Bola.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) telah terang-terangan tidak sanggup untuk membayar hosting fee MotoGP Indonesia 2024.
Crash mengabarkan bahwa Dorna meminta hosting fee sekitar 12,8 juta euro atau setara dengan Rp218 miliar ke Indonesia demi menyelenggarakan MotoGP seri ke-15 pada tahun ini.
"Sebab, anggaran Rp218 miliar itu adalah anggaran yang sangat besar bagi daerah," ujar Asisten Sekretariat Daerah (Setda) III NTB, Wirawan Ahmad, dinukil dari Antara.
"Kami yakin pemerintah pusat juga memahami karena APBD NTB jug akan dievaluasi oleh pemerintah pusat. Jika ada alokasi yang besar untuk suatu event, akan mengganggu kebijakan pusat juga," jelasnya.
Sebelumnya Ditanggung Pemerintah
Indonesia rencananya akan menggelar MotoGP 2024 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, pada 27-29 September 2024. Balapan ini bakal menjadi yang ketiga sejak 2022.
Kabarnya, dalam dua balapan MotoGP Indonesia sebelumnya, pemerintah pusat lewat Kementerian Pariwisata dan Ekonomoi Kreatif (Kemenparekraf) yang menanggung hosting fee MotoGP Indonesia.
Pada 2022, Kemenparekraf bertanggung jawab penuh atas hosting fee. Sementara pada 2023, Kemenparekraf mengucurkan Rp78,8 miliar ke Pemprov NTB dalam bentuk sponsorship "Wonderful Indonesia".
Sedang Berusaha Menutupi Hosting Fee
Sementara itu, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, buka suara mengenai polemik perihal hosting fee MotoGP Indonesia 2024.
"Untuk tanggal pelaksanaan MotoGP Indonesia 2024, tetap. Namun, kami semua sedang berusaha untuk menutupi biaya hosting fee," ucap Priandhi Satria kepada wartawan.
Priandhi Satria menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pj Gubernur NT, Hassanudin, untuk membahas persiapan MotoGP Indonesia 2024 yang kurang dari sebulan lagi.
"Kemarin kami baru melampirkan kepada Pak Pj Gubernur perihal persiapan MotoGP. Ini event yang membawa nama baik serta memperkenalkan Indonesia di dunia internasional," imbuhnya.