Wawancara Eksklusif Veddriq Leonardo: Berawal dari Memanjat Pepohonan dan Galangan Kapal di Pontianak

oleh Hery Kurniawan diperbarui 29 Agu 2024, 08:00 WIB
Wawancara Eksklusif - Veddriq Leonardo (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Veddriq Leonardo membanggakan Indonesia. Atlet berusia 27 tahun itu meraih medali emas dari nomor speed panjat tebing di Olimpiade 2024 Paris. 

Indonesia membawa pulang dua medali emas dari Olimpiade 2024 Paris. Selain Veddriq Leonardo, ada pula Rizki Juniansyah yang juga meraih medali emas dari cabang olahraga angkat besi. 

Advertisement

Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah memecahkan rekor yang sudah bertahan sangat lama, yakni meraih medali emas dari cabang olahraga non bulutangkis di ajang Olimpiade. 

Belum lama ini Bola.com mendapatkan kesempatan berbicara dengan Veddriq Leonardo. Simak wawancara eksklusif kami di bawah ini.

2 dari 12 halaman

Euforia Olimpiade

Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo melakukan selebrasi saat mendapatkan medali emas cabang olahraga pajat tebing nomor speed Olimpiade Paris 2024 di Le Bourget Sport Climbing Venue, Paris, Prancis, Kamis (08/08/2024). (AFP/Fabrice Coffriri)

Veddriq Leonardo, selamat dan terima kasih untuk medali emas yang diraih di Paris 2024. Bagaimana perasaannya saat ini?

Euforia tetap masih ada, memang Olimpiade bukan event yang sembarangan. Rasa bahagia dan senangnya masih ada. Tapi saya sudah mulai latihan lagi karena memang, banyak kompetisi yang harus dihadapi.

3 dari 12 halaman

Masa Kecil di Pontianak

Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo berpose memegang medali emas Olimpiade Paris 2024 di markas FPTI, Hotel Santika Premier, Bekasi, Selasa (20/08/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Veddriq, saya ingin dengar bagaimana masa kecil anda di Pontianak. Bagaimana sebenarnya kondisi lingkungan saat itu?

Jadi saya tinggal di Pontianak, kebetulan rumah orang tua saya ada di dekat sungai. Jadi saya dan teman-teman kalau main kalau tidak main bola, permainan tradisional, ya main di sungai. Kebetulan di sana ada galangan kapal. Di situlah kami main saat itu. 

Berarti suka panjat-panjat ya sejak kecil, pernah jatuh?

Iya pernah, waktu kecil itu sering mengalami insiden. Pernah saya jatuh dari kapal terus pingsan dan bikin panik tetangga saya.

Pernah juga, melompat dari jembatan akhirnya kepala saya benjol, gede banget segede telur. Waktu masih kecil pikirannya cuma main, yang penting senang.

4 dari 12 halaman

Veddriq dan Sepak Bola

Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo berfoto dengan medali emas Olimpiade Paris 2024 di markas FPTI, Hotel Santika Premier, Bekasi, Selasa (20/08/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Tadi sempat bilang suka main sepak bola. Seorang Veddriq jago enggak sih main bolanya?

Enggak, saya cuma main-main saja, seru-seruan saja. Tapi sempat ada cita-cinta buat main bola. Karena nonton di TV bola itu rasanya keren sekali. 

Oh iya, saya dengar nama Veddriq Leonardo mengandung unsur pemain sepak bola legendaris dari Brasil. Bagaimana ceritanya?

Itu pemberian bapak, kebetulan bapak penggemar sepak bola. Beliau mungkin terinspirasi dari nama itu terus diberikan untuk nama belakang saya. 

5 dari 12 halaman

Berkenalan dengan Panjat Tebing

Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo berpose memanjat dinding di markas FPTI, Hotel Santika Premier, Bekasi, Selasa (20/08/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Lebih dulu suka sepak bola, lalu bagaimana ceritanya bisa beralih ke panjat tebing?

Ketika SMA, dulu ada aturan setiap siswa wajib mengikuti ekstrakulikuler minimal satu. Pramuka saya sudah pernah ikut, Paskibra saya tidak tertarik sama sekali.

Sementara kalau olahraga itu berat. Saat itu ada pilihannya basket tidak memungkinkan buat saya, voli dan sepak takraw bukan hobi saya. 

Kemudian diperkenalkan ekskul baru pecinta alam dan saya baru tahu ternyata ada ekskul itu. Kegiatannya outdoor saya menganggap itu seru.

Lambat laun setelah beberapa bulan, dikenalkan bahwa ada kegiatan panjat tebing yang kompetitif. Saya tertarik, saat itu kebetulan diperkenalkan sama guru saya, namanya Pak Rahmatillah di SMAN 6 Pontianak. 

Waktu itu kami masih belum punya fasilitas, jadi kami latihannya cuma pull-up di ventilasi, jogging, awalnya dari situ.

