5 Pemain yang Terlalu Hebat dan Berbakat buat Bermain di Liga Arab Saudi: Buruan Balik ke Eropa Saja

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 20 Agu 2024, 20:50 WIB
Neymar baru didatangkan Al Hilal dari PSG pada awal musim 2023/2024. Saat ini ia berstatus sebagai top skor bersama timnas Brasil dengan catatan 79 gol dari 128 laga. Bersama Al Hilal hingga kini ia baru mencetak 1 gol dan 3 assist dari total 5 laga di semua kompetisi. (AFP/Atta Kenare)

Bola.com, Jakarta - Liga Arab Saudi masif memboyong pemain-pemain top Eropa dalam 1,5 tahun terakhir. Fenomena tersebut dipicu dengan perekrutan superstar asal Portugal, Cristiano Ronaldo. 

Seperti diketahui, Ronaldo diboyong oleh Al Nassr pada Januari 2023. Setelah itu, gelombang kedatangan pemain-pemain top Eropa lainnya menyusul. 

Advertisement

Meskipun para pesepak bola papan atas sering memiliki kekayaan yang tidak bisa kita pahami sebagai orang awam, fakta itu tidak menghentikan sebagian dari mereka untuk menyerah pada iming-iming uang dari Timur Tengah.

Siapa saja pemain papan atas yang terlalu berkelas dan bertalenta untuk bermain di Liga Arab Saudi dan seharusnya kembali ke kompetisi level atas selagi ada kesempatan? Berikut lima di antaranya. 

 

2 dari 6 halaman

1. Gabri Veiga

Gelandang Celta Vigo Gabri Veiga. (MIGUEL RIOPA / AFP)

Gabro Veiga punya banyak pilihan destinasi baru pada musim panas 2023 ketika masih bersama Celta Vigo. Ia diminati Napoli, Liverpool, Chelsea, Arsenal, dan Manchester City. 

Yang mengejutkan dia malah setuju untuk bergabung ke Al Ahly. Veiga mencatatkan 20 penampilan untuk Al Ahli pada musim pertamanya saat finis ketiga, tertinggal 29 poin dari pemenang liga Al Hilal.

Sejak itu, pemain berbakat berusia 22 tahun itu semakin menjauh dari pusat perhatian. Ia bahkan hanya bisa menyaksikan dari jauh saat Spanyol menjuarai Euro 2024. 

Seandainya bertahan di Eropa, dia mungkin akan masuk dalam skuat tersebut. Itulah mengapa dia harus mengemasi tasnya dan kembali secepatnya.

3 dari 6 halaman

2. Franck Kessie

Gelandang Timnas Republik Demokratik Kongo, Gael Kakuta (kanan) menguasai bola dibayangi gelandang Pantai Gading, Franck Kessie pada laga semifinal Piala Afrika 2023 di Alassane Ouattara Olympic Stadium, Abidjan, Rabu (7/2/2024) malam waktu setempat. (AP Photo/Sunday Alamba)

Kessie tidak bisa disalahkan karena meninggalkan AC Milan meski menjadi kunci keberhasilan menjuarai Serie A pada 2022. Siapa yang bisa menolak ketika dirayu Barcelona? 

Namun, yang mengagetkan ia cuma semusim di Barcelona, kemudian pindah ke Arab Saudi. Itu dianggap bukan langkah yang tepat. 

Ia tampil baik di Al Ahli dan masih memiliki banyak hal untuk ditawarkan. Di usianya yang baru 27 tahun, ia harus menunjukkan kemampuan di tempat yang paling bersinar.

Penggemar AC Milan mungkin tidak akan terlalu senang melihatnya kembali. Tapi, ada sederet tim papan atas Serie A yang tertarik merekrutnya.

Pemain internasional Pantai Gading ini tampil impresif bagi Rossoneri pada musim 2021/2022 dan seharusnya memanfaatkan hal tersebut.

4 dari 6 halaman

3. Jota

Jota didatangkan klub Liga Arab Saudi, Al Ittihad dari Glasgow Celtic pada bursa transfer musim 2023/2024 dengan mahar sebesar 29,1 juta euro atau setara Rp485 miliar. Melalui Kesepakatan yang terjadi pada 3 Juli 2023, Jota terikat kontrak selama 3 tahun hingga 30 Juni 2026. (twitter.com/Ittihad_en)

Pemain sayap asal Portugal ini mencetak 28 gol selama dua musim di Celtic. Ia dengan cepat menjadi pahlawan bagi para penggemar dan target transfer yang menarik bagi klub-klub di Eropa.

Jota punya kemampuan menguliti pertahanan dan yang terpenting adalah penyelesaian akhir yang konsisten.

Jika tidak mencetak gol, dia memberikan assist. Jika tidak membantu, dia akan membuat para penggemar terkejut dengan bakatnya.

Sangat disayangkan ketika Al Ittihad masuk dan menggoda Celtic untuk menjualnya seharga £25 juta musim panas lalu. Namun, Jota malah terpinggirkan dari tim.

Jota meraup bayaran sekitar £10 juta per tahun di Al Ittihad dan menjuarai liga di musim pertamanya. Namun, melihat kondisinya saat ini, dia sebaiknya kembali ke Eropa saja. 

5 dari 6 halaman

4. Neymar

Neymar jadi pemain kelima yang didatangkan Al Hilal di bursa transfer musim panas 2023. (Saudi Pro League / AFP)

Neymar adalah seorang penghibur yang tiada duanya. Pemain Brasil ini juga sangat efektif – ketika tidak ada halangan yang keluar dari dirinya.

Eksperimen Paris Saint-Germain bersama Neymar mungkin gagal dalam menyabet gelar Liga Champions/Ballon d'Or. Tetapi, sepak bola Eropa membutuhkan Neymar sekali lagi.

Kisah Neymar tidak berakhir dengan baik dan dia perlu memperbaikinya. 

6 dari 6 halaman

5. Aymeric Laporte

Aymeric Laporte baru-baru ini mencetak rekor baru sebagai pemain dengan kemenangan terbanyak dalam 100 laga pertamanya di Liga Inggris, yaitu 82 kemenangan. Prestasi itu diraihnya setelah Manchester City mengalahkan Burnley 2-0 di Liga Inggris, Sabtu (2/4) lalu. (AFP/Glyn Kirk)

Dia mungkin tidak lagi disukai di Manchester City. Tetapi Laporte akan diminati banyak klub di Eropa jika memutuskan mengemasi tasnya. 

Seperti diketahui, ia meneken kontrak dengan Al Nassr pada musim panas 2023. 

Meskipun menghabiskan musim jauh dari pusat perhatian di klub yang sama dengan Cristiano Ronaldo, ia tetap terpilih masuk Spanyol untuk Euro 2024. 

Laporte baru berusia 30 tahun dan jelas terlalu berbakat untuk menyia-nyiakan tahun-tahun terbaiknya dengan tidak mengejar penghargaan tertinggi.

Sumber: Planet Football

Berita Terkait