 12 lesakan.
Dengan tinggi 182 cm, Ayase Ueda bak raksasa lincah yang mampu berlari ke segala penjuru memburu gol.
Kehadiran Maarten Paes pastinya membuat Ayase Ueda semakin tertantang untuk membuktikan kualitas terbaiknya.
Kusini Yengi (Australia)
Bayangkan, striker kebangaan rakyat Australia ini hanya butuh dua laga untuk mengepak tiga gol. Tak terbantahkan lagi, Kusini Yengi punya peran besar di balik kesuksesan Socceroos menjuarai Grup I dengan lima kemenangan fantastis.
Kusini Yengi memang buka amunisi sembarangan. Namanya beken dan merupakan pilar kesayangan pelatih Graham Arnold.
Ia tipikal pemburu gol yang sukar dijinakkan. Pengalamannya bermain bersama Portsmouth, Inggris, membuat si liar berusia 25 tahun punya banyak cara untuk membobol gawang lawan.
Tembakan, juga sundulan Kusini Yengi, pastinya akan memaksa Maarten Paes kerja keras di bawah mistar.
Adam Taggart (Australia)
Masih dari Negeri Kanguru, striker tokcer kepunyaan Timnas Australia lainnya adalah Adam Taggart. Meski tak sebeken Kusini Yengi, Adam Taggart sangat disegani di skuad Socceroos besutan Graham Arnold.
Berusia 31 tahun, Adam Taggart merupakan veteran Piala Dunia 2014 yang masih eksis hingga kini. Tak hanya andalan di lini depan, eks Fulham yang kini memperkuat Perth Glory juga idola sekaligus panutan bagi striker-striker muda Australia termasuk Kusini Yengi.
Jam terbang serta pengalamannya yang banyak membuat Adam Taggart masih masuk langganan starter. Melawan Indonesia, Adam Taggart sepertinya masih dipercaya untuk menjadi lawan sepadan Maarten Paes.