Bola.com, Jakarta Program naturalisasi pemain keturunan gencar dilakukan Timnas Indonesia di era kepelatihan Shin Tae-yong. Kebijakan itu diharapkan mampu meningkatkan kualitas skuad Garuda di level senior maupun junior.
Beberapa nama yang menjalani proses tersebut antara lain Jordi Amat, Sandy Walsh, Rafael Struick, Shayne Pattynama dan masih banyak lainnya. Kehadiran mereka sejauh ini membawa dampak positif bagi Tim Merah-Putih.
Di era Shin Tae-yong, Timnas Indonesia menjelma jadi salah satu tim kuat yang tak bisa dipandang sebelah mata. Komposisi skuad Garuda terbilang cukup merata dengan kombinasi pemain lokal dan keturunan atau naturalisasi.
Program naturalisasi yang digalakkan Timnas Indonesia mendapat komentar dari pelatih PSS Sleman, Wagner Lopes. Menurutnya, naturalisasi adalah hal yang wajar di sepak bola. Apalagi, dia juga merupakan bagian dari program itu.
"Jadi global, global itu jadi natural, jadi biasa, hal yang biasa untuk naturalisasi. Jadi proses naturalisasi, misalnya proses naturalisasi saya di Jepang itu memakan waktu hampir 10 tahun," ujar Wagner Lopes.
"Jadi saya pikir (naturalisasi) menjadi hal yang sangat biasa di masa sekarang dan itu membuat Timnas Indonesia semakin kuat," sambungnya.
Jangan Lupakan Pemain Lokal
Meskipun demikian, juru taktik berusia 55 tahun itu mewanti-wanti PSSI agar tidak melupakan pengembangan pemain lokal demi Timnas Indonesia. Apalagi, Indonesia sebetulnya tak pernah kekurangan talenta berbakat dan mumpuni yang tersebar di pelosok Tanah Air.
"Tetapi kita tidak boleh melupakan perkembangan pemain lokal yang juga memiliki perkembangan yang bagus dan harus ikut terlibat dalam Timnas Indonesia," kata Wagner Lopes.
"Jadi pemain naturalisasi harus memberikan contoh yang baik untuk pemain lokal untuk kedepannya sepak bola Indonesia bisa lebih baik," lanjut pelatih berpaspor Brasil-Jepang itu.
Eks Naturalisasi Timnas Jepang
Wagner Lopes merupakan eks penyerang naturalisasi Timnas Jepang. Pelatih berlisensi CONMEBOL Pro itu jadi salah satu pemain kunci keberhasilan Jepang lolos ke Piala Dunia 1998 untuk kali pertama dalam sejarah.
Sosok kelahiran 29 Januari 1969 itu cukup lama berkarier di Liga Jepang. Wagner Lopes merantau ke Negeri Sakura sejak 1980-an hingga akhirnya mendapat kewarganegaraan Jepang pada 1998.
Wagner Lopes memulai karier kepelatihannya pada 2005. Dia didapuk sebagai asisten pelatih di Paulista FC dan langsung meraih gelar juara Copa Do Brasil. Lopes pun naik kelas menjadi head coach tim tersebut empat tahun setelahnya.
Pada 2011, Wagner Lopes berhasil meraih gelar perdana sebagai pelatih kepala di Copa Sao Paulo. Setelah itu, dia kembali ke Jepang dengan menjadi asisten pelatih Gamba Osaka pada 2012.
Pencapaian tertinggi Wagner Lopes yakni ketika membawa klub Brasil, Atletico-GO menjuarai Campeonato Goiano pada musim 2019. Atletico-GO tampil apik sepanjang musim dengan meraih 31 kemenangan, 16 imbang, dan sembilan kalah dari 56 laga.
Baca Juga
Media Vietnam Singgung Absennya Rafael Struick Jadi Kabar Buruk bagi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
TC Timnas Indonesia di Bali untuk Piala AFF 2024 Diundur Setelah Pilkada, Dimulai 28 November 2024
Media Vietnam Sebut 3 Pemain Diaspora Bisa Jadi Kekuatan Utama Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?