Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta kembali mengapungkan asa tinggi di BRI Liga 1 2024/2025. Bersama pelatih anyarnya, Carlos Pena, Macan Kemayoran bertekad tampil sebagai kampiun musim ini. Bagaimana dengan pelatih asing lainnya?
Memasuki pekan ketiga, performa Persija tetap terjaga dengan dua kemenangan dan sekali seri. Mengemas tujuh poin, Tim Ibu Kota bercokol di posisi ketiga klasemen sementera.
Persija mengawali laga dengan kemenangan tiga gol tanpa balas atas Barito Putera dan pada laga selanjutnya bermain imbang tanpa gol kontra Persita Tangerang. Di laga terakhir, mereka menang 2-1 atas Persis Solo.
Menjadi yang terbaik di kasta tertinggi Indonesia jelas saja tak mudah. Namun, para petinggi Persija optimistis penunjukan Carlos Pena sebagai juru taktik anyar musim ini bisa membawa hasil yang tak mengecewakan.
Ambono Janurianto, Direktur Utama Persija, dalam satu kesempatan beberapa waktu lalu menyatakan kalau pria ber-KTP Spanyol berusia 41 tahun itu merupakan sosok bermental juara.
"Ia pernah membawa Timnas Spanyol U-19 juara dan pastinya sangat berpengalaman," sanjung Ambono Janurianto.
Latar belakang Carlos Pena memang cukup mentereng, baik saat menjadi pemain maupun pelatih. Ketika masih jadi pemain, Carlos Pena bagian dari skuad Timnas Spanyol U-19 yang memenangkan Piala Eropa U-19 2002. Saat itu, ia bermain bersama bintang Spanyol lainnya macam Andres Iniesta dan Fernando Torres.
Sayang, persaingan yang ketat di posisi bek kiri membuat Carlos Pena tak lanjut ke timnas senior Spanyol. Ia mentok di Timnas Spanyol U-20 yang sukses menjadi runner up di ajang Piala Dunia U-20 2003.
Sebelum menukangi Persija, Carlos Pena membidani tim Thailand, Ratchaburi, serta Goa yang bermain di Liga India.
Selain Carlos Pena, sedikitnya ada tiga pelatih asing anyar lainnya yang juga bersaing di BRI Liga 1 2024/2025. Siapa saja mereka dan bagaimana kans mereka musim ini? Berikut ulasan tipis-tipisnya:
Juan Esnaider - PSBS Biak
Pelatih yang satu ini sudah tak lagi muda, 51 tahun. Tapi pengalaman dan jam terbangnya bisa dibilang mentereng.
Dari sekian banyaknya tim yang pernah ia bela, beberapa di antaranya merupakan tim beken seperti Juventus, Real Madrid, dan Atletico Madrid. Wow!
Sebagai pelatih, pemilik paspor Spanyol ini pernah membesut Getafe serta Cordoba. Ia juga pernah cukup lama di Liga Jepang kala menukangi JEF United Chiba.
Kini, warga Biak menanti sentuhan magis Juan Esnaider. Adapun PSBS Biak baru saja promosi ke BRI Liga 1 2024/2025.
Hanya saja, tiga kekalahan beruntun sudah membuat posisi Juan Esnaider terancam. Di laga pertama mereka digiling Persib Bandung 1-4 lalu kalah 1-2 dari PSM Makassar dan pada laga terakhir takluk 0-1 dari PSIS Semarang.
Nasib Juan Esnaider akan sangat bergantung pada laga selanjutnya melawan Persija Jakarta, 12 September mendatang.
Joel Cornelli - Arema FC
Hingga pekan ketiga, Arema FC belum juga mampu meraih kemenangan. Dua hasil seri serta kalah sekali jelas bukan pencapaian yang diharapkan bagi sang jawara Presiden 2024.
Hasil minor ini membuat Joel Cornelli selaku pelatih menjadi sorotan. Joel Cornelli, 57 tahun, menggantikan posisi Widodo C Putro dan ia diharapkan bisa mengembalikan nama besar Arema di kasta teragung Indonesia.
Juru taktik berkebangsaan Brasil ini tipikal pembesut kaya pengalaman di negaranya, termasuk menjadi asisten pelatih Timnas Brasil pada 1991. Ia disebut-sebut pernah menjadi tangan kanan mantan pembesut Timnas Brasil, Tite, kala pelatih kenamaan itu menukangi Atlético-MG (2005) dan Corinthians (2004).
Masih banyak waktu bagi Joel Cornelli untuk membuktikan kelasnya, meski perjalanan musim ini masih panjang dan berliku.
Wagner Lopes - PSS Sleman
PSS Sleman terkubur di dasar klasemen sementara BRI Liga 1 2024/2025. Tiga kekalahan beruntun membuat Super Elang Jawa tengkurap tanpa sebiji poin pun.
Apa kabar, Wagner Lopes? Sebagai pelatih, wajar saja Wagner Lopes jadi pusat pertanyaan terkait performa jeblok Danilo Alves dan kawan-kawan.
Tatkala didapuk sebagai orang No.1 di ruang ganti, fans berharap pelatih asal Brasil berusia 55 tahun bisa membawa angin segar. Bukan malah kekalahan demi kekalahan.
Wagner Lopes berkilah kalau dirinya masih butuh waktu. Soalnya, PSS Sleman musim ini dijejali wajah-wajah baru. "Belum dapat chemistry yang pas, kami baru kenalan sama-sama," ujarnya.
Wagner Lopes pun berjanji akan melakukan perbaikan pada laga selanjutnya. Nah, karena janji adalah utang, maka fans menanti tim kesayangan bisa bangkit meraih kemenangan.