Bola.com, Jakarta - Kobbie Mainoo telah menjelma menjadi pemain yang sangat berharga bagi Manchester United (MU) dalam waktu singkat. Kontribusi yang diberikannya kepada The Red Devils dalam waktu singkat adalah buktinya.
Meski masih menyimpan masalah di lini tengah yang saat ini ingin diatasi oleh MU dengan mendatangkan Manuel Ugarte, Kobbie Mainoo tidak diragukan lagi merupakan sebuah pencerahan.
Perkembangannya yang cepat di antara pemain yang ada di Old Trafford, berpuncak ketika jebolan akademi MU ini dipanggil memperkuat Timnas Inggris di Euro 2024.
Saat memperlihatkan level permainan yang tinggi, hanya sedikit yang berpikir ia akan absen lama setelah mengalami cedera dalam laga pramusim menghadapi Real Madrid di Amerika Serikat. Namun, perkembangan Mainoo sangat luar biasa bagi fans MU.
Sebagian besar penggemar MU yang tumbuh besar dengan melihat dan mendengar cerita tentang Class of 92 asuhan Sir Alex Ferguson, tentu akan makin bangga karena klub kembali melahirkan bintang dari akademi mereka.
Ketika sebagian besar produk jebolan Carrington mengecewakan karena banyak yang pergi dengan bebas transfer karena tidak memiliki level permainan yang diinginkan, munculnya Kobbie Mainoo ke tim utama membuat standar lebih tinggi bagi para pemain muda MU.
Standar untuk Mempertahankan Pemain Muda
Pada musim panas 2024 ini, MU jauh lebih kejam dalam melepas pemain mereka yang dirasa tidak akan mencapai level yang diinginkan.
Setelah menyaksikan performa Kobbie Mainoo yang melesat ke permukaan dengan cara yang sudah dilakukannya, tiba-tiba ambang batas untuk tetap bertahan di klub menjadi jauh lebih tinggi.
Bagi manajemen MU, dalam hal ini, INEOS, ini merupakan kabar yang sempurna. Mereka sekarang bisa mendapatkan kembali dana dari pemain yang seharusnya bisa pergi secara cuma-cuma di bawah manajemen sebelumnya.
Sebaliknya, mereka bersikap proaktif, termasuk adanya klausul pembelian kembali dan penjualan kembali yang bagus.
Meskipun strategi baru ini sebagian disebabkan oleh kepemimpinan baru, adalah suatu kebohongan jika mengatakan bahwa kebangkitan Mainoo tidak memainkan peran besar dalam mengubah standar.
Sumber: Manchester Evening News