Kadang seminggu sekali atau dua kali berlatih bersama di FPTI Pontianak, dulu masih boulder, sekali dua kali lead tapi latihannya di kampus saat itu. 

6 dari 12 halaman

Beralih ke Speed

Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo merayakan kemenangan pada babak final cabang olahraga pajat tebing nomor speed Olimpiade Paris 2024 di Le Bourget Sport Climbing Venue, Paris, Prancis, Kamis (08/08/2024). (AFP/Fabrice Coffriri)

Veddriq Leonardo sekarang dikenal sebagai legenda di nomor speed, tapi dulu ternyata bukan bermain di nomor itu. Bagaimana ceritanya beralih ke nomor speed?

Jadi kompetisi pertama saya memang lead dan boulder karena memang saya pertama latihan di nomor itu, dan cuma nomor itu yang dipertandingkan di kelas pelajar, speed belum ada. Setelah beberapa kali ikut kompetisi saya rasa ini berat, karena hasilnya tidak pernah memuaskan. 

Kemudian ada teman saya cobain speed, saya juga ikut coba dan saya cocok ada feel di sini. Ya sudah saya putuskan pindah ke speed karena saat itu saingannya juga belum banyak. 

Lalu, kapan pertama kali ikut kompetisi nomor speed?

Waktu itu di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau kalau yang level nasional, kalau di daerah itu di Porprov Kalbar 2014 kalau tidak salah, waktu saya masih SMA kelas 3, menjelang kelulusan. 

Veddriq Leonardo pertama kali muncul ke permukaan pada 2016, tepatnya pada Pra-PON Jabar. Bagaimana ceritanya saat itu?

Jadi saat itu PON Jabar harus kualifikasi, Kalbar entah kenapa kualifikasinya ikut grup Jawa. Dari situ saya ikut dan bertemu dengan atlet nasional lain yang mewakili daerah lain. Saya malah tidak lolos ke PON Jabar 2016. 

7 dari 12 halaman

Fasilitas Panjat Tebing

Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo berpose di depan fotografer saat ditemui di markas FPTI, Hotel Santika Premier, Bekasi, Selasa (20/08/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Kita akui olahraga panjat tebing belum terlalu populer di Indonesia, saya sebagai awam melihat olahraga ini cukup mahal peralatannya. Benar begitu Veddiq?

Ya pasti mahal, kalau nominal tidak tahu, tapi mungkin sampai ratusan juta. Tapi kalau fasilitas yang di Pelatnas sudah mendekati level internasional, sudah sangat layak. 

Negara lain seperti Amerika Serikat itu latihannya di gedung dan bagus sekali. Tapi mungkin karena mereka punya musim dingin, jadi memang fasilitasnya di dalam ruangan. 

Harapan saya sih di setiap daerah di Indonesia punya fasilitas panjat tebing yang bagus. Semua atlet punya kesempatan yang sama berlatih dengan baik, terus kompetisi juga bisa berjalan. 

8 dari 12 halaman

Dukungan Keluarga

Ibunda Veddriq Leonardo menyambut kedatangan sang putra di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (13/8/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Ada sebuah video yang cukup viral, di mana ibu dari Veddriq nonton bareng final panjat tebing Olimpiade 2024 Paris. Ada cerita soal video itu Veddriq?

Saya malah tidak tahu siapa yang merekam video itu. Jadi setelah saya kelar bertanding di final itu, saya dapat banyak kiriman dari teman-teman.

Ya memang saat itu suasananya sangat apa ya, sangat bikin deg-degan bagi orang tua saya saat pertandingan itu. Saya terharu ternyata orang tua saya  mendoakan terus. 

Ibu dari Veddriq, Ibu Rosita pernah bercerita dengan saya kalau beliau punya doa-doa khusus untuk Veddriq ketika bertanding. Kalau Veddriq juga punya doa khusus?

Pasti ada, karena semua ini terjadi karena kehendak Allah, kita cuma bisa berusaha dan berdoa. Ikhtiar sudah berlatih dengan keras, masalah dikasih kemenangan atau tidak itu urusan Allah.

9 dari 12 halaman

Tekanan di Paris 2024

Veddriq Leonardo menggigit medali emas Olimpiade Paris 2024 usai tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (13/08/2024). (Abdul Aziz/Bola.com)

Kontingen Indonesia di Paris 2024 sempat jadi sorotan karena minim meraih medali. Veddriq Leonardo kemudian muncul menjadi harapan. Saat itu sempat tertekan?

Kalau tekanan tidak, lebih ke arah motivasi. Saat itu memang saya dengar banyak masyarakat yang mulai bicara soal perolehan medali yang minim.

Waktu itu saya coba fokus saja, saya punya kemampuan, punya kapasitas saya coba maksimal saja. Saya lebih banyak atur fokus saat itu. Biarkan saja orang mungkin ada rasa kecewa karena belum meraih emas. 

