Bola.com, Jakarta - Kontingen Indonesia bakal memaksimalkan waktu yang tersedia untuk beradaptasi menghadapi Paralimpiade 2024. Para atlet dalam kondisi sehat meski harus berjuang melawan suhu dingin.
Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Reda Manthovani, memastikan kesiapan para atlet Indonesia yang saat ini telah menghuni kampung atlet yang berlokasi di Saint-Denis, Paris, Prancis, jelang Paralimpiade 2024.
Reda menjelaskan, kampung atlet yang ditempati 35 wakil Indonesia dari 10 cabang olahraga ini kondisinya memuaskan. Beberapa fasilitas pendukung diharapkan bisa membuat atlet Indonesia nyaman selama bertanding.
“Saya sudah mengecek perkampungan atlet tempat atlet kita ditampung di sana. Kami juga bisa melihat tempat untuk kesehatan. Semua dalam kondisi siap,” ujar Reda Manthovani, Kamis (22/8/2024).
Cuaca Dingin
Reda mengatakan, ketiadaan pendingin ruangan di kampung atlet pada Olimpiade 2024 lalu tak terjadi. Sebab, pihak penyelenggara sudah menyiapkannya untuk Paralimpiade 2024. Menurutnya, tanpa fasilitas itu, atlet Indonesia sudah merasa kedinginan dengan cuaca setempat.
“Kami tidak perlu pendingin ruangan sekarang, karena memang sudah dingin. Mungkin yang perlu nanti malah penghangat ruangan supaya tidak kedinginan,” kata Reda.
“Namun, Insya Allah sampai September awal ini, dinginnya tidak esktrem. Hanya saja, bagi orang Indonesia, cuaca dingin ini memang cukup mengganggu,” tambahnya.
Segera Sehat
Reda memastikan, 34 atlet Indonesia yang bakal berjuang di Paralimpiade 2024 dalam keadaan yang baik. Hanya saja, atlet para menembak, Bolo Triyanto, sempat batuk-batuk karena perubahan cuaca di Paris.
“Saat kami datang memang masih panas, tetapi kemudian suhunya turun menjadi dingin. Mudah-mudahan sebentar lagi minum obat sudah sembuh,” ujar Reda.
“Kami sudah mengimbau para atlet yang tidak terbiasa dengan hawa dingin ini ketika keluar ruangan harus memakai jaket untuk menahan angin yang ternyata sangat dingin,” imbuhnya.
Maksimalkan Latihan
Sementara itu, para atlet saat ini tengah memaksimalkan waktu untuk berlatih. Pelatih Para Tenis Meja Indonesia, Andre Gunaya, berharap para pemainnya bisa beradaptasi dengan pantulan meja. Ini menjadi faktor penting karena adanya perbedaan karakter meja.
“Kami harus benar-benar memaksimalkan sesi latihan ini untuk merasakan apa yang berbeda seperti ketika kami melakukan latihan di Indonesia,” kata Andre Gunaya.
“Ada perbedaan dari sisi meja. Karena karakter meja di Indonesia pantulan bolanya tidak sekencang di sini. Makanya kami banyak melakukan uji coba terus agar dapat feelingnya,” tambahnya.