Bola.com, Jakarta - Dunia kini tak boleh lagi memandang Timnas Indonesia dengan sebelah mata. Tim Garuda dijejali amunisi nan mumpuni di semua lini yang siap meledak kapan saja dan di mana saja.
Terkini, jagat sepak bola digegerkan dengan kehadiran salah satu penjaga gawang terbaik di pentas Major League Soccer (MLS), Amerika Serikat, Maarten Paes, kepunyaan FC Dallas.
Kehadiran Spiderman 26 tahun itu membuat Timnas Indonesia semakin mengerikan, terlebih jelang mengarungi sederet laga di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Sebagai langkah awal, pasukan Shin Tae-yong akan menantang raksasa Asia, Arab Saudi, di kandang keramatnya, King Abdullah Sport City, pada 5 September yang hanya tinggal hitungan hari.
Kemenangan atas Green Falcons, yang saat ini diotaki pelatih sekaliber Roberto Mancini, menjadi sangat penting karena itu sangat menentukan langkah Indonsia ke fase selanjutnya.
Selain misi menggebuk Arab Saudi, mesin perang STY juga bernazar merubuhkan Jepang, Australia, China, dan Bahrain yang juga berada di grup yang sama.
Tak ada yang mustahil, Tim Garuda kini dijejali pemain top level atas macam Jay Idzes, Thom Haye, Rafael Struick, Calvin Verdonk, Ragnar Oratmangoen, Nathan Tjoe-A-On, Rizky Ridho, Asanawi Mangkualam, dan Marselino Ferdinan.
Dari 11 pertemuan terakhir melawan Arab Saudi, Indonesia kalah 10 kali sementara satu lagi lainnya berakhir imbang. Jadi, inilah momen yang tepat bagi Jay Idzes dan kawan-kawan untuk membuktikan kepada Arab Saudi dan rival lainnya bahwa Timnas Indonesia sudah bukan yang dulu lagi.
Meski begitu, Indonesia harus tetap waspada dan rendah hati. Jangan terlalu jemawa, sebab biar bagaimana pun, Arab Saudi merupakan tim yang kuat dan mereka sudah lebih dari sekali tampil di putaran final Piala Dunia. Itu membuktikan kalau Green Falcons masih jadi unggulan teratas di putaran ketiga.
Dari sekian pemain penting di starting XI Roberto Mancini, setidaknya ada tiga pemain muda yang wajib diwaspadai oleh Timnas Indonesia. Siapa ketiganya?
Firas al-Buraikan
Kalau di Timnas Indonesia, ia tak ubahnya Marselino Ferdinan atau Rizky Ridho. Idola rakyat Arab Saudi, terlebih pemuja setia Green Falcons.
Masih 24 tahun, Firas al-Buraikan sosok penyerang lapar gol. Pada putaran kedua lalu, ujung tombak jangkung 181 cm ini mendulang tiga gol dalam lima laga. Sebuah pencapaian hebat untuk seorang pemain muda, terlebih di posisi penyerang.
Firas al-Buraikan, yang saat ini masih bermain bareng Al-Fateh, kemungkinan besar masih akan dimainkan Roberto Mancini sebagai starter.
Ketatnya lini belakang Indonesia membuat anak muda itu menjadi pilihan tepat untuk melakukan tusukan, serbuan, dan juga tembakan mematikan.
Firas al-Buraikan disebut-sebut sebagai predator kesayangan Roberto Mancini. Juru taktik Italia itu kerap terlibat berdiskusi empat mata dengan Firas al-Buraikan, terlebih saat turun minum atau beberapa saat sebelum pertandingan dimulai.
Faisal Al Ghamdi
Masih 23 tahun, Faisal Al Ghamdi adalah gelandang pengangkut pasir Timnas Arab Saudi. Mobilitasnya sebagagai pemain di lini tengah membuat pemain kepunyaan Al-Ittihad menjadi pemain yang paling sibuk.
Ia tak hanya jadi tukang jagal untuk memutuskan aliran bola lawan, melainkan juga menjadi aktor utama guna mendistribusikan bola ke lini depan.
Sesekali Roberto Mancini juga menginstruksikannya untuk berani melepaskan tembakan roket dari luar kotak penalti, mengingat Faisal Al Ghamdi dianugrahi tembakan jitu.
Sebagai gelandang, Faisal Al Ghamdi mumpuni. Selain jago berduel 1 vs 1, dengan postur menjulang 185 cm ia juga terlihat begitu muda melahap bola-bola udara.
Lini tengah Timnas Indonesia harus jeli dan jangan sampai terpancing, karena dalam beberapa duel sebelumnya Faisal Al Ghamdi tak jarang melakukan provokasi lewat permainan keras serta tekel-tekel kecil yang luput dari perhatian wasit.
Abdullah Radif
Nah! ini nih yang harus benar-benar dipelototin Jay Idzes dkk. Striker muda berusia 21 tahun ini jangan sampai dibiarkan berkeliaran tanpa pengawalan. Lengah sedikit saja, petaka jadinya.
Abdullah Radif merupakan pemain muda yan sangat berbakat. Ia tak butuh waktu lama untuk promosi ke timnas senior.
Performanya yang terus memesona di timnas kelompok umur membawanya ke skuad inti Roberto Mancini pada 2021.
Bermain di bawah polesan Roberto Mancini, kebuasan serta naluri membunuh Abdullah Radif makin menjadi-jadi. Setiap kali Roberto Mancini memakai pola 3-5-2, bisa dipastikan Abdullah Radif ditempatkan sebagai target man.
Jay Idzes and kolega pastinya sudah mendapat instruksi khusus dari pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, agar bisa meredam sekaligus melumpuhkan keliaran Abdullah Radif lewat penjagaan ekstra ketat.