Momen apa yang paling membuat Veddriq Leonardo tegang selama berlaga di Paris 2024?

Saat perempat final kebetulan melawan pemanjat tuan rumah, Mawem Bassa. Dukungan tuan rumah untuk Bassa sangat luar biasa saat itu, sangat ramai.

Memang Bassa juga senior dan ini Olimpiade kedua bagi dia, dia sangat matang. Bassa diuntungkan posisi sebagai tuan rumah juga. 

Saya paling tegang di perempat final  itu, karena di situ pemanjatan pertama, jadi ada rasa tegang, masih belum menemukan adrenalin, kalau di final malah sudah pede banget.

Saya berdoa dan coba fokus saja, dan juga terus komunikasi dengan pelatih. Saya komunikasi dengan pelatih agar tidak terganggu dengan atmosfer dari penonton.

Kemudian momen bersejarah pun terjadi ketika di babak final Veddriq Leonardo menjadi yang tercepat. Apa yang dirasakan saat itu?

Yang pasti saya senang banget waktu itu, akhirnya mimpi saya bisa tercapai, dan itu memang tidak digambarkan, waktu itu momennya terasa sangat cepat.

10 dari 12 halaman

Titik Terendah

Veddriq Leonardo disambut keluarga tercinta saat mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (13/8/2024) malam WIB. (Bola.com/Abdul Aziz)

Veddriq Leonardo meraih emas Olimpiade 2024 Paris. Bisa dikatakan itu adalah titik tertinggi sebagai atlet. Saya ingin tahu Veddriq pernah ada di titik terendah tidak sebagai atlet?

Pernah, itu terjadi di awal meniti karier. Di daerah panjat tebing saat itu belum begitu populer, belum mendapatkan dukungan dan lingkungannya belum memadai.

Pernah suatu ketika kami sudah lama berlatih kemudian harusnya bisa ikut kompetisi tapi tidak bisa berangkat karena keterbatasan dana.

Jadi pupusnya di situ, karena merasa sudah latihan keras tapi gagal bertanding. Ada dua atau tiga kali saya mengalami itu. Saya tidak kecewa atau marah, karena saya menganggap panjat tebing sebagai hobi, ya sudah saya lanjut saja. 

Cedera kan selalu menjadi momok bagi atlet, Veddriq Leonardo pernah mengalami cedera parah?

Alhamdulillah sampai saat ini saya belum pernah cedera parah, semoga tidak. Biasanya pemanjat yang paling sering itu cedera jari, bahu, atau lutut.

11 dari 12 halaman

Bertemu Presiden

Presiden Joko Widodo menyalami peraih medali emas Indonesia di cabang olahraga panjat tebing Olimpiade Paris 2024, Veddriq Leonardo saat upacara penerimaan yang dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis 15 Agustus 2024. (BAY ISMOYO/AFP)

Kemarin sempat diundang ke IKN dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Ada pesan khusus dari beliau berdua?

Dari Pak Jokowi beliau mengucapkan terima kasih atas pencapaian di Paris 2024, memberikan suatu kebanggan buat Indonesia apalagi di momentum di Kemerdekaan.

Dari Pak Prabowo juga kurang lebih sama. Pak Prabowo bilang ke saya untuk tetap konsisten mengharumkan nama Bangsa Indonesia. 

Ada janji dikasih sesuatu dari beliau berdua?

Tidak, kan sudah ada bonus kemarin

12 dari 12 halaman

Harapan untuk Panjat Tebing

Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo melakukan latihan saat Kejuaraan Dunia Panjat Tebing IFSC 2023 Jakarta nomor speed di Lot 6, Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia, Sabtu (06/06/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pemerintah melalui Kemenpora katanya sedang membangun fasilitas olahraga komplet di Cibubur. Ekspektasi Veddriq pada fasilitas itu bagaimana?

Yang pasti saya senang dengan adanya pembangunan itu. Itu akan jadi salah satu sentra baru buat pembinaan atlet khususnya di panjat tebing, sangat bagus lah menurut saya.

Saya belum ke sana dan belum melihat langsung. Tapi yang pasti kalau dari pemerintah kita yang buat pasti baguslah. 

Veddriq masih merasa panjat tebing dianggap sebelah mata tidak setelah Olimpiade 2024 Paris?

Tidak, saya malah merasa sebaliknya, panjat tebing sudah mendapatkan sorotan dan kepercayaan dari masyarakat Indonesia. Itu memberikan rasa percaya diri juga sebagai atlet.  

Setelah Olimpiade 2024 Paris, apa rencana Veddriq Leonardo selanjutnya?

Setelah ini masih banyak yang lain, ada World Cup, Asian Games dan Olimpiade pastinya di Los Angeles 2028. Jadi saya harap masih bisa terus berlatih dan bertanding di kompetisi-kompetisi tersebut