Bola.com, Malang - Arema FC masih memburu kemenangan perdana di BRI Liga 1 2024/2025. Maklum, dua laga pertama Singo Edan ditahan Dewa United dan takluk dari Borneo FC. Padahal dua laga itu digelar di Stadion Soepriadi, Blitar, yang menjadi homebase sementara Singo Edan.
Namun, bukan perkara mudah untuk meraih kemenangan pada pekan ketiga BRI Liga 1 2024/2025. Tim berjulukan Singo Edan ini bertamu ke markas juara BRI Liga 1 musim lalu, Persib Bandung, Minggu (25/8/2024).
Ahmad Alfarizi dkk. tidak hanya menghadapi para pemain bintang Persib Bandung. Namun, juga tekanan dari publik Bandung di Stadion Si Jalak Harupat.
Namun, Singo Edan mematok target tidak akan kalah di laga ini. Meski bukan partai yang mudah, pelatih Arema FC, Joel Cornelli, optimistis anak buahnya bisa memperlihatkan performa yang lebih baik.
Setidaknya ada tiga faktor yang membuat Arema FC bakal tampil ganas di Bandung. Berikut ulasannya:
Tambahan 2 Amunisi
Arema FC membawa 23 pemain untuk bertandang ke Bandung, di mana ada dua amunisi yang sempat absen dalam laga sebelumnya, yaitu Julian Guevara dan Dendi Santoso.
Seperti diketahui, Julian mengalami cedera di bagian wajah ketika melawan Dewa United pada pekan pertama. Gelandang asal Kolombia itu sempat kejang di lapangan setelah berbenturan kepala dengan rekannya, Thales Lira, dan membuatnya absen melawan Borneo FC.
Sementara Dendi Santoso absen sejak final Piala Presiden 2024. Dendi menjalankan ibadah umroh ke tanah suci. Baru satu pekan terakhir dia kembali bergabung dalam latihan.
Tambahan dua amunisi ini diprediksi membuat serangan Arema FC bisa lebih tajam, karena Julian dan Dendi punya naluri menyerang.
Perlu diketahui, Julian biasanya turun sebagai gelanang jangkar. Namun, pemain kidal ini punya akurasi umpan jauh yang bagus. Serangan Arema FC banyak berasal dari kakinya.
Sementara Dendi jadi opsi di sisi sayap kanan, karena winger utama Singo Edan, Salim Tuharea, masih menjalani pemulihan cedera. Meski sudah berusia 34 tahun, Dendi kenyang pengalaman di Liga 1.
Bermain di Lapangan Bagus
Performa Arema FC kurang greget pada dua laga awal. Banyak peluang teruang, selain itu skema permainan bola pendek kurang terlihat. Kendalanya, lapangan di Stadion Soepriadi kurang rata. Hal itu dikeluhkan Arema maupun tim tamu.
Namun, saat menghadapi Persib Bandung, tidak ada lagi alasan kendala lapangan. Mereka bermain di Stadion Si Jalak Harupat. Kondisi lapangannya lebih bagus.
Jadi Arema FC bisa memperlihatkan permainan dari kaki ke kaki, seperti yang diperlihatkan di Piala Presiden 2024.
Singo Edan bermain rapi, rapat saat bertahan, dan bisa memaksimalkan serangan balik. Itu membuat mereka jadi tim tersubur di Piala Presiden. Berbanding terbalik dengan Liga 1.
Dua laga di Blitar, Arema FC tak sanggup mencetak gol. Bisa jadi, Charles Lokolingoy dkk. memburu gol pertamanya pada musim ini di Bandung.
Motivasi untuk Mengakhiri Catatan Negatif saat Bersua Persib
Bisa dibilang Arema FC punya rekor buruk saat berhadapan dengan Persib Bandung. Lima pertemuan terakhir, Singo Edan tidak pernah menang. Tiga kali Persib meraih kemenangan, sementara dua laga lainnya berakhir imbang.
Catatan negatif ini yang ingin dipecahkan skuad Singo Edan. Meskipun dari materi pemain, Persib lebih mentereng, itu tidak membuat skuad Arema FC minder.
CEO Arema FC, Iwan Budianto, berujar agar anak buahnya tidak kalah di Bandung. Itu disampaikan di ruang ganti setelah Arema FC kalah dari Borneo FC. "Minimal jangan kalah di Bandung," tegasnya.
Jika sampai kalah, rekor buruk dari Persib Bandung akan berlanjut. Satu yang lebih parah, posisi Arema FC di klasemen bisa melorot ke zona degradasi, karena saat ini mereka ada di posisi ke-14 dengan satu poin.
Ini bisa menjadi sebuah pelecut motivasi Ahmad Alfarizi dkk. agar tidak terseret ke papan bawah pada awal musim.