Bola.com, Jakarta - Setidaknya ada 13 pemain Timnas Indonesia yang bermain di liga luar, termasuk Eropa dan Asia. Bagaimana menit bermain mereka sejauh ini?
Kecuali Thom Haye, ke-13 pemain Timnas Indonesia yang bermain 'abroad' alias di luar negeri punya statistik beragam. Ada yang jadi pemain inti, ada pula yang hanya berstatus pemain cadangan.
Thom Haye, di sisi lain, hingga berita ini turun, belum memiliki klub. Gosip yang beredar menyebut bahwa gelandang serbabisa ini diincar oleh Dinamo Zagreb dari Kroasia dan juga Oxford United dari Inggris.
Meski tidak memiliki klub, Haye tetap menjadi pilihan Shin Tae-yong bersama 25 pemain lainnya. Adapun Timnas Indonesia akan menjalani dua laga berat, yakni melawan Arab Saudi dan Australia.
Laga-laga tersebut merupakan rangkaian Kualifikasi Piala Dunia 2026, di mana dua posisi teratas fase grup putaran ketiga ini bakal lolos ke putaran final di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Lantas, bagaimana nasib 13 pemain Timnas Indonesia yang berlaga di luar negeri atau abroad?
Jadi Pemain Penting
Maarten Paes bisa jadi adalah bintang utama buat Timnas Indonesia. Sayangnya, ia akan absen melawan Arab Saudi karena registrasi pemain sudah lebih dulu ditutup.
Performa gemilang Paes selama membela FC Dallas jadi alasan kuat Shin Tae-yong memanggilnya. Di MLS atau Liga Amerika Serikat, kiper berdarah Belanda ini bermain sebanyak 27 kali di pentas liga dan kebobolan 45 kali.
Lima clean sheet berhasil dikoleksinya. Sementara di ajang US Open Cap dan Leagues Cup, total Paes telah lima kali bermain dan kebobolan tujuh kali.
Pemain berikutnya adalah Jay Idzes. Sejak musim lalu, bek jangkung ini sudah jadi andalan Venezia, sehingga memasuki pentas Serie A, ia kembali dipercaya sebagai tulang punggung, bahkan telah mencetak satu gol dari total tiga penampilan di semua kompetisi musim ini.
Kemudian ada bek kiri Calvin Verdonk. Pemain NEC Nijmegen ini hanya sekali absen dari empat pertandingan Eredivisie, yakni kala menghadapi Fotuna Sittard. Tiga laga lainnya, Verdonk bermain full 90 menit.
Di Asia, ada Asnawi Mangkualam yang menjadi pemain inti di Port FC. Dari lima pertandingan di Thai League, bek kanan ini cuma sekali masuk sebagai pemain pengganti, sisanya selalu menjadi starter, di mana ia membantu Port FC meraih empat kemenangan dan sekali imbang saja.
Ivar Jenner tak mau ketinggalan. Meski berstatus pemain FC Utrecht U-21, gelandang ini bermain full 90 menit pada tiga pertandingan. Hanya sekali ia tak masuk daftar susunan pemain, yakni saat menghadapi FC Emmen.
Lumayan
Menjadi pemain rotasi tampaknya sesuatu yang tak bisa terhindarkan oleh beberapa pemain berikut ini. Nathan Tjoe-A-On misalnya, lebih sering dipercaya tampil di pentas Carabao Cup bersama Swansea City.
Sandy Walsh yang bermain untuk KV Mechelen juga demikian. Sempat tampil sebagai starter pada pekan pertama Liga Belgia, bek serba bisa ini kemudian hanya duduk di bangku cadangan pada tiga laga berikutnya, dan bermain sebagai pemain pengganti pada dua laga setelahnya.
Rafael Struick pun relatif sama. Dua kali tampil sebagai starter, ia harus puas duduk di bangku cadangan pada pekan ketiga, bahkan tidak masuk susunan pemain saat ditaklukkan Excelsior 0-5.
Apes
Apes, sejumlah pemain lainnya malah jarang dan bahkan belum mendapatkan menit bermain. Justin Hubner misalnya, baru sekali tampil untuk Wolves U-21 selama 45 menit saat menghadapi Arsenal.
Shayne Pattynama, pemain KAS Eupen yang berkompetisi di kasta kedua Liga Belgia, baru memainkan tujuh menit saja dari tiga pertandingan timnya. Saat kalah dari RWDM, Shayne hanya duduk di bangku cadangan.
Pratama Arhan dan Marselino Ferdinan lebih menyedihkan. Keduanya sama sekali belum dipercaya untuk tampil membela timnya masing-masing, yakni FC Seoul dan Oxford United.
Sementara itu, Ragnar Oratmangoen yang baru bergabung dengan FCV Dender tampaknya akan kebagian menit bermain yang cukup banyak mengingat ia merupakan pemain penting buat Fortuna Sittard musim lalu.
Baca Juga